Bom di Makassar
Selain Katedral Makassar, Bom Panci Juga Pernah Mengguncang Kota Bandung dan Terminal Kampung Melayu
Bom panci yang digunakan pelaku bom bunuh diri di Katedral Makassar bukan hal baru sebelumnya bom panci terjadi di Bandung dan Terminal Kampung Melayu
Penulis:
Theresia Felisiani
Tersangka dilakukan pemeriksaan untuk dilakukan pengembangan Polrestabes Bandung.
Teror Bom Panci di Taman Pandawa Bandung
Bom panci meledak di Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Senin (27/2/2017) pagi
Densus 88 Mabes Polri masih mendalami motif Yayat Cahdiyat meledakkan bom panci di Taman Pendawa, Kelurahan Arjuna, Kota Bandung.
Yayat belakangan diketahui pernah tergabung dalam jaringan teroris di Aceh beberapa waktu lalu.

Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan, mengatakan Yayat berbuat nekat guna menuntut Densus 88 membebaskan teroris yang telah ditangkap.
"Kenapa melakukan aksi di sini, kami belum tahu. Yang pasti ingin meneror warga, karena di Taman Pendawa banyak pelajar olahraga," kata Anton di lokasi pada Senin (27/2/2017).
Dikatakan Anton, bom yang meledak di Taman Pendawa merupakan jenis low explosive. Dampak bom tersebut dapat mematikan lantaran terdapat paku beton sepanjang 10 sentimeter.
"Ini bom rakitan," kata Anton seraya menyebut pelaku bom panci baru dipastikan berjumlah satu orang.
Bom Panci Meledak di Terminal Kampung Melayu
Pada 24 Mei 2017, ledakan bom panci terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto mengatakan, bom bunuh diri yang meledak di area Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam, rupanya berbentuk panci.
Panci diisi rangkaian bahan peledak serta ditambahkan paku dan gotri.
Pelaku lalu memasukkan panci tersebut ke dalam tas ransel yang dia bawa.
"Jadi, kemungkinan hasil olah TKP, dua pelaku membawa panci di dalam tasnya. Di bom panci itu ditemukan (serpihan) paku dan gotri," ujar Setyo Wasisto di lokasi kejadian.