Ledakan di Jakarta Utara
Begini Suasana saat Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Korban Dievakuasi Pakai Mobil Guru
Ledakan saat salat Jumat di SMAN 72 Jakarta. 55 orang luka, bau kimia tercium, warga dengar dentuman.
Ringkasan Berita:
- Ledakan terjadi saat jemaah duduk berdoa di Masjid SMAN 72 Jakarta, disertai bau bahan kimia menyengat.
- Sebanyak 55 orang luka-luka, sebagian alami luka bakar. Korban dievakuasi ke RS Islam Cempaka Putih.
- Warga sekitar dengar suara dentuman, korban sempat dibawa pakai mobil guru dan kelurahan sebelum dirujuk ke rumah sakit
TRIBUNNEWS.COM - Insiden ledakan terjadi di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) siang.
Ledakan mengakibatkan 55 orang menderita luka.
Mereka dibawa ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Ledakan itu terjadi saat kegiatan salat Jumat tengah berlangsung dan membuat suasana berubah mencekam.
A, siswa kelas XII SMAN 72 Jakarta, menceritakan bahwa suara ledakan terdengar ketika seluruh jemaah masih dalam posisi duduk berdoa menjelang akhir khotbah.
"Jadi kronologinya itu saat lagi salat, pada masih kotbah kan masih doa, pas mau selesai doa ada yang meledak di belakang. Kondisi pas abis ledakan langsung semua, bau petasan, bau bahan-bahan kimia," ucap A di lokasi.
Ia mengatakan, suara ledakan berasal dari bagian belakang masjid dan disertai bau menyengat seperti bahan kimia.
Menurut A, setelah ledakan terjadi, suasana langsung berubah panik.
Para siswa dan guru berhamburan keluar masjid untuk menyelamatkan diri.
Beberapa orang terlihat mengalami luka bakar dan segera dibawa ke ruang kesehatan sekolah untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Ia menyebutkan, jumlah korban luka diperkirakan mencapai belasan orang, terdiri dari siswa dan staf sekolah.
Sebagian besar korban merupakan siswa kelas X dan XI yang saat itu mengikuti salat Jumat bersama di masjid sekolah.
"Ada yang kena luka bakar, dibawa ke balai kesehatan. Siswa mungkin 15, staf mungkin ada 5 orang. Itu masih perkiraan. Memang di balai kesehatan semua, rata-rata ada yang udah hancur, ada yang luka ringan," ucapnya.
Setelah ledakan terjadi, para korban pun dievakuasi menggunakan sejumlah ambulans ke beberapa rumah sakit.
Aparat kepolisian yang tiba di lokasi segera memasang garis polisi dan membantu mengevakuasi para korban.
Tak lama setelah itu, tim Gegana Korps Brimob Polri dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penyisiran dan olah tempat kejadian perkara.
Petugas bersenjata lengkap melakukan pemeriksaan di sekitar masjid guna memastikan tidak ada benda mencurigakan lain yang tertinggal.
Baca juga: Dioperasi, Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Sempat Punya Firasat Agar Keluar dari Masjid
Warga Sekitar Mendengar Suara Dentuman
Pada saat kejadian terjadi, sejumlah warga mendengar suara dentuman. Suara dentuman itu terdengar dari jarak sekitar 1 Km.
Semula, warga mengira itu merupakan suara pedir. Namun, menjadi aneh saat melihat kondisi langit sedang cerah.
Hal itu diungkap Rai (25), seorang warga yang tinggal di sekitar SMAN 72 Jakarta.
“Saya lagi Salat Jumat tiba-tiba terdengar suara keras seperti petir. Saya heran, karena (langit,-red) tidak mendung,” kata dia ditemui di lokasi pada Jumat (7/11/2025).
Dia mengungkapkan jarak tempat dia beribadah Salat Jumat sekitar 1 km dari lokasi.
Pasca Salat Jumat, kata dia, warga mendatangi arah suara ledakan.
"Setelah salat selesai, kami cari sumber suara itu dan ternyata ada ledakan di SMA 72," kata dia.
Baca juga: Jumlah Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Dirawat 55 Orang, 1 Orang Dioperasi
Korban Dievakuasi Pakai Mobil Guru
Menurut Rai, beberapa korban langsung dievakuasi dari lokasi menggunakan mobil guru dan kendaraan milik kelurahan yang bersebelahan dengan sekolah tersebut.
“Beberapa korban dibawa pakai mobil guru, ada juga dari kelurahan. Saya datang ke lokasi sudah dipasang garis polisi,” ujarnya.
Kata dia, korban sempat dilarikan ke Balai Kesehatan Angkatan Laut yang tak jauh dari lokasi.
Namun karena fasilitas di sana tidak menampung, mereka kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Hingga saat ini, area sekolah masih dijaga ketat oleh aparat gabungan dari Polri dan TNI.
Jumlah Korban
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan korban ledakan SMAN 72 Jakarta di RS Islam Cempaka Putih berjumlah 55 orang.
Pramono menyebut beberapa korban dalam keadaan sadar.
"Beberapa korban saya ngobrol, tapi terus terang yang saya ajak ngobrol semuanya dalam keadaan sadar. Jumlah korban ada 55," kata Pramono di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).
Meski begitu, dia menyebut ada salah satu korban yang hendak dioperasi.
"Ada satu yang lagi mau dioperasi," ucap dia.
Dia memastikan pengobatan seluruh korban ledakan akan ditanggung Pemprov DKI Jakarta.
"Dalam keadaan yang seperti ini pemerintah DKI akan hadir untuk semua hal yang berkaitan dengan tanggungan di rumah sakit, sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI," kata Pramono.
Dia mengaku telah meminta Dinkes DKI Jakarta dan Wali Kota untuk mendata identitas para korban. Pramono juga mengaku bersedih atas peristiwa ini.
"Hari ini terus terang Pemerintah DKI Jakarta Sungguh sangat berduka dengan kejadian Yang terjadi di SMAN 72 Ketika salat Jumat sedang berlangsung," kata dia.
Sumber: TribunJakarta
Ledakan di Jakarta Utara
| Pramono Anung Pastikan Biaya Pengobatan Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta Ditanggung Pemprov DKI |
|---|
| Sosok 2 Teroris yang Namanya Tertulis di Senjata Mainan di Lokasi Ledakan SMAN 72 Jakarta |
|---|
| Cerita Siswa saat Ledakan Terjadi di SMA 72 Jakarta, Sebut Pelaku Diduga Korban Bullying |
|---|
| Pengakuan Saksi soal Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Dengar Ledakan 3 Kali di Musala, Kantin, dan Bangku |
|---|
| Saksi Ungkap Keseharian Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72: Selalu Sendiri Pakai Jas Putih |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.