Rabu, 3 September 2025

Virus Corona

Kalau Selama 14 Hari Observasi Kondisinya Sehat, 238 WNI Bisa Langsung Pulang

Observasi ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan para WNI yang baru pulang dari wilayah- yang riskan novel coronavirus.

Editor: Johnson Simanjuntak
Apfia Tioconny Billy/Tribunnews.com
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono dan Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan Widyawati saat ditemui di Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Observasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang dilakukan di Natuna akan berlangsung selama 14 hari mulai 2 Februari 2020 kemarin.

Observasi ini dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan para WNI yang baru pulang dari wilayah- yang riskan novel coronavirus.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono menyebutkan jika selama 14 hari ini 238 WNI tidak ada yang sakit maka WNI diperbolehkan pulang.

Waktu 14 hari pun sudah dirasa cukup karena sesuai dengan ketentuan World Healtb Organization (WHO) dan ditambah dua kali pemeriksaan saat berangkat ke Indonesia dan tiba di Indonesia.

Baca: Ada Penolakan WNI dari Wuhan di Natuna, Menkominfo Bilang Karena Belum Sempat Sosialisasi

Kemudian setiap hari, sebanyak dua kali sehari WNI yang ada di Natuna juga dicek kondisi suhu tubuhnya.

"Skenarionya itu (langsung pulang), kalau secara komunal 14 hari tidak ada satupun mengalami gangguan pernafasan dan atau hasil pemeriksaan negatif," ucap Anung di kantor Kementerian Kesehatan, di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2020).

Baca: Warga Tolak Karantina WNI di Natuna, Ketum IDI Jelaskan soal Penyebaran Virus Corona

Sementara itu waktu evakuasi juga mungkin saja diperpanjang jika dalam proses observasi terdapat WNI yang menujukkan gejala akibat novel coronavirus seperti yang mewabah di Wuhan, China.

"Skenarionya kita bisa memperpanjang atau evakuasi ke tempat layanan yang lebih spesfisik, sudah ada medical evacuation yang kami siapkan," tutur Anung.

Baca: Terisolasi dengan Virus Corona, Pria Ini Nekat Seberangi Sungai Yangtze untuk Kabur, Simak Kisahnya

Evakuasi 238 WNI dari Provinsi Hubei, China ini dilakukan mengingat angka kematian dan penyebaran novel corona virus yang terus meningkat hingga lebih dari 200 orang meninggal dunia.

Kemudian 238 diterbangkan ke Indonesia (2/2/2020) dengan pesawat Batik Air yang bisa menampung seluruh WNI tersebut, dan setelah mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam yang kemudian diterbangkan dengan pesawar TNI ke Pangkalan Militer ke Natuna, tempat mereka diobservasi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan