Sabtu, 11 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Jusuf Kalla: Perang Hamas-Israel Jadi Salah Satu Konflik Terpanjang yang Pernah Ada di Dunia

Ia menyebut bahwa konflik tersebut disebabkan ada perbedaan pandangan antara kelompok Hamas dan Fatah yang sama-sama kuat di Palestina.

Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan 12 Jusuf Kalla. Ia menilai, pertikaian Hamas dan Israel sebagai salah satu konflik terpanjang yang pernah ada di dunia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan 12 sekaligus Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla menyebut, pertikaian Hamas dan Israel sebagai salah satu konflik terpanjang yang pernah ada di dunia.

Ia menyebut bahwa konflik tersebut disebabkan ada perbedaan pandangan antara kelompok Hamas dan Fatah yang sama-sama kuat di Palestina.

“Konflik ini melibatkan banyak negara sejak dulu, termasuk kekuatan besar Amerika serta Rusia atau Soviet zaman dulu. Kita mengharapkan bahwa ini dapat selesai dengan hasil kemerdekaan Palestina,” ujar Jusuf Kalla dalam kegiatan PKS via daring, Selasa (31/10/2023).

Ia menilai, serangan Hamas ke Israel baru-baru ini adalah upaya untuk mendapat wilayah yang telah lama dirampas.

Namun lantaran, terlalu banyak korban berjatuhan maka konflik sebaiknya dihentikan.

“Mudah-mudahan Allah memberikan kita cara untuk mengatasi ini. Yang ingin saya sampaikan bahwa ini hanya bisa diselesaikan dengan perundingan, dengan kerja sama, dan dengan kekuatan kebersamaan dari kita semua.” ujar dia.

Salah satu cara menghentikannya adalah melalui jalur perundingan dan kekuatan kolektif dari negara-negara Islam, maka konflik Palestina-Israel mampu diselesaikan.

Sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla juga menjelaskan bahwa saat ini organisasi yang ia pimpin terus berupaya menempuh jalur komunikasi agar tetap bisa memberikan bantuan kemanusiaan untuk korban-korban di Palestina

PMI akan segera mengirimkan bantuan untuk masyarakat di Gaza berupa peralatan medis senilai Rp 2,9 Milyar.

Selain berupa bantuan alat medis, PMI juga berencana mengirimkan bantuan berupa alat penjernih air dengan kapasitas produksi air minum sebanyak 1500-2000 liter air per jam.

Menggandeng Kementerian Luar Negeri, bantuan diberangkatkan melalui Bandara Halim Perdana Kusuma.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved