Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Alami Depresi, JDN Sampaikan 3 Solusi
2.716 atau 22,4 persen mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis mengalami gejala depresi.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Willem Jonata
Menurut Tommy perlu diseimbangkan, antara jam istirahat dengan jam pelayanan pada peserta PPDS.
"Walau memang kami mengerti, PPDS perlu manusiawi, memang PPDS perlu waktu untuk belajar. Karen ini sifatnya training. Sehingga jam terbang banyak membuat PPDS lebih terlatih," kata Tommy menambahkan.
Jam istirahat yang cukup dapat memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang berkualitas, serta menghindarkan risiko mengantuk atau kesalahan saat memberikan pelayanan kesehatan.
Ketiga adalah mengurangi beban administrasi.
"Di beberapa rumah sakit saya kira PPDS juga dibebani beban administrasi. Misalnya mencatat jumlah operasi, mencatat jumlah data base, atau mencatat pelayanan yang perlu di-coding-kan untuk BPJS. Nah itu kan seharusnya bukan tugas PPDS," imbuhnya.
Lebih lanjut Tommy meminta pada pemerintah untuk memberikan solusi setelah ramainya isu ini.
"Saya kira kalau bisa ada solusi, jangan hanya isu saja. Diberikan solusinya," tutupnya.
Diperas dan Diintimidasi, Junior PPDS Undip Aulia Risma Lestari telah Setor Duit Rp864 Juta |
![]() |
---|
Sempat Ditutup, Program PPDS Anestesi FK Undip Kembali Dibuka di RSUP Dr. Kariadi |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus Bullying PPDS Undip yang Menewaskan Dokter Aulia Risma, 3 Tersangka Ditahan Jaksa |
![]() |
---|
Kasus Kekerasan Seksual Dokter PPDS di Bandung, LPSK Putuskan Beri Perlindungan ke Korban dan Saksi |
![]() |
---|
RS Pendidikan Kemenkes Mulai Cairkan Insentif untuk PPDS Berbasis Universitas, Ini Besarannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.