Demo Tolak RUU KUHP dan KPK
Menjelang Magrib Sejumlah Fasilitas Umum, Pos Polisi Hingga Atribut Dirusak Pengunjuk Rasa
Menjelang waktu salat Magrib, sejumlah mahasiswa mulai melakukan perusakan dan pembakaran terhadap fasilitas umum, pos polisi, hingga atribut.
Editor:
Dewi Agustina
Selain itu, dinding pagar komplek Gedung DPR dan dinding pembatas jalan Tol Dalam Kota penuh dengan coretan pengunjuk rasa berisi aspirasi dan tuntutan.

Selain di depan komplek Gedung DPR, bentrok dan aksi perusakan juga terjadi di jalan belakang kawasan Gedung DPR.
Gelombang massa mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Jabodetabek dan luar kota Jakarta mulai mendatangi kawasan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, sejak pukul 07.30 WIB.
Baca: Promo KFC Hari Ini, Beli 9 Potong Ayam Cuma Rp 74 Ribuan
Banyaknya massa mahasiswa sudah mulai memenuhi area Jalan Gatot Soebroto di depan Gedung DPR sejak pukul 11.30 WIB.
Jumlah massa mahasiswa di depan komplek Gedung DPR/MPR RI terus bertambah menjelang sore hari hingga terjadi bentrok dengan aparat kepolisan.

Bentrok terjadi setelah massa mahasiswa menjebol gerbang utama komplek Gedung DPR/MPR RI.
Unjuk rasa mahasiswa dalam jumlah skala besar di depan komplek Gedung DPR/MPR ini adalah kali ketiga dilakukan.
Mereka menyuarakan penolakan RUU KPK dan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), serta penolakan rencana sejumlah pengesahan RUU lainnya.
Baca: Peringatan Dini BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Hari Ini, Rabu 25 September
Aksi tersebut dilakukan setelah tuntutan mahasiswa pada aksi unjuk rasa pertama dan kedua belum dipenuhi oleh pihak DPR.
Namun, baru pada Rabu kemarin, DPR menyetujui penundaan pengesahan empat RUU dan mengesahkan RUU tentang Pesantren.

Melalui Sidang Paripurna secara bertahap, empat RUU yang ditunda pengesahannya adalah RUU KUHP, RUU Permasyarakatan, RUU Pertanahan dan RUU Minerba.
Amankan Tiga Orang
Pihak kepolisian mengamankan tiga orang mahasiswa saat mereka melakukan penyisiran dan memukul mundur kerumunan massa mahasiswa.
"Bawa saja, jangan dipukul, jangan dipukul," ujar petugas provost.

Dua orang lainnya diamankan saat polisi melakukan pengejaran kerumunan mahasiswa yang melakukan pelemparan batu.
Pada pukul 18.00 WIB, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, yang berada di depan komplek DPR, sempat berusaha melakukan negosiasi dengan kelompok mahasiswa.
Namun, upayanya tidak berhasil karena kelompok mahasiwa mulai melakukan pembakaran ban dan pelemparan batu dan botol ke arah kepolisian. (tribun nentwork/tim/coz)