Respons Surya Paloh Sikapi Sindiran Jokowi Soal Dirinya Peluk Erat Sohibul Iman
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menganggapi santai sindiran yang dilontarkan Presiden Jokowi dalam acara HUT ke-55 Partai Golkar.
Penulis:
Rizal Bomantama
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menganggapi santai sindiran yang dilontarkan Presiden Jokowi dalam acara HUT ke-55 Partai Golkar.
Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam acara HUT Golkar sempat menyinggung soal pertemuan Surya Paloh dengan Ketua Umum PKS, Sohibul Iman.
“Masa begitu saja kalian tidak bisa menangkap, itu menunjukkan selera humor beliau luar biasa,” kata Surya Paloh di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/11/2019) malam.
Surya Paloh mengatakan apa yang disampaikan Jokowi sebagai selingan agar suasana perayaan HUT ke-55 Partai Golkar menjadi meriah.
Baca: Jokowi Berharap Kader Golkar Solid Jelang Munas
Menurutnya semua pelaku politik memahami bahwa membangun komunikasi bisa dengan siapa saja, termasuk dengan lawan politik.
Ia menolak jika sindiran Jokowi tersebut sebagai sebuah peringatan agar tidak bermanuver terlalu ekstrem.
“Kalau itu dianggap sebagai peringatan saya rasa terlalu naif. Semua praduga yang mengarah ke hal negatif harus kita buang jauh-jauh,” katanya.
Baca: Airlangga Berikan Penghargaan Karya Utama Kepada Jusuf Kalla Dalam Acara HUT Golkar
Lebih lanjut Surya Paloh mengatakan dirinya dan pimpinan partai koalisi yang mendukung Jokowi tetap solid dalam membangun komunikasi dengannya.
“Belum ketemu fisik, tapi secara batin tetap ketemu,” katanya lalu tertawa.
Tak pernah dirangkul Bang Surya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang melakukan pertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman di DPP PKS, beberapa waktu lalu.
"Bapak Surya Paloh yang kalau dilihat malam ini, beliau cerah dari biasanya, sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," ucap Jokowi disambut tawa hadirin saat acara HUT ke-55 Golkar di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
"Wajahnya cerah, setelah beliau berdua berangkulan dengan Pak Sohibul Iman," sambung Jokowi yang kembali disambut riuh seisi ruangan.
Baca: Kata Presiden Jokowi Soal Dewan Pengawas KPK, hingga Pengakuan Mahfud MD
Jokowi mengaku, tidak mengetahui makna dari pertemuan dan rangkulan keduanya.
Tetapi tampaknya bukan hal yang biasa dilakukan Paloh antar sesama pimpinan partai politik.
"Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul Iman. Tadi di holding saya tanyakan, ada apa? Tapi nanti jawabnya dilain waktu dijawab," kata Jokowi.
Baca: Nasdem Pasang Target Geser PDIP Dalam Pemilu 2024
Jawaban yang benar, kata Jokowi, sangat penting bagi dirinya dalam menentukan sikap ke depan karena Partai NasDem saat ini berada di dalam koalisi pemerintah.
"Saya boleh bertanya dong, karena beliau masih di koalisi pemerintah," ucap Jokowi.
Dalam acara tersebut, tampak hadir juga Surya Paloh dan pimpinan partai politik, seperti Aboe Bakar Al Habsyi, AHY, Oesman Sapta Odang, Grace Natalie, dan lainnya.
Pelukan hangat kader Golkar untuk Surya Paloh
Partai Golkar menggelar perayaan hari ulang tahun ke-55 di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019) malam.
Sejumlah tokoh dari luar Partai Golkar terlihat menghadiri acara tersebut.
Di antaranya Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
Surya Paloh mengenakan setelan kemeja hitam didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G Plate yang mengenakan setelan jas ungu khas warna Partai Nasdem.
Baca: Nasdem Pasang Target Geser PDIP Dalam Pemilu 2024
Sebuah scarf kuning bertuliskan “Kreasi Muda Indonesia” yang merupakan tema perayaan HUT ke-55 Partai Golkar kali ini terlihat mengalungi leher Surya Paloh.
Ia pun tampak beramah tamah, bersalaman, dan berpelukan dengan kader-kader Partai Golkar yang melihatnya.
Baca: Surya Paloh Kantongi 70 Persen Suara untuk Kembali Jadi Ketum NasDem
Mereka berdua didampingi Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono.
Acara perayaan HUT ke-55 Partai Golkar digelar setelah partai berlambang pohon beringin itu menggelar rapat pleno, Selasa (5/11/2019).
Acara yang dimulai sekitar pukul 19.30 WIB itu juga dihadiri Presiden Joko Widodo.
Target Nasdem
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan partainya menargetkan menjadi pemenang dalam Pemilu 2024.
"Kalau di Pemilu 2019 target tiga besar, maka 2024 tentu jadi satu dari tiga besar. Tapi secara kongkretnya semua pasti mau nomor satu. Kalau bahasa Flores-nya itu, numero uno," ucap Johnny G Plate di DPP Nasdem, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).
Partai besutan Surya Paloh tersebut pada Pemilu 2019 menempati peringkat lima dengan perolehan 12,6 juta suara atau 9,05 persen dari suara sah nasional.
Berdasarkan hitung-hitungan kursi di parlemen, Nasdem mendapat 59 kursi dan mengantarkan mereka ke peringkat keempat.
Baca: Dikabarkan Jadi Target Nasdem Cari Dukungan Usung Anies, Wasekjen PAN: Enak Sekali
Peningkatan tersebut jauh lebih baik dibanding perolehan suara pada Pemilu 2014.
Dalam Pemilu 2014, Nasdem hanya menduduki urutan delapan dengan suara sah 8,4 juta.
Johnny G Plate mengaku Nasdem memasang target pertama sebagai partai pemenang Pemilu untuk suara dan kursi terbanyak.
NasDem berharap bisa menggeser Golkar, Gerindra, dan PDI Perjuangan pada Pemilu 2024 nanti.
Baca: Rencana Pertemuan Dengan NasDem, PAN: Kapan Aja Siap
"Tentu kami punya terget begitu. Tetapi dalam bicara target politik sejatinya bukan hanya soal angka berapa. Tapi strategi-strategi baik terkait dengan aturan perundang-undangan, rekruitmen politisi, maupun situasi-situasi politik dan landscape politik di setiap wilayah tanah air," jelas dia.
Untuk mencapai target tersebut, Nasdem akan lebih dulu memperhatikan perkembangan legislasi primer seperti perubahan Undang-Undang yang mengatur soal kepemiluan.
Model-model seperti manuver politik, membangun koalisi, membentuk konvensi juga bakal dilakukan sebagai satu cara supaya prasyarat Pilpres 2024 bisa terpenuhi.
Baca: Dirut BPJS Kesehatan Pastikan Pelayanan Medis Bagi Peserta PBI Maupun Mandiri Sama
"Kami akan mengambil inisiatif dan antisipasi terkait dengan legislasi primer yang memungkinkan partai NasDem mencapai target-target politiknya," ujar dia.
Sebagai informasi, berikut perolehan suara dan kursi partai politik lolos ambang batas parlemen, yang ditetapkan oleh KPU RI pada Sabtu, 31 Agustus 2019.
PDI Perjuangan - suara sah 27.053.961 (19,33 persen) mendapat 128 kursi.
Partai Gerindra - suara sah 17.594.839 (12,57 persen) mendapat 75 kursi.
Partai Golkar - suara sah 17.229.789, (12.31 persen) mendapat 85 kursi.
PKB - suara sah 13.570.097 (9,69 persen) mendapat 58 kursi.
Partai Nasdem - suara sah 12.661.798 (9,05 persen) mendapat 59 kursi.
PKS - suara sah 11.493.663 (8,21 persen) mendapat 50 kursi.
Partai Demokrat suara sah 10.876.057, (7,77 persen) mendapat 54 kursi.
PAN - suara sah 9.572.623 (6,84 persen) mendapat 44 kursi.
PPP - suara sah 6,323.147 (4,52 persen) mendapat 19 kursi.