Virus Corona
Uji Klinis Fase ke-3 Vaksin Corona Sinovac dan Waktu yang Dibutuhkan, Ini Penjelasan Bio Farma
Bio Farma akan melakukan uji klinis tahap ketiga untuk vaksin virus corona (Covid-19) buatan Sinovac Biotech pada Agustus 2020.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Pravitri Retno W
Setelah Fase Tiga
Lantas setelah fase tiga berhasil apakah vaksin bisa langsung diproduksi?
Novillia menerangkan produksi vaksin dengan uji klinis adalah hal yang lain lagi.
Ada beberapa hal yang juga perlu diperhatikan sebelum memulai produksi vaksin.
"Dari sisi produksinya banyak hal-hal yang juga harus terpenuhi, bagaimana dengan proses produksinya, pengujian mutunya, apakah pengujian mutunya bisa divalidasi, itu yang menentukan produk tersebut bisa diproduksi secara rutin," kata dia.
Sebelum diproduksi, produk tersebut juga harus terlebih dulu didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Ketika mau mendaftarkan produk ini, meregistrasikan produk ini ke badan POM kita memasukkan berkas uji klinisnya dan berkas dari produksinya," jelas dia.
Baca: Soal Vaksin Corona, Anggota DPR Khawatir Akan Dijadikan Bisnis Pemerintah Indonesia dan China
Lamanya Uji Klinis
Di masa normal, lamanya uji klinis untuk produk vaksin pada tiap fasenya dapat berbeda-beda.
Pada fase satu, uji klinis dapat berlangsung antara 6-8 bulan pada fase satu.
Kemudian fase kedua berkisar 8 hingga 1,5 tahun dan fase ketiga bergantung jumlah subjeknya bisa mencapai 1-3 tahun.
Namun demikian, di masa pandemi waktu untuk uji klinis tersebut dapat berjalan lebih pendek.
Hal ini larena adanya akselerasi yang dilakukan mengingat vaksin sangat dibutuhkan dan berkejaran dengan virus yang semakin menyebar.
Akselerasi yang dimaksud untuk dapat melangkah ke tahap fase berikutnya bisa dilakukan tanpa harus menunggu semua proses selesai.
"Misalnya, kalau kita melakukan fase satu, tidak harus selesai dulu fase satu baru mulai fase dulu,"