Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
VIRAL Aremania Minta Polisi Tak Tembak Gas Air Mata, tapi Justru Dibentak, Ini Pengakuan Pengunggah
Viral video di media sosial saat Aremania meminta polisi tak menembakkan gas air mata tetapi justru dibentak. Ini pengakuan pengunggahnya.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Sri Juliati
“Dia di tribun Timur, saya di tribun Utara,” ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (4/10/2022).
Baca juga: Mahfud MD: Hasil Investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan Akan Dilaporkan Ke Presiden
Kemudian terkait video itu, I mengaku baru diberitahui oleh Y pada Senin (3/10/2022) yaitu dua hari setelah tragedi yang menewaskan 125 orang itu.
“Nggak berani speak up. Kirim videonya ke saya dan akhirnya (I) ngetwit,” ujarnya.
Sementara terkait permintaan Y kepada polisi agar tidak menembakkan gas air mata, M menyebut lantaran rekannya merasa kasihan kepada anak-anak dan perempuan yang terkena efeknya.
“Jadi niatnya cuma itu untuk menyampaikan banyak anak kecil, ibu-ibu,perempuan di tribun. Kasihan, jadi dia punya inisiatif untuk masuk ke lapangan,” cerita I.
Namun sesampainya di lapangan dan berbicara secara baik-baik dengan seorang personel polisi, justru anggota lain membentak Y dan memaksanya untuk keluar.
“(Polisi) malah maki-maki dan bentak-bentak suruh keluar. Padahal dia menyampaikan dengan baik-baik,” ujarnya.
Terjadi Pemukulan

Setelah itu, I mengatakan Y mengalami pemukulan sesaat setelah bertemu polisi seperti yang terekam di video.
I menyebut pemukulan kepada Y dilakukan oleh beberapa oknum polisi lain dan bukan polisi yang terekam di dalam video.
“Pemukulan dilakukan di dalam stadion. Sesaat setelah kamera (handphone) mati itu,” jelas I.
Baca juga: Ultras Gresik Gelar Doa Bersama untuk Ratusan Korban Tragedi Kanjuruhan
Imbas dari pemukulan itu, kata I, Y mengalami luka memar di bagian kepala dan punggung.
Menurut pengakuan I, polisi masih menembakkan gas air mata di luar Stadion Kanjuruhan.
Tembakan tersebut pun, kata I, membuat penonton semakin panik.
“Di luar stadion pun ada tembakan gas air mata dan itu benar-benar chaos. Banyak teman-teman yang tidak terima,” katanya.