Kamis, 18 September 2025

Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

KSAD Maruli Simanjuntak Buka Suara soal Oknum TNI Terlibat Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Akan Evaluasi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak memastikan pihaknya akan melakukan evaluasi terkait oknum TNI terlibat kasus pembunuhan kacab bank BUMN.

TribunLampung.co.id/Bayu Saputra
KASUS PEMBUNUHAN KACAB BANK BUMN - KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat kunjungan kerja di Makorem 043 Gatam, Rabu (5/6/2024). Maruli Simanjuntak buka suara terkait oknum TNI yang terlibat dalam kasus pembunuhan kepala cabang bank BUMN, Ilham Pradipta. Pernyataan ini disampaikan Maruli pada Selasa (16/9/2025). 

Wira mengatakan pembunuhan itu dilakukan sebab para tersangka ingin memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang sudah disiapkan.

Rekening dormant adalah rekening tabungan atau giro yang tidak memiliki aktivitas transaksi finansial oleh nasabah selama periode tertentu, biasanya 3-12 bulan.

"Motif para pelaku yaitu para pelaku tersangka berencana melakukan pemindahan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan yang sudah dipersiapkan," jelas Wira, Selasa, dilansir Wartakotalive.com.

Hingga saat ini, polisi telah mengamankan 15 tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Ilham Pradipta.

Sebanyak 15 tersangka itu terbagi dalam empat klaster. Berikut rinciannya:

Aktor Intelektual

  1. Dwi Hartono (DH), pengusaha asal Tebo, Jambi, yang diduga menjadi otak utama.
  2. YJ, ikut merencanakan penculikan bersama DH.
  3. AA, bagian dari tim perencana penculikan, ditangkap di Kota Solo, Jawa Tengah.
  4. C alias Ken, juga ikut merencanakan penculikan, ditangkap di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Pelaku penculikan

  1. AT, eksekutor yang menculik korban dari parkiran sebuah supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur.
  2. RS, ikut menculik korban.
  3. RAH, bagian dari tim penculik.
  4. RW alias Eras, bagian dari tim penculik.

Keempat pelaku penculikan merupakan debt collector di Jakarta dan sekitarnya.

Eksekutor

  1. M, pelaku penganiayaan.
  2. T, eksekutor yang menyebabkan kematian korban.
  3. U, membantu membuang jasad korban ke Bekasi, Jawa Barat.
  4. N, ikut serta membuang jasad korban.

Pengintai

  1. Eka.
  2. Wiranto.
  3. Rohmat Sukur, bertugas membuntuti korban sebelum penculikan.

Hingga saat ini, pihak kepolisian masih memburu satu pelaku lainnya, yakni EG.

"Masih ada satu orang yang belum tertangkap dan kami tetapkan sebagai DPO dengan inisial EG," jelas Wira, masih dari Wartakotalive.com.

Dengan demikian, total ada 16 tersangka dalam kasus tersebut.

EG diketahui termasuk dalam kelompok atau klaster yang membuntuti korban.

"Perannya adalah sebagai tim masuk dalam kategori klaster 4, yang di mana ikut membuntuti korban," pungkas dia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan