Minggu, 10 Agustus 2025

Menhut & Wamendikti Tinjau Wilayah Soe NTT, Salah Satu dari 20 Calon Lokasi Sekolah Unggulan Garuda

SMA Unggulan Garuda akan dibangun di empat wilayah, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN), Nusa Tenggara Timur (NTT), Bangka Belitung, dan Sulawesi Utara.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
Dok. Kemenhut
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dan Wamendikti Saintek Prof Stella Christie meninjau lokasi yang akan didirikan Sekolah Unggulan Garuda, di Soe, Timor Tengah Selatan, NTT, Senin (13/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menargetkan membangun 20 Sekolah Unggulan Garuda hingga tahun 2029. 

Sekolah yang berada di jenjang SMA ini akan menampung siswa- siswi unggulan, di mana lulusannya akan diarahkan untuk masuk ke perguruan tinggi kelas dunia.

SMA Unggulan Garuda akan dibangun di empat wilayah, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN), Nusa Tenggara Timur (NTT), Bangka Belitung, dan Sulawesi Utara.

Perihal rencana ini, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Wamendikti Saintek) Prof Stella Christie meninjau salah satu lokasi yang akan didirikan Sekolah Unggulan Garuda di Soe, Timor Tengah Selatan, NTT, Senin (13/1/2025).

Baca juga: Pemerintah Segera Bangun SMA Unggulan Garuda, Lulusannya Bisa Dapat LPDP Kuliah Luar Negeri

Raja Antoni menyebut, skema terbaik untuk pembangunan sekolah unggulan ini adalah memakai lahan yang berstatus Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK).

"Ada rencana empat (provinsi), salah satunya di Soe ini, dari Kementerian Kehutanan sudah meminta staf di sini untuk mengidentifikasi lahan yang bisa dipergunakan untuk SMA Garuda ini," ujar Raja Antoni.

"Pada prinsipnya kami sudah menyampaikan skema sementara, nanti diputuskan. Skema yang terbaik itu adalah KHDTK, kawasan hutan dengan tujuan khusus," sambungnya. 

Sebagai informasi KHDTK merupakan kawasan hutan yang secara khusus diperuntukkan bagi kepentingan penelitian dan pengembangan kehutanan, pendidikan dan pelatihan serta religi dan budaya. 

Lewat skema pemanfaatan kawasan hutan kategori KHDTK, nantinya fungsi pendidikan bisa berjalan, dan di sisi lain vegetasi hijau tetap terjaga. 

Menhut juga menegaskan tidak ada deforestasi dalam pembangunan sekolah unggulan ini.

"Artinya. Hutannya tetap bisa dijaga, tetap bisa jadi kawasan hutan, tapi nanti Bu Stella bisa membangun SMA Garuda ini. Dengan komitmen akan lebih hijau vegetasinya lebih baik, sekali lagi tidak ada deforestasi tapi juga fungsi pendidikannya berjalan," jelasnya. 

Baca juga: Menhan Prabowo Kunjungan ke Sumatra Barat, Sampaikan Keinginan Bangun Sekolah Unggulan

Pada kesempatan itu, Wamendiktisaintek Stella Christie menyebut perlu 20 hektare lahan. 

Namun yang akan dibangun gedung sekolah hanya sebagian kecil. 

Sisanya akan digunakan untuk laboratorium hidup atau kegiatan pembelajaran lapangan untuk tujuan edukasi. 

Sehingga para siswa bisa mempelajari tentang kehutanan, vegetasi, hingga kebudayaan alam Indonesia.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan