Virus Corona
Achmad Yurianto Sebut 3 Prioritas Utama yang Dapat Jalani Rapid Test
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menjelaskan siapa saja yang menajadi prioritas utama untuk menjalani rapid test.
Penulis:
Isnaya Helmi Rahma
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
"Jadi ada tiga prioritas ini yang kita kedepankan, karena jumlah alat rapid test ini juga tidak sebanyak jumlah penduduk di Indonesia," tegas Yuri.
Pakar Epidemologi Nilai Pemerintah Perlu Lakukan Rapid Test Lebih Massal
Dalam penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19), Pakar Epidemologi FKM UI, Pandu Riono menilai perlu mengidentifikasi penduduk dengan melakukan rapid test yang lebih massal.
"Yang sekarang sudah dilakukan pemerintah kurang massal dan tidak menggunakan cara-cara yang kita harapkan bisa mengidentifikasi secara dini," kata Pandu yang dikutip dari Tribunnews.com.
"Jadi kita perlu, karena semuanya hanya 10 persen, kalau kita mau menemukan 100, kita harus periksa 1.000," tambahnya.
Oleh karena itu, Pandu menilai pemerintah juga perlu menjalankan rapid test ini secara sistematik dengan berfokus pada penduduk yang berisiko.

Dengan demikian, diharapkan klaster-klaster penularan terbaru dapat teridentifikasi dan angka penularan Covid-19 dapat lebih ditekan.
"Kita perlu lagi fokus pada penduduk-penduduk yang beresiko dan tes ini kita lakukan secara sistematik," kata Pandu.
"Kita harus mengidentifikasikan klaster-klaster baru sehingga kita bisa stop di pencegahan, stop orang-orang yang tertular baru," tambahnya.
Hal ini karena, menurut Pandu, tugas yang harus dilakukan saat ini adalah menurunkan jumlah penularan yang terjadi.
Dengan begitu, diharapkan grafik penularan Covid-19 di Indonesia dapat menurun pada bulan yang akan mendatang.
Baca: Kabar Gembira, Pasien Kritis Covid-19 Dapat Pulang setelah Diberikan Plasma Darah dari Pasien Sembuh
"Karena tugas kita yang sekarang adalah merendahkan puncak (penularan), jadi flatten the curve, dan menunda supaya puncak yang tadi sudah rendah ini tidak terjadi dua bulan lagi tapi kita bisa tunda pada bulan yang akan datang," tutur Pandu.
"Sehingga, kapasitas layanan kesehatan bisa mampu merawat dan bisa menekan kematian yang ada," sambungnya.
Update Covid-19 di Indonesia per Kamis (2/3/2020)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto, kembali merilis data terbaru terkait kasus Covid-19 di Indonesia, Kamis (2/4/2020).