Sabtu, 6 September 2025

Kasus Jiwasraya

Menteri BUMN Erick Thohir Minta Pembahasan Dana Nasabah Jiwasraya dengan DPR Digelar Tertutup

Terkait perkembangan kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara.

Tangkap Layar YouTube KompasTV
Dewan Perwakilan Rakyat, panitia kerja Jiwasraya memanggil menteri BUMN Erick Thohir. Erick diminta menjelaskan pengembalian dana nasabah Jiwasraya, yang mencapai belasan triliun rupiah. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus gagal bayar polis PT Asuransi Jiwasraya (Persero) memasuki babak baru.

Terkait perkembangan kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat bicara.

Erick Thohir menghadiri rapat dengan Panitia Kerja (Panja) Komisi VI DPR RI.

Rapat itu terkait penanganan kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Erick mengakui perusahaan asuransi plat merah itu tengah kesulitan membayar klaim pemegang polis senilai Rp 16 triliun.

"Kondisi Jiwasraya saat ini sangat sakit dan kesulitan," kata Erick yang dikutip dari Kompas TV,9 Rabu (29/1/2020).

"Punya kewajiban bayar klaim atau polis Rp16 triliun dan kekurangan solvabilitas Rp 28 triliun," tambahnya.

Dewan Perwakilan Rakyat, panitia kerja Jiwasraya memanggil menteri BUMN Erick Thohir.
Erick diminta menjelaskan pengembalian dana nasabah Jiwasraya, yang mencapai belasan triliun rupiah.
Dewan Perwakilan Rakyat, panitia kerja Jiwasraya memanggil menteri BUMN Erick Thohir. Erick diminta menjelaskan pengembalian dana nasabah Jiwasraya, yang mencapai belasan triliun rupiah. (Tangkap Layar YouTube KompasTV)

Erick menilai permasalahan Jiwasraya bukanlah persoalan yang ringan.

Ia menuturkan, dalam menangani kasus itu diperlukan waktu panjang untuk menyelesaikannya.

Menurutnya,hal itu dikarenakan manajemen sebelumnya tidak menggunakan prinsip kehati-hatian dalam mengelola investasi.

"Ini jadi perhatian khusus kami agar bagaimana proses investasi dan penempatan saham harus diperketat," tuturnya.

"Kedua manajemen Jiwasraya tawarkan produk asuransi dengan bunga tinggi, jauh daripada apa yang ada di pasar," tambahnya.

"Ini jadi hal penting ke depannya, perlu ada safety investasi tak hanya kejar dari sisi bunga, tapi tentu pensiun jangka panjang harus dioptimalkan, harus ada kepastian," sambungnya.

Polis Dibayar Bertahap

Erick Thohir mengatakan pembayaran polis sudah bisa dilakukan secara bertahap.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan