Selasa, 14 Oktober 2025

Stasiun MRT Thamrin dan Monas Siap Beroperasi 2027, Terowongan Bertingkat Pertama Tuntas Dibangun

Tiga stasiun baru moda transportasi MRT Jakarta yang merupakan perpanjangan dari jalur eksisting akan rampung dibangun dan siap beroperasi di 2027.

Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Jeprima
TAMBAHAN STASIUN MRT - Penumpang turun dari MRT di Stasiun Blok M, Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025). Beberapa stasiun baru MRT Jakarta yakni Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas yang merupakan perpanjangan dari jalur eksisting akan rampung dibangun dan siap beroperasi di 2027. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa stasiun baru MRT Jakarta yakni Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas yang merupakan perpanjangan dari jalur eksisting akan rampung dibangun dan siap beroperasi di 2027.

Dua stasiun baru MRT Jakarta tersebut merupakan paket pertama pembangunan MRT Jakarta Fase 2A rute Bundaran HI-Kota yang dibagi menjadi tiga bagian yang seluruhnya sedang berjalan.

Progres pembangunan bagian pertama sampai awal Oktober ini sudah mencapai 89,57 persen. Bagian pertama terdiri 3 stasiun, yakni Stasiun Bundaran HI, Stasiun Thamrin dan Stasiun Monas.  

Kemudian, bagian kedua yang terdiri dari stasiun Harmoni dan Sawah Besar perkembangan penggarapannya telah mencapai 58,37 persen. Serta, bagian ketiga yang terdiri dari Stasiun Mangga Besar, Stasiun Glodok dan Stasiun Kota telah mencapai 77,84 persen. 

Direktur Konstruksi MRT Weni Maulina di acara Media Briefing di Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025, bilang bagian pertama itu ditargetkan bakal rampung dan mulai beroperasi pada tahun 2027. 

“Untuk 2027 kita akan operasikan rute yang sampai dengan Monas, sementara untuk (rute) yang sampai Kota itu di 2029. Jadi sekitar lima tahun diperkirakan selesai,” kata Weni.

Meski ada tambahan rute dan potensi tambahan volume penumpang, dia menegaskan MRT belum akan menambah kereta dalam waktu dekat.

Namun Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Mega Tarigan menegaskan kapasitas kereta masih bisa menampung lebih banyak penumpang dari rata-rata normal saat ini. 

“Mungkin akan bisa sedikit lebih padat karena penggunanya meningkat tapi trip-nya tidak bertambah,” katanya dalam kesempatan yang sama. 

Tingkat kepadatan kereta saat peak hour atau jam-jam puncak kepadatan penumpang masih di kisaran 70 persen. Dari hitung-hitungan angka, menurut Mega, peningkatan kepadatan masih memungkinkan. 

Ia menjelaskan, dengan okupansi kisaran 70 persen saat peak hour saja, saat ini MRT masih mampu menjaga kesesuaian standar load factor Dinas Perhubungan di level 6 pax per square meter alias 6 orang untuk tiap 1 meter persegi. 

Baca juga: Pembangunan MRT Jakarta ke Tangerang Selatan Akan Libatkan Swasta

Pun ke depannya, ada potensi peningkatan load factor demi menampung tambahan penumpang. Ia menyoroti fakta bahwa di Jepang pun load factor yang ditetapkan ialah 8 pax per square meter atau 8 orang untuk tiap 1 meter persergi. 

HARI KARTINI - Rangkaian kereta MRT akan tiba di Stasiun Blok M, Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan promo dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2025, yakni tarif gratis untuk penumpang transportasi umum khusus perempuan. Layanan gratis untuk penumpang perempuan itu berlaku di Transjakarta, MRT, dan LRT Jakarta. Tribunnews/Jeprima
MOBILITAS ANTI-MACET - Rangkaian kereta MRT akan tiba di Stasiun Blok M, Jakarta Selatan, Senin (21/4/2025). (Tribunnews/Jeprima)

“Karena kereta kita didesain menggunakan teknologi Jepang, sebetulnya untuk kepadatan 8 pax per square meter itu kita masih bisa,” sebut Mega. 

Namun, meski secara kapasitas masih mencukupi, ia tak menampik kepadatan yang meningkat bakal mengganggu kenyamanan pengguna. Maka dari itu, rencananya MRT bakal menambah moda lagi pada 2029 mendatang, ketika rute Fase 2A rampung. 

Terowongan Bertingkat Pertama Selesai Dibangun

Mengutip akun Instagram resmi MRT Jakarta di @mrtjkt, dua hari lalu diinformasikan bahwa terowongan bertingkat kereta bawah tanah pertama di Indonesia telah selesai dibangun. 

Mesin bor terowongan (tunnel boring machine/TBM) 1 selesai membangun terowongan kereta terdalam pertama yang menghubungkan Stasiun Harmoni dan Sawah Besar pada akhir Agustus 2025 lalu.

PT MRT Jakarta (Perseroda) kembali menyelesaikan pembangunan terowongan kedua yang menghubungkan kedua stasiun tersebut pada akhir September 2025 dengan menggunakan TBM 2. 

Baca juga: MRT Jakarta Mulai Studi Jalur dari Lebak Bulus ke Serpong, Target Rampung Setahun

Kedua terowongan ini menjadi konstruksi terowongan bertingkat kereta bawah tanah pertama di Indonesia. Disebutkan, pada setiap terowongan memiliki panjang sekitar 390 meter dengan diameter sekitar enam meter. 

Kedua mesin bor membangun dari sisi utara Stasiun Harmoni menuju sisi selatan Stasiun Sawah Besar.

STASIUN SUSUN - PT MRT Jakarta (Perseroda) kembali menyelesaikan pembangunan terowongan kedua yang menghubungkan kedua stasiun tersebut pada akhir September 2025 dengan menggunakan TBM 2. Sebelumnya, mesin bor terowongan (tunnel boring machine/TBM) 1 selesai membangun terowongan kereta terdalam pertama yang menghubungkan Stasiun Harmoni dan Sawah Besar pada akhir Agustus 2025 lalu.
STASIUN SUSUN - PT MRT Jakarta (Perseroda) kembali menyelesaikan pembangunan terowongan kedua yang menghubungkan kedua stasiun tersebut pada akhir September 2025 dengan menggunakan TBM 2. Sebelumnya, mesin bor terowongan (tunnel boring machine/TBM) 1 selesai membangun terowongan kereta terdalam pertama yang menghubungkan Stasiun Harmoni dan Sawah Besar pada akhir Agustus 2025 lalu. (Kolase Tribunnews/Instagram @mrtjkt)

"TBM 1 bekerja di kedalaman 28 meter dan TBM 2 di kedalaman sekitar 10 meter di bawah permukaan tanah. TBM 2 membangun pada Juli 2025 hingga September 2025 dan TBM 1 pada Mei 2025 hingga Agustus 2025," sebut MRT Jakarta.

Pembangunan stasiun dan terowongan bertingkat ini merupakan bagian dari pekerjaan paket kontrak 202 (CP202) yang mencakup pembangunan Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar, serta terowongan bawah tanah mulai dari Harmoni hingga Mangga Besar sepanjang total 1,8 kilometer yang mencakup terowongan dan stasiun. 

Konstruksi yang mencapai kedalaman 28 meter di bawah permukaan tanah, stasiun dan terowongan Sawah Besar dan Mangga Besar akan menjadi konstruksi stasiun dan terowongan kereta terdalam di Indonesia.

Sebagian artikel ini dikutip dari Kontan

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved