Pratikno Dampingi AHY Setelah Temui Jokowi, Roy Suryo: Maknanya Pasti Cukup Besar dan Strategis
Ditanyai alasan Pratikno dampingi AHY setelah bertemu Jokowi, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo sebut ada makna yang besar dan strategis.
Editor:
Fitriana Andriyani
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dampingi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) setelah temui calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi.
Ditanyai alasan tentang hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo sebut ada makna yang besar dan strategis.
Hal itu disampaikan Roy Suryo saat menjadi narasumber di acara Kompas Petang, Kamis (2/5/2019).
Diketahui, AHY telah usai bertemu dengan Jokowi di Istana Kepresidenan.
Seusai pertemuan tersebut, AHY didampingi oleh Pratikno bertemu dengan awak media yang telah menunggunya.
Roy Suryo lalu menjelaskan alasan mengapa Pratikno mendampingi AHY.
Mulanya, pembawa acara Kompas TV bertanya soal kemungkinan Partai Demokrat merapat ke koalisi Jokowi.
"Pak Roy ini apa maknanya? Pertanyaannya langsung saja," tanya pembawa acara.
"Maknanya pasti cukup besar dan strategis," jawab Roy Suryo.
Roy lalu menjelaskan mengapa Pratikno mendampingi AHY.
"Ini tidak lepas dari tiga hari yang lalu waktu itu, kenapa tadi ada Mas Tik (Praktikno) ya? Karena Mas Tik yang mengkontak Mas AHY jadi menanyakan apakah ada di Jakarta," ujar Roy Suryo.
"Kemudian ketika dikonfirmasi ada apa? Ya kalau ada di Jakarta akan ketemu. Makanya meskipun tentatif karena kita tahu agenda Pak Jokowi cukup padat tadi ke Karanganyar, ke bendungan. Ya alhamdulillah bisa terjadi."
Lalu, Waketum Demokrat itu menjelaskan soal pertemuan keduanya.
"Jadi intinya begini tentu selama 8 bulan terakhir itu kan komunikasi tidak terlalu intensif padahal sebetulnya penting," tutur Roy.
"Baik Pak SBY selaku presiden keenam dengan presiden ketujuh atau dengan bapak-bapak yang lain. Jadi ini kan menyambung komunikasi yang ada."
AHY Temui Jokowi
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memenuhi undangan presiden sekaligus calon presiden Jokowi.
AHY datang ke istana didampingi oleh asisten naik mobil pribadinya dengan nomor kendaraan B 2024 AHY.
Komandan Kogasma Partai Demokrat ini tiba di Istana Kepresiden Jakarta pada pukul 15.46.
Kedatangannya ke Istana ini, diakui AHY, merupakan undangan dari Jokowi.
"Iya diundang," kata AHY dikutip dari Kompas.com.
Baca: Adian Napitupulu Angkat Bicara soal Video Siap Presiden Jokowi, Menyindir Prabowo?
Baca: Hasil Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo per Kamis 2 Mei Pukul 16.00 WIB, Data Masuk 62%
Dengan mengenakan pakaian batik berwarna abu, AHY tak membeberkan tujuan pertemuan tersebut.
Pertemuan berlangsung secara tertutup.
Sementara itu, sebelumnya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko membenarkan adanya pertemuan AHY dan Jokowi.
Moeldoko menyebut tak menutup kemungkinan adanya pembahasan mengenai koalisi pasca pilpres 2019.
Moeldoko mengatakan jika perlu adanya usaha untuk memperluas pertemanan untuk menguatkan koalisi.
"Ya bisa juga pastinya begitu (bicara koalisi), karena prinsipnya pemerintahan yang efektif itu sebanyak mungkin teman. Sebanyak mungkin koalisi yang semakin kuat," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis sore.
Ia juga menegaskan jika politik bersifat dinamis.
"Politik sangat dinamis. Dalam 5 menit terakhir bisa berubah sangat cepat, bisa saja yang berada di sana berada di sini. Sangat dinamis," kata Moeldoko.
Tak menutup kemungkinan, Jokowi akan merangkul Partai Demokrat melalui AHY.
"Ya sepertinya yang terlihat seperti itu," kata Moeldoko.
Untuk diketahui, Partai Demokrat berada di koalisi Adil Makmur yang mengusung Prabowo-Sani pada Pilpres 2019.
Sebelumnya Partai Amanat Nasional (PAN) santer dikabarkan akan berpindah koalisi ke kudu Jokowi.
Baca: Kisah Haji Lulung Sempat Diteriaki Pendukung Prabowo-Sandi Saat Kampanye di Jakarta Utara
Baca: Lagu Menangkan Prabowo-Sandi di Ijtimak Ulama 3, Najwa ke Eggi: Ijtima Ulama atau Badan Pemenangan ?
Kabar ini beredar usai pertemuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Jokowi beberapa waktu lalu.
Ketua MPR Zulkifli Hasan bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Rabu (24/4/2019).
Pasca pertemuan tersebut, spekulasi liar kemudian muncul di publik.
Sejumlah pertanyaan menguak terkait dengan arah dukungan PAN seusai Pilpres 2019.
Untuk diketahui, selain menjabat sebagai Ketua MPR, Zulkifli Hasan juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).
Banyak yang menduga PAN akan berpindah haluan mendukung pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf.
Selama ini, PAN melabuhkan dukungannya ke pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi, bersama dengan Partai Gerindra, PKS serta Demokrat.
Namun berita ini segera ditepis oleh Zulkifli Hasan.
Zulkifli Hasan menegaskan jika kehadirannya di Istana Negara merupakan tugas rutin sebagai Ketua MPR.
Pertemuan Jokowi dan Zulkifli Hasan terjadi seusai pelantikan Murad Ismail dan Barnabas Orno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.
Hal ini senada dengan Sekretaris Jenderal PAN EDddy Soeparno.
Eddy mengatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan pertemuan biasa.
Hingga saat ini, PAN disebut masih konsisten berada di koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
"Tidak perlu berspekulasi lebih jauh terkait pertemuan ini. Kita tetap konsisten berada di koalisi Adil Makmur," kata Eddy saat dihubungi Kompas.com, Jumat, (26/4/2019).
Tanggapan juga muncul dari calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno.
Sandiaga menyebut pertemuan tersebut merupakan hal yang wajar.
Sama seperti pernyataan Zulkifli Hasan, Sandi menilai pertemuan tersebut tugas Zulkifli sebagai Ketua MPR.
Terlebih lagi, dikatakan Sandi, gubernur Maluku terpilih merupakan kandidat yang diusung PAN.
Baca: Sebut Sistem IT KPU Belum Optimal, Sandiaga Uno : Perlu Diawasi
Baca: TKN Temukan 14.843 Dugaan Kecurangan yang Untungkan 02, Sandiaga Uno: Mari Kita Kawal Sama-sama
"Saya husnudzon (berprasangka baik) saja, bahwa beliau datang sebagai Ketua MPR dan mengemban amanah sebagai Ketua PAN ,ketemu itu adalah pelantikan gubernur yang diusung oleh PAN, ya tentunya wajar dan wajib beliau hadir," ujar dia saat ditemui di GOR Senam, Duren Sawit, Jakarta, Jumat (26/4/2019) sore dikutip dari Kompas.com.
Sandiaga juga yakin jika PAN tetap solid pada koalisinya.
"Dan kita yakini PAN tetap solid bersama kita di koalisi Indonesia Adil Makmur untuk memperjuangkan apa yang menjadi harapan masyarakat," katanya.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika Dewi/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Waketum Demokrat Jelaskan Alasan Pratikno Dampingi AHY seusai Bertemu dengan Jokowi dan Tribunnews.com dengan judul Naik Mobil B 2024 AHY, Agus Harimurti Bertemu Jokowi, Moeldoko Sebut Kemungkinan Bahas Koalisi.