Pangdam Jaya Blak-blakan soal Karangan Bunga hingga Alasan Pencopotan Baliho Habib Rizieq Shihab
Mendapatkan karangan bunga karena aksinya menertibkan baliho, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung: Saya Melaksanakan Tugas Aja
Penulis:
Shella Latifa A
Editor:
Daryono
"Sudah kita tertib kan, namun Satpol PP ini mungkin kewalahan menghadapi mereka, sehingga suruh memasang baliho kembali," lanjutnya.
Baca juga: Jauh Sebelum Jadi Perwira TNI, Mayjen TNI Dudung Pernah jadi Loper Koran hingga Penjaja Keliling
Ia menjelaskan Indonesia adalah negara hukum sehingga masyarakat itu tertib hukum dan aturan.
"Menurut saya jangan seperti itulah, kita negara hukum, jangan semaunya sendiri."
"Sementara masyarakat tertib hukum dan taat aturan, tapi ada satu pihak tidak mentaati aturan sesukanya sendiri."
"Merasa paling benar sendiri, itu yang tidak boleh," tegasnya.
Baca juga: Turunkan Baliho Habib Rizieq, Mayjen Dudung Tak Takut Lengser dari Jabatan Pangdam Jaya
Dudung menjelaskan hal itu yang membuatnya mengambil keputusan untuk menertibkan pemasangan baliho ini.
"Ya misalnya Satpol PP sudah tidak sanggup lagi, ya kemudian siapa lagi."
"Ciri pemimpin itu satu, dia berani mengambil keputusan."
"Kalau keputusannya benar, itu bagus."
"Kalau salah, itu masih bagus daripada tidak berani sama sekali," ucapnya dengan tegas.
Masa Kecil Pangdam, Jualan Klepon hingga Loper Koran
Masa kecil Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman penuh perjuangan.
Ia pernah jualan kue klepon lalu menjajakannya ke kantin-kantin di Kodam III Siliwangi dan sekolah-sekolah sekitar Jalan Belitung.
Menginjak SMA beralih jadi loper koran.
Baca juga: Bawa-bawa Ahok terkait Karangan Bunga bagi Pangdam Jaya, Kuasa Hukum FPI: Enggak Ngaruh Buat Kita
Dudung remaja merasakan dinginnya Kota Bandung, karena setiap pukul 04.00 WIB ia rutin mengambil koran ke Jalan Cikapundung, Kota Bandung.