Pemilu 2024
MK Tegaskan Tak Ada Pembacaan Kesimpulan untuk Sidang PHPU Legislatif
Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih mengatakan, sejatinya kesimpulan tidak ada dalam hukum acara persidangan PHPU.
Penulis:
Ibriza Fasti Ifhami
Editor:
Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) menyampaikan, tidak akan ada pembacaan kesimpulan dalam tahapan persidangan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Legislatif.
Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih mengatakan, sejatinya kesimpulan tidak ada dalam hukum acara persidangan PHPU, baik untuk jenis pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (pileg).
Baca juga: Kurang Tidur, Hakim MK Istirahat Sejenak Sebelum Gelar Sidang Pembuktian Sengketa Pileg
"Kesimpulan tidak ada dalam hukum acara PHPU," kata Enny, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Sabtu (25/5/2024).
Untuk diketahui, MK memberikan kesempatan para pihak dalam sengketa Pilpres 2024 untuk menyampaikan kesimpulan.
Terkait hal itu, Enny menjelaskan, kesempatan tersebut diberikan kepada para pihak karena sebelumnya terdapat agenda sidang mendengarkan keterangan dari empat menteri di Kabinet Jokowi. Di antaranya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy, Menkeu Sri Mulyani, dan Mensos Tri Rismaharini.
Baca juga: Sidang Pembuktian PHPU Legislatif Digelar 27 Mei, Hakim MK Ingatkan Alat Bukti Diajukan Secepatnya
Adapun dalam agenda mendengarkan keterangan menteri tersebut, para pihak yang terdiri atas pemohon I kubu Anies-Muhaimin, pemohon II kubu Ganjar-Mahfud, termohon KPU, dan pihak terkait Bawaslu, tidak diperkenankan mengajukan tanya jawab.
"Pada waktu (PHPU) pilpres diberi kesempatan ada kesimpulan karena ada agenda sidang mendengar keterangan pihak-pihak (menteri) yang didatangkan MK, tapi para pihak tidak boleh bertanya, sehingga para pihak dapat memberi kesimpulan atas agenda tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut, Enny menegaskan, untuk sidang sengketa pileg, tidak akan diadakan penyampaian kesimpulan oleh para pihak.
"Untuk pileg tidak ada kesimpulan," ucapnya.
Sebagai informasi, penanganan sengketa Pileg 2024 masih berproses di MK. Terdekat peradilan konstitusi itu akan menggelar sidang pemeriksaan pembuktian, mulai Senin, 27 Mei 2024.
Sebelumnya, kuasa hukum pemohon sengketa pileg untuk perkara nomor 208-02-04-04/PHPU.DPR-DPRD-XXII/2024, Viktor Santoso Tandiasa, menyoroti pentingnya penyampaian kesimpulan dalam sidang PHPU Legislatif di Mahkamah Konstitusi (MK).
Berkaca pada proses persidangan perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Legsilatif Presiden, Viktor menilai, Mahkamah Konstitusi terlihat berani bersikap progresif karena dinilai tidak terpaku hanya pada persoalan angka semata.
Tak hanya itu, ia menuturkan, progresivitas Mahkamah juga ditunjukan dengan diberikannya kesempatan bagi para pihak dalam sengeketa PHPU Presiden untuk dapat membuat dan menyampaikan kesimpulan walaupun dalam hukum acaranya tidak diatur.
Baca juga: MK Belum Bisa Pastikan PPP Lolos Parlemen, Hakim: Masih Ada Tahap Pembuktian
"Hal ini juga seharusnya diterapkan pada Sengketa PHPU Legislatif dimana para pihak seharusnya juga diberikan kesempatan untuk membuat kesimpulan sebelum Hakim melakukan Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH)," kata Viktor, saat dihubungi, Sabtu (25/5/2024).
Pemilu 2024
Dilaporkan Terkait Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024, KPU Disebut Langgar Lima Pasal Peraturan DKPP |
---|
Ketua KPU Klaim Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024 Tak Menyalahi Aturan dan Telah Diaudit BPK |
---|
KPU Akui Sewa Jet Pribadi Saat Pemilu 2024, Klaim Demi Efektivitas Pengawasan |
---|
Komisi II DPR RI Ungkap Pernah Ingatkan KPU Soal Penggunaan Private Jet: Tidak Pantas Itu |
---|
Komisi II DPR Minta KPU Kooperatif Terkait Dugaan Penyalahgunaan Private JetĀ |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.