Kamis, 2 Oktober 2025

Viral Pelajar Kritisi Belajar Online, Berharap Kemendikbud Beri Jam Kuota Gratis di Masa Pandemi

Sosok Syamil Shafa Besayef, pelajar kelas 12 dari SMAN 7 Jakarta yang viral karena mengkritisi sistem belajar daring.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Tribunnews/Istimewa
Sosok Syamil Shafa Besayef, pelajar kelas 12 dari SMAN 7 Jakarta yang viral karena mengkritisi sistem belajar daring. 

Tidak hanya di pelosok negeri saja, bahkan di Ibukota seperti Jakarta pun, masih ada kendala terkait belajar online ini.

Misalnya, adanya orang tua dari tiga anak yang sama-sama belajar online, tetapi hanya memiliki satu gadget.

Bahkan, Syamil juga menceritakan adanya driver ojek yang harus menunggu pukul 12.00 siang untuk bekerja, lantaran gadget miliknya dipakai sang anak untuk belajar online.

"Kalau hal seperti itu masih terjadi, masa mau dipermanenin?"

"Buat apa kalau fasilitas kita ngga mendukung? Padahal pendidikan offline pun di Indonesia masih belum merata," terangnya.

Baca: Pemerhati Pendidikan Soroti Tata Kelola Pendidikan Online: Butuh Tahapan Pelaksanaan yang Jelas

Saran Syamil untuk Pemerintah

Oleh sebab itu, Syamil memberikan beberapa saran berdasarkan pengalaman dari beberapa pelajar di penjuru Indonesia.

Ia berharap agar pemerintah dalam hal ini Kemendikbud, bekerja sama dengan BUMN untuk memberi jam kuota gratis bagi para kalangan pendidikan.

"Saran saya Kemendikbud sama BUMN bergabung untuk memberikan jam kuota gratis bagi para kalangan pendidikan."

"Umumnya PJJ berlaku dari pukul 06.00 sampai pukul 12.00, di zona merah yang tidak boleh masuk sama sekali diberikan fasilitas semacam itu."

"Jadi teman-teman tidak ada lagi yang mengeluh tidak ikut sekolah online karena tidak memiliki kuota," paparnya.

Syamil Shafa Besayef 1
Syamil Shafa Besayef kala menghadiri peringatan Hari Anak Nasional dan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI, pada Kamis (23/7/2020) lalu.

Baca: Sekolah Zona Hijau dan Kuning Bisa Tatap Muka, tetapi dengan Persetujuan Wali Murid

Namun, sayangnya, saran tersebut tidak bisa digunakan bagi para pelajar di pedalaman.

Sebab, difasilitasi kuota gratis pun tidak berpengaruh, karena sulitnya mencari sinyal.

Terakhir, Syamil mengingatkan kepada para pelajar untuk tetap semangat belajar dalam kondisi apapun.

"Saya rasa 75 tahun Indonesia merdeka, untuk generasi kita, generasi emas di 2045, kalau memang kita bersantai dengan PJJ, kita akan ketinggalan," tegasnya.

Hingga Senin (10/8/2020), video dirinya mengkritisi 'sekolah online' telah ditonton sebanyak lebih dari 40 ribu kali dan dikomentari ratusan ribu oleh warganet di Instagram.

Bahkan, videonya juga telah diunggah ulang oleh beberapa akun Instagram lain di jagat maya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved