Selasa, 16 September 2025

Pemilu 2024

AHY Heran Isu Sistem Proporsional Tertutup Dilontarkan Saat Tahapan Pemilu Telah Berjalan

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku heran mengapa wacana sistem proporsional tertutup dimunculkan ke permukaan saat tahapan pemilu telah berjalan

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews/Rizki Sandi Saputra
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat tiba di Kantor DPP Partai Demokrat yang diterima langsung oleh Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Rabu (22/2/2023) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku heran mengapa wacana sistem proporsional tertutup dimunculkan ke permukaan saat tahapan pemilu telah berjalan.

Menurutnya ada pihak-pihak yang seakan ingin membuat bangsa Indonesia, termasuk partai politik tidak tenang dalam mempersiapkan diri menuju 14 Februari 2024.

Hal ini disampaikan AHY selepas menjalin pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, pada Rabu (22/2/2023).

"Dan yang lebih mengherankan adalah ketika tahapan pemilu sudah berjalan, sudah semakin mendekat menuju ke 14 Februari 2024 nanti kok tiba-tiba masih saja dibikin supaya tidak tenang kita semua untuk mempersiapkan diri menuju pemilu," kata AHY.

Padahal menurutnya sesuatu yang sangat fundamental seperti sistem pemilu seharusnya dibicarakan secara bersama, tanpa ada paksaan tertentu.

"Justru sesuatu yang sangat fundamental harusnya dibicarakan baik-baik melibatkan semua. Jangan ada paksaan-paksaan tertentu yang bisa kita sesali sebagai bangsa," tutur AHY.

Berkenaan dengan itu, Demokrat bersama Nasdem akan jadi garda terdepan untuk menolak wacana sistem pemilu proporsional tertutup

Sebab menurutnya sistem pemilu proporsional tertutup tidak relevan dengan perkembangan dan perubahan zaman yang telah bangsa Indonesia lewati. Sistem tertutup menurutnya hanya akan membawa demokrasi Indonesia mundur belasan tahun ke belakang, dan merampas hak rakyat Indonesia dalam memilih wakil rakyatnya.

Sehingga sistem proporsional terbuka dipandang jadi hal yang lebih relevan dan dibutuhkan oleh demokrasi Indonesia yang majemuk dan dinamis.

Baca juga: Daftar Petinggi NasDem yang Dampingi Surya Paloh Silaturahmi ke Partai Demokrat

"Oleh karena itu kami sepakat ini semua harus kita jaga, jangan sampai ada upaya yang mengembalikan kita ke demokrasi yang sentralistik," tegas AHY.

"Inilah sejatinya bagaimana kita ingin mempertahankan sistem pemilu proporsional terbuka," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan