Jumat, 8 Agustus 2025

Cak Nun Minta Maaf soal Ceramahnya Sebut Jokowi sebagai Firaun: Saya Kesambet

Cak Nun meminta maaf atas ceramahnya yang menyebut Jokowi sebagai Firaun. Ia mengaku sedang kesambet saat itu.

YouTube CakNun.com/Sekretariat Presiden
Cak Nun meminta maaf atas ceramahnya yang menyebut Jokowi sebagai Firaun. Ia mengaku sedang kesambet saat itu. 

TRIBUNNEWS.COM - Emha Ainun Najib alias Cak Nun meminta maaf atas pernyataannya yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Firaun.

Selain Jokowi, Cak Nun juga menyebut pengusaha Anthony Salim sebagai Qorun dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai Haman.

Dalam ajaran Islam, Firaun adalah musuh Nabi Musa.

Sementara, Qorun adalah orang kaya yang hidup di zaman Nabi Musa yang memiliki sikap sombong dan kikir.

Sedangkan Haman, ia adalah sosok yang membantu Firaun membangun istana setinggi langit untuk melihat Tuhan Nabi Musa.

Terkait ceramahnya yang viral, Cak Nun pun memberikan klarifikasi hingga meminta maaf lewat sebuah video YouTube yang diunggah di kanalnya, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Viral Video Cak Nun Sebut Jokowi Firaun, Kata Guntur Romli Jika Ada yang Berencana Lapor Polisi

Cak Nun mengaku dirinya langsung ditegur pihak keluarga setelah ceramahnya soal Jokowi viral.

Teguran itu diberikan lantaran Cak Nun berbicara hal yang tidak seharusnya dibicarakan.

Terlebih, dirinya mengajari keluarga agar tidak berbicara sembarangan seperti ceramahnya yang viral.

"Saya itu barusan disidang sama keluarga, dihajar, pokoke disalah-salahke, digoblok-gobloke, disesat-sesatke (pokoknya disalah-salahkan, dibodoh-bodohkan, disesat-sesatkan)."

"Kenapa digoblok-gobloke? Karena saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan."

"'Kan saya yang mengajarkan dimaiyah dan semua keluarga bahwa ora waton kui bener kok ucapke (jangan asal-asalan benar lalu diucapkan), kan harus baik, efeknya diperhitungkan. Saya dianggap tidak bijaksana," urainya.

Lebih lanjut, Cak Nun mengungkapkan ia telah meminta maaf pada keluarganya karena telah melanggar ajarannya sendiri.

Ia mengaku mengapresiasi sikap keluarga dan anak-anak yang telah mengingatkan dan mengontrol dirinya.

"'Kan saya mengajarkan janga ngomong siapa, tapi apa. Itu saya sendiri melanggar, jadi akhirnya saya minta maaf sama keluarga."

"Karena saya melakukan apa yang saya sendiri mengajarkan untuk tidak dilakukan," ujarnya.

"Saya ndak (tidak) ada masalah, bagus 'kan punya anak-anak dan keluarga yang mencintai saya sehingga mengontrol saya," lanjutnya.

Selain kepada keluarga, Cak Nun juga telah meminta maaf kepada Allah SWT dan orang-orang yang terdampak pernyataannya.

"Pertama, saya mohon ampun kepada Allah SWT. Saya mohon ampun kepada Allah, mohon rahmat kepada Allah, saya mohon pertolongan dari Allah, saya mohon tuntutan dari Allah."

Baca juga: Mengaku Telah Amati dari Jauh, Inilah Pendapat Cak Nun Terhadap Puan Maharani

"Dan saya minta maaf kepada semua yang terciprat menjadi tidak enak atau menjadi menderita atau menjadi apapun, oleh ucapan saya," tuturnya.

Di akhir klarifikasinya, Cak Nun mengaku dirinya tengah kesambet alias kesurupan saat memberi pernyataan soal Jokowi.

Ia pun meminta pada publik untuk memahaminya sebagai proses kehidupan manusia.

Cak Nun juga memperingatkan pada publik untuk tidak asal bicara seperti dirinya.

Ia mengimbau agar selalu berpikir sebelum berkata, tidak hanya soal kebenarannya.

"Saya sendiri yang kesambet, kesambet itu tolong Anda pahami sebagai sebagian dari hidup manusia."

"Kalian semua janga mengucapkan apa yang tidak harus diucapkan. Harus mengucapkan apa yang kamu hitung betul secara bijaksana, tidak hanya secara benar dan baik," pungkasnya.

Ceramah Cak Nun yang Viral

Ribuan warga Semarang, Jawa Tengah, dan Jamaah Maiyah tumpah ruah memadati Klenteng Sam Poo Kong dalam acara ''Sinau Bareng Cak Nun, Kiai Kanjeng bersama Polda Jateng, Sam Poo Kong, dan Tribun Jateng'' yang belangsung Kamis (18/4/2019) malam. Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Ribuan warga Semarang, Jawa Tengah, dan Jamaah Maiyah tumpah ruah memadati Klenteng Sam Poo Kong dalam acara ''Sinau Bareng Cak Nun, Kiai Kanjeng bersama Polda Jateng, Sam Poo Kong, dan Tribun Jateng'' yang belangsung Kamis (18/4/2019) malam. Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Penggalan ceramah Cak Nun yang viral karena menyinggung Jokowi, sempat trending di Twitter pada Selasa (17/1/2023) malam.

Selain Jokowi, Cak Nun juga menyinggung nama Anthony Salim dan Luhut Binsar Pandjaitan.

Dalam video tersebut, Cak Nun menyebut pemenang Pemilu 2024 sudah ditentukan dari sekarang.

Hal ini karena Indonesia saat ini dikuasai oleh Jokowi yang ia sebut sebagai Firaun.

"Saiki misale koen takon (sekarang semisal kamu tanya), hasil pemilu kan mencerminkan tingkat kedewasaan rakyat, betul enggak. Bahkan juga algoritma Pemilu, misal Pemilu 2024 iku koen (kamu) nggak mungkin menang, wis onok sing menang ket saiki (sudah ada pemenangnya dari kemarin). Wis ono sing menang (sudah ada pemenangnya)."

"Karena Indonesia dikuasai Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga, gak 9, 10 saiki rek, Haman yang namanya Luhut," kata Cak Nun dikutip dari video yang beredar.

Baca juga: Di Acara Sinau Bareng Cak Nun, Puan Diminta Jaga Indonesia

Berdasarkan keterangan dalam video, ceramah itu disampaikan Cak Nun di Surabaya, Jawa Timur.

Ceramah itu disampaikan Cak Nun dalam acara Balagha Asyuddahu yang digelar oleh Majelis Masyarakat Maiyah Bangbangwetan di Pendopo Cak Durasim, Kota Surabaya.

Acara tersebut ditayangkan secara Live melalui kanal YouTube Bangbang Wetan pada Senin (9/1/2023).

Tanggapan Guntur Romli

Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Mohamad Guntur Romli.
Aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Mohamad Guntur Romli. (Instagram/gunromli)

Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli, menanggapi ceramah Cak Nun soal Jokowi yang viral.

Ia menilai Jokowi tidak layak dihina meski memiliki kekurangan.

Menurut Guntur Romli, apa yang disampaikan oleh Cak Nun justru terkesan merendahkan dirinya sendiri.

Sebaliknya, dengan Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun, justru dinilai Gus Romli sedang meninggikan sang Presiden.

"Jika ada kekurangan di Jokowi, tdk sampe layak dihina sprt Firaun, jika ada kelebihan Emha Ainun Najib gak sampe level Nabi Musa & Sabrang sprt Nabi Harun.

Hanya kesombongan & ketakaburan yg mengatakan itu.

Cak Nun sedang meninggikan Jokowi & merendahkan dirinya sendiri," cuit Guntur Romli di akun Twitter-nya, @GunRomli, Senin (16/1/2023).

Kendati demikian, Guntur Romli tidak setuju jika Cak Nun dilaporkan ke polisi atas ceramahnya tersebut.

Pasalnya, Cak Nun bicara soal Jokowi di hadapan publik.

Kecuali, katanya, Luhut hingga Jokowi bersedia melaporkannya sendiri.

Baca juga: Cak Nun Ungkap Tak Pernah Bermusuhan dengan Megawati

Meski begitu, Guntur Romli yakin Jokowi tak akan mengambil langkah hukum karena enggan mengurus hal-hal sedemikian rupa.

"Saya pribadi tdk setuju Emha Ainun Najib dilaporkan ke polisi krn ucapannya yg menghina Jokowi, krn dia ngomong di publik, ya rame2 saja reaksi kritik dia di publik.

Kecuali klau nama2 yg disebut mau lapor, itu hak2 pribadi, tp saya yakin Jokowi tdk mau ngurus mulut celometan," tuturnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan