Rabu, 3 September 2025

Golkar: Bamsoet-Aziz Syamsuddin Memenuhi Syarat Untuk Duduk di Kursi Pimpinan DPR dan MPR

Partai Golkar akan menggelar rapat untuk membahas pimpinan MPR, DPR, serta fraksi periode 2019-2024 pada Rabu (2/10/2019).

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
Chaerul Umam
Ace Hasan Syadzily 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar akan menggelar rapat untuk membahas pimpinan MPR, DPR, serta fraksi periode 2019-2024 pada Rabu (2/10/2019).

Sejumlah nama muncul untuk mengisi kursi pimpinan MPR dan DPR dari Golkar.

Partai Golkar kemungkinan besar menempatkan Bambang Soestyo (Bamsoet) di pimpinan MPR.
Sementara untuk wakil Ketua DPR, Golkar kemungkinan akan menunjuk Ketua Komisi III saat ini, Aziz Syamsuddin.

Baca: Pangdam Jaya: TNI Tak Melarang Demonstrasi Asal Sesuai Aturan

Baca: Jokowi Minta Kapolri Tindak Tegas Aktor Kerusuhan di Wamena

"Ya salah satu yang disebut-sebut adalah nama pak Bambang Soesatyo (Bamsoet). Tapi secara resmi nanti kan akan ada SK dari fraksi MPR terkait dengan nama tersebut," kata Koordinator Bidang Komunikasi, Media, dan Penggalangan Opini Golkar Ace Hasan Syadzily di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2019).

Ace mengatakan baik Aziz maupun Bamsoet memenuhi syarat untuk duduk di kursi pimpinan DPR dan MPR.

Keduanya menurut Ace memiliki pengalaman sebagai anggota dewan dan pernah menjabat di alat kelengkapan dewan.

"Keduanya memiliki kompetensi memiliki pengalaman sebagai anggota DPR RI yang berpengalaman, kemampuan serta kapasitas saya kira memenuhi persyaratan," katanya.

Ace membantah bahwa memilih Bamsoet menjadi pimpinan MPR merupakan barter jabatan agar Musyawarah Nasional (Munas) Golkar tidak pecah.

Untuk diketahui Bamsoet berencana maju dalam pemilihan Ketum Golkar.

Menurutnya menunjuk Bamsoet di MPR merupakan bagian dari penugasan partai.

"Tidak ini adalah penugasan partai. Ini semata-mata penugasan partai. Partai tetap solid partai tetap konsolidasi dengan baik," pungkasnya.

Masuk Bursa

Sebelumnya, Ace Hasan Syadzily mengatakan partainya telah menyiapkan sejumlah nama untuk duduk di kursi pimpinan DPR dan MPR.

Nama-nama itu muncul dalam rapat Kordinator terbatas DPP Golkar. Mereka yakni Aziz Syamsuddin, Bambang Soesatyo (Bamsoet), Zainudin Amali, dan lainnya.

Bambang Soesatyo saat menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Nasional dengan tema 'Peranan DPR RI dalam Pengawasan Pelaksanaan Pendidikan Tinggi di Indonesia' di Universitas Moestopo (Beragama), Jakarta, Sabtu (31/8).
Bambang Soesatyo saat menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Nasional dengan tema 'Peranan DPR RI dalam Pengawasan Pelaksanaan Pendidikan Tinggi di Indonesia' di Universitas Moestopo (Beragama), Jakarta, Sabtu (31/8). (DPR RI)

"Misalnya untuk pimpinan fraksi ada nama pak Aziz Syamsudin, ada nama pak Adies Kadir ya. Sementara untuk pimpinan MPR juga ada nama-nama yang disebutkan tadi. Sementara untuk pimpinan DPR kita ada beberapa nama yang disebut yaitu pak Zainudin Amali dan pak Idris laena. Sementara untuk pimpinannya ada juga nama pak Bambang Soesatyo serta nama pak Aziz Syamsudin," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (30/9/2019).

Sekjen Golkar versi Munas Ancol Zainudin Amali.
Sekjen Golkar versi Munas Ancol Zainudin Amali. (Tribunnews.com/Ferdinand Waskita)

Menurut Aziz nama-nama tersebut nantinya akan diputuskan secara resmi dalam rapat DPP Golkar. Rencananya rapat tersebut digelar Rabu (2/10/2019).

"Rencananya besok siang, ya setelah pelantikan DPP partai Golkar akan mengadakan rapat secara resmi," pungkasnya.

Sebelumnya, pimpinan MPR periode 2019-2024 akan berjumlah 10 orang, yang terdiri dari perwakilan 9 fraksi serta unsur DPD.

Aziz Syamsuddin
Aziz Syamsuddin (ist)

Penambahan pimpinan MPR tersebut terjadi setelah DPR merevisi Undang-undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD ( MD3).

Dengan penambahan tersebut, maka Golkar akan menempatkan satu perwakilannya di pimpinan MPR.‎

Sementara itu, Golkar yang menjadi partai ke dua peraih suara terbanyak di parlemen juga dipastikan mendapat jatah pimpinan DPR.

Lobi Ketum Parpol

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengatakan pimpinan MPR dari partainya belum diputuskan.

DPP PAN masih menggelar rapat untuk memutuskan siapa kader yang akan ditempatkan di kursi pimpinan MPR.

"Saya kira pembahasan relatif tidak kompleks, karena bagaimanapun juga putusan akhir ada di DPP. Ketua umum juga sudah memikirkan tentang posisi wakil ketua MPR untuk PAN," kata Eddy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (29/9/2019).

Eddy Soeparno.
Eddy Soeparno. (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Eddy mengatakan, nama kandidat pimpinan MPR dari PAN, sudah dipegang Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Nantinya Zulkifli yang akan memutuskan nama kader yang akan duduk di kursi pimpinan MPR.

"Masih dipegang oleh ketua umum, tapi kami percaya bahwa putusan di ketum adalah yang terbaik dan terbijak," katanya.

Baca: Bakumham Golkar: Aziz Syamsuddin Layak Duduki Kursi Ketua MPR

Baca: PDIP Tak Masalah Kursi Ketua MPR Lepas Asalkan Amandemen UUD 1945

Sementara itu untuk Ketua MPR, menurut Eddy sangat bergantung pada hasil lobi antara ketua umum partai.

Sehingga ia belum bisa menjawab mengenai kemungkinan Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjabat pimpinan MPR.

"Pada akhirnya saya rasa pembahasan akan dilakukan di pucuk pimpknan Parpol," pungkasnya.

Sebelumnya pimpinan MPR periode 2019-2024 akan berjumlah 10 orang, yang terdiri dari perwakilan 9 fraksi serta unsur DPD.

Penambahan pimpinan MPR tersebut terjadi setelah DPR merevisi Undang-undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD ( MD3).

PKS Belum Jelas

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengaku belum mengetahui siapa yang akan ditunjuk partainya untuk duduk di kursi pimpinan MPR.

"Saya enggak terlalu tahu ya, yang itu," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, (29/9/2019).

Ada dua kemungkinan siapa yang akan duduk menjadi pimpinan MPR dari PKS.

Mardani Ali Sera di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Mardani Ali Sera di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2019). (tribunnews.com/ Chaerul Umam)

Apabila tidak Presiden PKS Sohibul Iman, maka pimpinan MPR akan diisi oleh Sekjen PKS Mustafa Kamal.

"Mungkin Pak Sohibul Iman atau Sekjen," katanya.

Secara keseluruhan Mardani berharap Pimpinan MPR diisi oleh negarawan yang bisa menyatukan Indonesia.

Baca: Kata Mardani Ali Sera soal Perppu KPK

Baca: Berat Terus Naik Hingga 110 Kg, Bocah Obesitas Asal Karawang Akhirnya Meninggal Dunia

Apalagi dengan kondisi Indonesia saat ini yang mengalami pergolakan di Papua.

"Saya lagi sedih kasus Wamena ini, bener-bener bencana kemanusiaan, sedih saya, nah MPR harusnya lebih hadir terhadap masalah kebangsaan ini tidak boleh ada lagi divided country, tidak boleh ada lagi kesukuan dan semua harus sejahtera, merasa adil di Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya Pimpinan MPR periode 2019-2024 akan berjumlah 10 orang, yang terdiri dari perwakilan 9 fraksi serta unsur DPD.

Penambahan pimpinan MPR tersebut terjadi setelah DPR merevisi Undang-undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD ( MD3).

Dengan penambahan tersebut, maka PKS akan menempatkan satu perwakilannya di pimpinan MPR.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan