Pemprov DKI Tangani Banjir: dari Keruk Kali, Siagakan Pompa, hingga Koordinasi Lintas Wilayah
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lakukan pengerukan Kali Cakung Lama yang berlokasi di Jalan Rawa Indah, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Ringkasan Berita:
- Pemprov DKI Jakarta mengeruk Kali Cakung Lama sepanjang 8 km untuk meningkatkan kapasitas tampung air dan mencegah genangan di wilayah Pegangsaan Dua.
- Gubernur Pramono Anung pastikan normalisasi Sungai Ciliwung berjalan sebagai bagian dari mitigasi banjir dan penataan sungai di Jakarta.
- Koordinasi lintas provinsi diperkuat antara DKI, Jawa Barat, dan Banten untuk menekan risiko banjir Jabodetabek serta mempercepat proyek infrastruktur air strategis nasional.
TRIBUNNEWS.COM - Penanganan banjir menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai bagian dari langkah mitigasi bencana dan upaya menciptakan lingkungan kota yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah melakukan pengerukan Kali Cakung Lama yang berlokasi di Jalan Rawa Indah, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Senin (19/5/2025) lalu.
Kegiatan yang ditinjau langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, ini bertujuan mengangkat endapan lumpur, memperlebar aliran sungai, serta meningkatkan kapasitas tampung air guna mencegah luapan saat hujan deras.
“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara sungguh-sungguh menangani persoalan yang menjadi keluhan masyarakat di sekitar Kelapa Gading. Daerah ini, saat hujan, rata-rata mengalami kenaikan air hingga 30–40 cm. Ternyata, sumber utamanya adalah Kali Cakung Lama yang sudah terlalu lama tidak dikeruk,” ujar Gubernur Pramono, didampingi Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, dan Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat.
Berdasarkan peta sebaran genangan tahun 2020–2025, wilayah Pegangsaan Dua mengalami genangan berulang dengan ketinggian antara 15–40 cm. Sedangkan Kali Ciliwung menjadi salah satu penyumbang terbesar banjir di Jakarta, dengan kontribusi hampir 40 persen.
“Normalisasi Sungai Ciliwung juga akan kita lakukan. Mudah-mudahan surat dari Kementerian Pekerjaan Umum segera keluar. Kementerian Agraria dan Tata Ruang juga akan membantu. Penataan Sungai Ciliwung sebagai bagian dari penanganan banjir Jakarta akan kita tangani secara serius,” tegas Gubernur Pramono.
Baca juga: Gubernur Pramono Pastikan Penataan Blok M ASEAN Ramah Disabilitas dan Lingkungan
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menjelaskan, pengerukan Kali Cakung Lama dilakukan sepanjang delapan kilometer dan dibagi dalam beberapa segmen. Untuk segmen 1–10, pengerukan dilakukan dengan mempertahankan lebar eksisting.
“Segmen 11 dan tambahan segmen 12 akan dilakukan di Jalan Bakti yang lebarnya sekitar dua meter. Minggu lalu sudah dilakukan sosialisasi, dan proses pembebasan lahan akan dilaksanakan sesuai Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 39 Tahun 2023,” ungkap Ika.
Menurut Ika, wilayah genangan termasuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Cakung Lama. Permasalahan di DAS ini meliputi pendangkalan akibat endapan sedimen, longsoran bantaran karena belum adanya turap yang memadai, luapan air saat hujan, serta penyempitan aliran akibat bangunan liar di bantaran sungai yang menghambat pemeliharaan.
Selain pengerukan, Ika menjelaskan bahwa pembangunan tanggul Kali Cakung Lama akan dimulai pada pertengahan 2025 dan ditargetkan selesai pada 2026. Proyek tersebut mencakup penguatan tanggul tahap I di segmen Pegangsaan Dua serta tahap II di segmen Kampung Begog.
Dinas Sumber Daya Air (SDA) juga berencana membangun Pompa Bulak Cabe dengan kapasitas 3 x 8 m⊃3;/detik serta pompa lumpur berkapasitas 2 x 0,25 m⊃3;/detik. Upaya ini dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja Pompa Bulak Cabe dengan menarik aliran Kali Cakung Lama menuju Cakung Drain agar air dapat mengalir lebih cepat, sehingga risiko genangan bisa ditekan.
Baca juga: Wadah Baru Bagi Anak Muda Jakarta! Gubernur Pramono Hidupkan Lagi Balai Rakyat dan Gelanggang Remaja
Tingkatkan Koordinasi Penanganan Banjir Jabodetabek
Selain pengerukan dan pembangunan infrastruktur pengendali air, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menekankan pentingnya koordinasi lintas wilayah dalam menangani banjir secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir.
Ia menyampaikan, pemerintah akan memperkuat sinergi antara Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten agar penanganan banjir di kawasan Jabodetabek lebih efektif.
Pramono menegaskan, Pemprov DKI Jakarta siap menghadapi potensi banjir, termasuk dengan melanjutkan program normalisasi Sungai Ciliwung.
| Pemprov DKI Resmi Tetapkan Diskon Pajak untuk Konser, Pameran, hingga Kegiatan Olahraga di Jakarta |
|
|---|
| Jakarta Dilanda Cuaca Panas Ekstrem, Ini Langkah Cepat Pemprov DKI Hadapi Suhu Capai 37°C |
|
|---|
| Angka Obesitas di Jakarta Tinggi, Pramono Anung Diminta Tinjau Ulang Pajak Olahraga |
|
|---|
| Pemprov DKI Minta Pengelola Tak Putus Listrik-Air Warga Sebelum P3SRS Terbentuk |
|
|---|
| Jakarta Institute: DPRD DKI Jangan Ragu Setujui IPO PAM Jaya |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.