Selasa, 9 September 2025

Demo di Jakarta

Pembakar Halte Transjakarta yang Ditangkap saat Demo Ricuh Aktif di Kegiatan Sosial dan Keagamaan

HR merupakan remaja yang sangat aktif dalam kegiatan lingkungan rumah. Bahkan ikut dalam organisasi karang taruna di Kelurahan Mampang Prapatan itu.

Editor: Erik S
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
DEMO RICUH - Kondisi rumah HR, pelaku pembakaran halte saat demo berujung kericuhan yang terjadi di Jakarta beberapa waktu belakangan nampak sepi usai pelaku ditangkap polisi pada Kamis (4/9/2025). Pelaku dikenal tetangganya sebagai anak yang aktif karang taruna dan pemuda masjid di wilayahnya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rumah bernomor 44 di RT 7 RW 5 di Jalan Mampang Prapatan IV Gang M, Jakarta Selatan terlihat sepi dari aktivitas pada Kamis (4/9/2025) siang.

Rumah yang berada di dalam gang yang hanya muat untuk dua sepeda motor itu merupakan rumah HR, pemuda yang ditangkap polisi lantaran diduga sebagai pelaku pembakaran halte Transjakarta saat demo ricuh di Jakarta.

Nampak rumah HR itu berbeda dengan rumah sekitarnya. Rumah pelaku nampak besar dengan dua lantai dengan cat berwarna krem dan plafon motif kayu yang menghiasi bagian atapnya.

Baca juga: Anggota Karang Taruna Mampang Prapatan Jaksel Ikut Bakar Halte Transjakarta, Sosoknya Diungkap Warga

Saat disambangi Tribun tak bertemu pihak keluarga HR. Kebetulan, saat bersamaan sedang di Polda Metro Jaya.

Tetangga HR, Eka Sapta Wardani mengaku kaget ketika mendengar remaja tersebut ditangkap pihak kepolisian karena diduga menjadi pelaku pembakaran halte. Kala itu, HR ditangkap, Senin (1/9/2025) di rumahnya saat itu.

“Kalau penangkapan katanya sih semalam ada omnya juga di sini, kebetulan katanya omnya kenal sama yang mau nangkep si Haris itu. Ya sudah, tangkap aja gitu,” kata Eka.

Eka tak menyangka jika HR ikut dalam kericuhan hingga membakar halte. Hal ini karena sangat terbalik dengan kesehariannya di lingkungan rumah.

HR merupakan remaja yang sangat aktif dalam kegiatan lingkungan rumah. Bahkan ikut dalam organisasi karang taruna di Kelurahan Mampang Prapatan itu.

“Dia kalau misalkan ada kegiatan karang taruna, aktif juga sih,” ucapnya.

Tetangga HR lainnya, Ata juga mengungkapkan hal yang sama. Dia tak percaya jika HR ikut ditangkap akibat aksi anarkis yang dilakukan.

Ata mengatakan selain sebagai karang taruna, HR pun juga aktif sebagai pemuda masjid. Sering kali dia melihat HR dan rekan-rekannya ikut dalam kegiatan pengajian-pengajian di wilayah rumahnya.

HR yang hanya tinggal bersama ibunya itu karena sang ayah sudah meninggal dikenal warga tak pernah melakukan hal-hal yang aneh hingga berbau tindakan anarkis itu.

“Anaknya aktif. Sama orang tua juga baik, sopan lah istilahnya. Sama orang tua nggak songong lah. Kalau habis solat salaman, sopan anaknya,” tuturnya.

Berawal dari Ikut-Ikutan

Selain HR, ternyata ada tiga remaja lainnya yang juga ditangkap oleh pihak kepolisian lantaran ikut dalam kericuhan. Mereka yakni S, I dan A. Rumah ketiganya berbeda RT dan RW dengan HR, namun mereka tergabung dalam karang taruna yang sama.

Bahkan pelaku berinisial S merupakan anak dari Ketua RT 08 RW 03, Pela Mampang, Jakarta Selatan.

Baca juga: Estimasi Kerugian Halte Transjakarta dan MRT yang Rusak Pascademo, Capai Rp 55 Miliar

Dari pantauan, rumah S berada di dalam sebuah gang dengan kondisi padat penduduk. Rumahnya yang kecil sangat berbeda dengan rumah HR.

Ruang tamu yang hanya berukuran sekitar 3x3 meter itu terlihat padat karena banyak barang-barang khususnya barang elektronik.

Kakak S, Putri Anggraini bercerita jika adiknya itu awalnya izin kepada keluarga untuk jalan-jalan bersama teman setelah menjadi panitia kegiatan perayaan 17 Agustus di wilayah rumahnya.

“Tapi salah satu temennya itu ada yang bawa (bom molotov), dari awal katanya enggak dikasih, udah izin itu kan, (terus dibilang) enggak boleh jangan. Jadi yang bawa itu (si HR) diem-diem, adik saya tuh enggak tahu menahu, enggak ngerti, tahu tahu pas itu dia bawa,” ucap Putri.

Putri mengatakan adiknya itu memang tengah menjalani pendidikan di salah satu universitas swasta. Namun, ketika peristiwa itu terjadi, kegiatan belajar mengajar di kampus tengah libur.

Selain aktif dalam karang taruna dan pemuda masjid, S disebut Putri juga sosok yang pekerja keras. Dia pernah bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol) untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Baca juga: Fasilitas Umum di Jakarta Rusak akibat Demo di DPR, Pramono Gratiskan TransJakarta dan MRT 1 Minggu

Bersama rekan-rekannya, kata Putri, S selalu bersedekah melalui kegiatan “Jumat Berkah” dengan memberikan makanan khususnya bagi warga yang membutuhkan.

“Adik saya kan gampang terpengaruh banget gitu ya, sudah gitu termasuk anak yang membela temannya, lebih solidaritas sama temennya gitu, saya tuh Cuma berharap setelah kejadian ini adik saya lebih ngerti kan, bisa memilih temen yang benar-benar gitu kan,” jelasnya.

Meski pekerja keras, Putri mengatakan jika S merupakan sosok yang manja terutama kepada sang ibu. “Adik saya, mohon maaf badannya Cuma gede aja itu, pikirannya masih bocah, masih manja banget sama ibunya. Apa apa masih ibunya gitu,” ungkapnya.

Namun, Putri mengatakan saat ini adiknya dalam kondisi sehat tanpa adanya luka luar setelah ditangkap pihak kepolisian. Dia hanya terlihat lelah karena hingga kini belum dipulangkan oleh polisi.

“Iya saya harapannya (dibebaskan). Bukan adik saya aja, tapi teman-temannya yang lain yang juga enggak salah,” jelasnya.

Bawa Banyak Bom Molotov

Untuk informasi, polisi menangkap terduga pelaku pembakaran sejumlah halte TransJ ketika terjadi demo diwarnai kericuhan pada Senin (1/9/2025) lalu.

Pelaku diketahui berinisial HR (25) yang saat ini masih berada di Polda Metro Jaya. Saat ditangkap, HR sendiri mengakui perbuatannya tersebut.

Namun, hingga kini masih belum diketahui halte mana saja yang dibakar oleh HR karena masih pendalaman.

Baca juga: Seluruh Layanan TransJakarta Beroperasi Normal Pagi Ini, Cek Rute yang Masih Alami Pengalihan

“Itu lagi kita dalami (terduga pelaku beraksi dengan siapa), lagi dikembangin sama Polda. Karena dia molotovnya nggak satu, ada di tas beberapa,” tutur Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Wahid Key saat dikonfirmasi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan