Jumat, 29 Agustus 2025

Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

Tetangga Tak Pernah Lihat Sosok Dwi Hartono Dalang Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Sudah Hampir Setahun

Tetangga Dwi Hartono mengaku tak pernah melihat sosok dalang pembunuhan Kacab Bank BUMN itu, meski sudah bertetangga selama hampir satu tahun.

TribunJambi.com HO/Kompas.com Hafizh Wahyu
PEMBUNUHAN KACAB BANK BUMN - Pengusaha yang juga salah satu dalang kasus penculikan sekaligus pembunuhan terhadap Kacab Bank BUMN Muhammad Ilham Pradipta, Dwi Hartono (kiri). Penampakan rumah Dwi di Jalan San Fransisco, Kompleks Perumahan Kota Wisata, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat (kanan). Tetangga mengatakan tak pernah melihat sosok Dwi selama hampir satu tahun bertetangga. Dwi diamankan pada Jumat (22/8/2025) malam di Kota Solo, Jawa Tengah, bersama dua orang lainnya terkait kasus pembunuhan terhadap Ilham Pradipta. Jasad Ilham ditemukan di Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (21/8/2025), setelah sehari sebelumnya diculik saat berada di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. 

TRIBUNNEWS.com - Tetangga Dwi Hartono mengaku tak pernah melihat sosok pelaku selama bertempat tinggal di Kompleks Perumahan Kota Wisata, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.

Padahal, tetangga bernama Rudi ini sudah menempati rumah di kawasan tersebut selama hampir satu tahun.

Dwi sendiri tinggal di Jalan San Fransisco, Blok Q1, Nomor 9, Kompleks Perumahan Kota Wisata.

Dwi merupakan satu di antara dalang kasus penculikan sekaligus pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN Cempaka Putih, Jakarta Pusat, bernama Muhammad Ilham Pradipta (37), 

"Nggak tahu (orangnya seperti apa), nggak pernah keluar. Kita di sini sudah hampir satu tahun belum pernah lihat orangnya," ujar Rudi, Rabu (27/8/2025), dikutip dari Kompas.com.

Rudi menyebut, selama ini ia lebih sering melihat asisten rumah tangga (ART) Dwi ketimbang sosok Dwi sendiri.

Baca juga: Sosok Ilham Pradipta, Kepala Cabang Bank BUMN di Cempaka Putih Tewas usai Diculik, Eksekutor Buron

Tak hanya itu, Rudi mengatakan aktivitas lebih terlihat pada rumah bernomor Q8 uang terhubung dengan kediaman Dwi.

Rumah bernomor Q8 itu memiliki plakat bertuliskan "Klan Hartono".

Dari rumah itu, kegiatan berbagi nasi kotak atau Jumat berkah kerap digelar.

Tetapi, Rudi sekali lagi menyebut sosok Dwi tak pernah terlihat ikut dalam kegiatan itu.

Rudi berujar kegiatan Jumat berkah terakhir kali berlangsung pada pekan lalu, sebelum Dwi diamankan pihak kepolisian.

"Minggu kemarin kayaknya enggak (Jumat berkah) tuh, karena minggu kemarin kita yang bagi-bagi."

"Jumat yang kemarinnya lagi (masih) bagi-bagi deh, tapi ya mbaknya yang bagi-bagi, semua cewek," tutur Rudi.

Dinonaktifkan oleh UGM

Buntut terseret kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Muhammad Ilham Pradipta, Dwi Hartono dinonaktifkan dari statusnya sebagai mahasiswa pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Juru Bicara IGM, I Made Andi Arsana, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) terkait Dwi.

Dwi adalah mahasiswa pascasarjana FEB UGM semester satu.

"UGM mengonfirmasi bahwa Dwi adalah mahasiswa baru Semester 1 Program Studi Magister Manajemen (Kampus Jakarta), FEB UGM," ujar Andi ketika dikonfirmasi TribunJogja.com, Rabu.

"Yang bersangkutan telah dinonaktifkan dari seluruh kegiatan akademik pada Semester Gasal 2025/2026 sebagai bentuk dukungan UGM terhadap proses hukum dan penyelidikan yang tengah berlangsung," imbuh dia.

Penonaktifan tersebut ditetapkan melalui surat resmi dari Dekan FEB UGM, Didi Achjari.

Dijelaskan Andi, UGM menghormati sepenuhnya proses hukum yang berjalan, menjunjung asas praduga tak bersalah, dan berkomitmen menjaga integritas serta profesionalisme.

"UGM juga mendukung seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sesuai ketentuan agar kasus ini segera terungkap dan keadilan dapat terwujud bagi semua pihak," tuturnya. 

Baca juga: Sosok F di Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Utus 4 Pelaku Culik Korban, tapi Belum Bayar Full

Tak hanya itu, UGM juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Ilham Pradita.

"UGM mengecam keras segala bentuk kekerasan yang berakibat pada wafatnya almarhum dan mendukung penegakan proses hukum yang transparan dan berkeadilan," pungkasnya.

Hingga saat ini, pihak kepolisian telah menetapkan 15 orang sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Ilham Pradipta.

Dwi diamankan di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (22/8/2025) malam, bersama C dan YJ.

Sementara, pelaku AA ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta utara, Sabtu (23/8/2025).

Sebelumnya, polisi juga telah membekuk AT, RS, dan RAH di Johar Baru, Jakarta Pusat, sedangkan EW alias Eras di Bandara Nusa Tenggara Timur (NTT) saat baru saja tiba.

AT, RS, RAH, dan EW diamankan pada Kamis (21/8/2025), di hari ketika jasad korban ditemukan.

Terbaru, pria berinisial RS yang merupakan penyedia tim pengintai, ditangkap di wilayah Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/8/2025) dini hari.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, mengatakan ada empat klaster pelaku dalam kasus Ilham Pradipta.

Empat klaster itu terdiri dari aktor intelektual hingga eksekutor.

"Pertama adalah aktor intelektual, kemudian klaster yang membuntuti, ketiga klaster yang menculik, dan klaster penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia dan membuang korban," kata Abdul, Rabu, dilansir TribunJakarta.com.

"Yang sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka sudah 15 orang," imbuh dia.

Kronologi Kejadian

Jasad Muhammad Ilham Pradipta ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata ditutup lakban, di Desa Cilangkara, Serang Baru, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/8/2025) pagi.

Sehari sebelumnya, Jumat (20/8/2025) sore, ia diculik ketika berada di area parkir Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Dalam rekaman CCTV, tampak Ilham mengenakan kemeja cokelat dan celana panjang krem ketika berada di area parkir Lotte Mart.

Saat berjalan menuju mobil hitam, ia disergap dua OTK yang keluar dari mobil putih di sebelahnya.

Sempat memberikan perlawanan, Ilham terekam kamera dibawa masuk ke dalam mobil putih.

Dugaan penculikan itu telah dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi.

"Betul, CCTV (merekam) saat penculikan di Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Grosir Lotte Mart (Pasar Rebo)" jelas Ade Ary, Kamis.

Hingga saat ini, pihak kepolisian telah mengamankan 15 orang. Meski demikian, motif sebenarnya pembunuhan terhadap Ilham Pradipta belum diketahui.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJogja.com/Ardhike Indah, TribunJakarta.com/Annas Furqon, Kompas.com/Hafizh Wahyu)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan