Polisi Gugur Ditembak di Lampung
Kapolda Lampung Bantah Lokasi Sabung Ayam TKP Tewasnya 3 Polisi sebagai Daerah 'Texas'
Kapolda Lampung membantah bahwa lokasi sabung ayam yang menjadi tempat tewasnya tiga polisi adalah Texas. Dia mengatakan lokasi adalah perkebunan.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, membantah lokasi sabung ayam di Way Kanan yang menjadi lokasi tewasnya tiga polisi saat melakukan pembubaran sebagai daerah 'Texas'.
Dia mengungkapkan, wilayah tersebut adalah kawasan hutan register 44.
"Daerah 'Texas' itu apa sih? Texas sekarang mungkin sudah gedung-gedung, tetapi faktanya ini adalah lokasi tempat judi sabung ayam," katanya dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).
Sebagai informasi, dikutip dari laman PT Inhutani V, kawasan hutan register 44 adalah kawasan hutan lindung.
Adapun kawasan hutan register 44 itu memiliki luas 32.375 hektar dan berbatasan langsung dengan Sungai Mesuji.
Kawasan tersebut ditetapkan menjadi hutan lindung berdasarkan Surat Keputusan SK Nomor 79/IHT-V/Kpts/2021 tentang Penetapan Kawasan Lindung Dalam Areal Kerja Tahun 2020.
Kembali lagi dengan penjelasan Helmy, lokasi tempat kejadian perkara (TKP) tersebut hanya berjarak sekitar empat jam perjalanan dari ibu kota Way Kanan, Blambangan Umpu.
"Itu perjalanan siang hari, dan tidak ada lampu. Pelaku tidak mungkin mencari tempat yang ramai (untuk judi sabung ayam)," katanya.
Dia juga menjelaskan kontur wilayah tersebut, yaitu terpencil, dikelilingi perkebunan karet, dan jauh dari permukiman warga.
Baca juga: Kopka B dan Peltu L Terduga Penembak 3 Polisi di Lampung Masih Jadi Saksi, Mayjen Darwis Buka Suara
Di sisi lain, arena sabung ayam tersebut diduga milik Kopka Basarsyah.
Hal itu diketahui dari pemeriksaan terhadap salah satu saksi yang telah dilakukan. Namun, Helmy menegaskan kesaksian itu masih perlu didalami.
"Tapi itu harus kita dalami, harus kita kunci dengan alat bukti sehingga orang tidak bisa mengatakan asal-asalan," ujarnya.
Selanjutnya, Helmy mengatakan area judi sabung ayam itu turut menarik penjudi dari luar daerah.
Pasalnya, di lokasi kejadian, ditemukan mobil dengan pelat nomor dari berbaga daerah.
"Berdasarkan hasil di TKP, banyak kendaraan yang platnya bukan Lampung, tapi juga ada dari Sumatra Selatan, plat A, AG," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, menuturkan TKP tewasnya tiga polisi, ternyata tak hanya menjadi lokasi sabung ayam saja, tetapi juga tempat beredarnya senjata api (senpi) rakitan.
Bahkan, dia menjuluki lokasi tersebut sebagai daerah 'Texas Hitam'.
"Kita semua tahu bahwa lokasi sabung ayam ini kalau kita sebut istilahnya 'Texas hitam'. Artinya senjata-senjata yang beredar itu sudah jadi perbincangan umum soal buat di mana, dapat di mana," ujarnya pada Selasa (18/3/2025), dikutip dari Tribun Sumsel.
Sebagai informasi, tiga polisi yang tewas adalah Kapolsek Negara Batin AKP Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Aprianto, dan Briptu Ghalib Surya Ganta.
2 Anggota TNI yang Lakukan Penembakan Belum Jadi Tersangka
Di sisi lain, terkait kasus penembakan ini, dua anggota TNI, yaitu Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, belum ditetapkan menjadi tersangka meski telah mengakui perbuatannya menembak tiga polisi hingga tewas.
Pada konferensi pers yang digelar pada Rabu di Mapolda Lampung, Pangdam II/Sriwijaya, Mayjen TNI Ujang Darwis, membeberkan alasan terkait belum bergantinya status Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah sebagai tersangka.
Darwis mengatakan perlu adanya dua alat bukti sehingga Lubis dan Basarsyah bisa ditetapkan menjadi tersangka.
Tak cuma itu, dia juga mengatakan penetapan tersangka juga perlu diperkuat dengan keterangan saksi dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP).
Hingga kini, Darwis mengungkapkan penyelidikan masih terus berlangsung dan belum rampung.
"Dua orang oknum ini statusnya sekarang masih jadi saksi, baru kita mintai keterangan," kata Darwis.
"Karena untuk menjadikan dia tersangka itu butuh barang bukti, butuh saksi-saksi yang lain untuk memperkuat dan nanti dari olah TKP," jelasnya, Rabu.
Baca juga: 3 Polisi Gugur Ditembak Anggota TNI di Way Kanan, Kapolda Lampung: Jumlah Pelaku Bisa Bertambah
Darwis menuturkan pihaknya kini masih mencari senjata api yang dimiliki Lubis dan Basarsyah untuk menembak tiga polisi tersebut.
"Masalah senjata, sampai sekarang ini kami masih mencari alat bukti tersebut untuk memperkuat keterangan yang ada," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Irjen Hemy Santika mengungkapkan kedua pelaku sudah mengakui melakukan penembakan terhadap tiga anggota Polsek Negara Batin tersebut.
Pengakuan tersebut diketahui setelah Polda Lampung melakukan join investigasi bersama dengan Korem 043 Gatam.
Selain itu, Helmy juga mengatakan kedua pelaku penembakan menyebut menembak tiga polisi menggunakan senjata api (senpi) rakitan.
Namun, dia menuturkan pengakuan tersebut masih perlu diuji kebenarannya lewat pemeriksaan proyektil atau selongsong di Laboratorium Forensik (Labfor).
Senada dengan Darwis, Helmy juga menegaskan penetapan tersangka perlu didukung alat bukti yang cukup.
"Berdasarkan pengakuannya, berada di TKP, berarti ini sesuai keterangan-keterangan yang lain bahwa memang ada. Dan melakukan penembakan dan membawa senjata api dan disampaikan menggunakan senjata api rakitan."
"Ini yang masih perlu kita dalami ke depan. Karena semua fakta peristiwa harus didukung dengan alat bukti," jelasnya.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Sumsel dengan judul "Kapendam II Sriwijaya Sebut TKP Penembakan 3 Polisi Lampung Area 'Texas', Senpi Pelaku Masih Dicari"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Sumsel/Shinta Dwi Anggraini)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.