Selasa, 26 Agustus 2025

Reshuffle Kabinet

Isu Reshuffle Kabinet Semakin Menguat, 2 Pengamat Ini Menilai Posisi Nadiem Makarim Layak Diganti

Isu nama menteri yang di-reshuffle semakin menguat, dua pengamat ini nilai posisi Nadiem Makarim layak diganti. Berikut penjelasannya.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
Tribunnews/Jeprima
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/3/2021). Isu nama menteri yang di-reshuffle semakin menguat, dua pengamat ini nilai posisi Nadiem Makarim layak diganti. Berikut penjelasannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kedua kalinya, semakin berkembang.

Diketahui, kabar reshuffle ini datang setelah DPR menyetujui permintaan pemerintah terkait adanya 2 kementerian baru.

Di antaranya, penggabungan Kementerian Pendidikan dan Ristek, serta Kementerian Investasi.

Hingga kini, Jokowi belum juga mengumumkan hasil reshuffle kabinetnya.

Baca juga: UPDATE Isu Reshuffle: Munculnya Nama Menantu Wapres hingga Pernyataan Sekum Muhammadiyah

Baca juga: Respon Reshuffle Kabinet, JAMI Rekomendasikan Putra-putri Terbaik Maluku

Berbagai pihak, baik dari kalangan politik maupun bidang lain, ikut menebak siapa saja pejabat menteri yang akan di-reshuffle.

Nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim terseret dalam kategori menteri yang dinilai patut diganti.

Menteri Pendidikan & Kebudayaan - Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan & Kebudayaan - Nadiem Makarim (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Berikut Tribunnews rangkum, dua penilaian pengamat soal posisi Nadiem yang patut diganti, antara lain:

1. Citra Institute: Nadiem Tak Memiliki Visi yang Jelas dalam Pendidikan Nasional

Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusa Farchan mengatakan, Nadiem layak di-reshuffle sebab dinilai tak memiliki visi yang jelas dalam menata sistem pendidikan nasional.

"Terkait Kemdikbud-ristek, jika skenarionya adalah mengganti menteri, justru saya kira inilah momentum yang tepat untuk mengganti Nadiem Makarim."

"Nadiem layak direshuffle karena tidak memiliki visi yang jelas dalam menata ulang sistem pendidikan nasional sebagai dasar pembentukan karakter bangsa," katanya kepada Tribunnews, Senin (19/4.2021).

Menurutnya, Nadiem belum mampu memainkan peran penting sebagai navigator pendidikan nasional dalam menghadapi kondisi darurat covid-19, sehingga entitas dunia pendidikan tampak berjalan dengan skemanya sendiri-sendiri di era pandemi.

Direktur Eksekutif Citra Institute Yusa Farchan.
Direktur Eksekutif Citra Institute Yusa Farchan. (Istimewa)

Kepemimpinannya di Kemendikbud juga belum mampu melahirkan inovasi penting dunia pendidikan sehingga layak dievaluasi.

Bagi Yusa, reshuflle ini harus memberi efek positif dan mengembalikan kepercayaan publik bagi terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang akuntabel, kredibel, dan berorientasi pada kepentingan publik.

"Reshuffle bukan hanya wacana dan urusan kelompok elite tetapi juga menyangkut hajat hidup orang banyak."

"Sirkulasi dan penyegaran anggota kabinet diperlukan untuk memastikan terselenggaranya good governance berbasis kepentingan publik yang lebih luas," ucapnya.

Dibutuhkan sosok menteri yang tidak hanya kompeten, tetapi juga inovatif, berani, dan mampu menciptakan terobosan-terobosan segar dalam kebijakan pemerintahan.

2. Indonesia Political Review: Cari Menteri yang Ahli Urus Pendidikan

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin menilai, nama yang layak untuk mengisi pos Kemendikbud yang akan menjadi Dikbud/Ristek itu harus diperhitungkan ulang.

"Nadiem juga layak tuk dikocok ulang," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews, Kamis (15/4/2021).

Setelah posisi kementerian ini berubaa, perlu ada nama baru yang mengisi dengan keompentensi serta permaham yang mendalam soal pendidikan.

Ujang menyinggung kalangan dari Muhammadiyah yang banyak memiliki kompetensi itu.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin (Istimewa via Tribunnews.com)

Namun, ia tak menyebut secara spesifik sosok yang dinilainya layak mengisi posisi ini,

"Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai, nama yang layak untuk mengisi pos Kemendikbud yang akan menjadi Dikbud/Ristek itu harus diperhitungkan ulang.

"Nadiem juga layak tuk dikocok ulang," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews, Kamis (15/4/2021).

"Cari menteri yang ahli urus pendidikan. Banyak dari kalangan Muhammadiyah," jelasnya.

 Baca perkembangan lain terkait Reshuffle Kabinet

(Tribunnews.com/Shella/Hasanudin Aco/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)

 
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan