Sabtu, 16 Agustus 2025

WNI Ditembak Polisi Malaysia

Komisi IX DPR Desak Pemerintah Serius Perbaiki Sistem Perlindungan PMI

Nihayatul Wafiroh, mendesak pemerintah untuk melakukan pembenahan serius dalam sistem perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
Naufal Laten
BENAHI PERLINDUNGAN PMI - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh di gedung DPR beberapa waktu lalu. Nihayatul mendesak pemerintah untuk melakukan pembenahan serius dalam sistem perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI). 

Pemahaman tentang jalur komunikasi dengan kedutaan atau konsulat Indonesia setempat juga harus diketahui PMI. 

"Perlu ada sistem pengawasan yang lebih ketat terhadap keberadaan dan kondisi pekerja, terutama di daerah-daerah yang banyak mempekerjakan PMI, terutama pengawasan yang lebih ketat terhadap agensi," ujarnya.  

Penyediaan dana atau asuransi perlindungan sosial bagi PMI juga diperlukan, khususnya jika terjadi peristiwa yang tak diinginkan. 

"Keamanan dan kesejahteraan PMI adalah tanggung jawab kita bersama, dan kami di DPR akan terus memperjuangkan hak-hak PMI agar mereka dapat bekerja dengan aman dan bermartabat. Insiden ini jangan sampai terjadi lagi," tandasnya.

Kronologis Penembakan

Sebelumnya diberitakan, terjadi penembakan terhadap lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) berstatus unprosedural di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025) malam.

Penembakan itu dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang tengah melakukan operasi di perairan Selangor.

Saat itu, para petugas Otoritas Maritim Malaysia tersebut mendapati adanya kapal yang membawa lima orang PMI unprosedural tersebut tengah berada di perairan Malaysia.

Singkatnya, menurut keterangan Kepala Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, 5 WNI itu mencoba menyerang petugas APMM saat berpatroli sehingga petugas terpaksa melepaskan tembakan demi keamanan.

"Kapal yang ditumpangi tersangka menghantam kapal APMM sebanyak empat kali sebelum dua di antaranya mencoba menyerang petugas dengan parang," lapor Harian Metro Malaysia, mengutip keterangan Hussein.

Lantaran merasa terancam, petugas APMM kemudian melesatkan peluru ke arah kapal para WNI. 

Disebutkan bahwa para WNI itu sempat kabur.

Atas insiden penembakan itu, satu orang PMI berinisial B asal Riau meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan