Teror Kepala Babi
Hasan Nasbi Samakan Reaksi Cica Jurnalis Tempo soal Kepala Babi dengan Warga Sikapi Bom Thamrin
Hasan Nasbi menyebut respons bercanda dari Cica menyikapi teror kepala babi yang ditujukan kepadanya dengan warga merespons saat bom Thamrin.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Pravitri Retno W
Kini, Hasan pun mendorong agar pihak Tempo melaporkan teror tersebut ke kepolisian agar ditindaklanjuti.
"Kita kan enggak tahu urusan mereka dengan siapa. Tapi yang diminta tanggapan Istana. Makanya saya merasa ya proporsional saja menjawabnya."
"Menurut saya kalau dilaporkan ke polisi, polisi harus cari tahu tuh siapa yang mengirimkan itu. Tapi dari sisi kita, kita kan enggak tahu apa-apa. Dari sisi si wartawan Tempo itu sudah benar," tegasnya.
Kronologi Teror Kepala Babi, Diterima Cica usai Liputan

Sebelumnya, Wakil Pemimpin Redaksi (Wapemred) Tempo, Bagja Hidayat, mengungkapkan teror kepala babi tersebut ditujukkan untuk Cica.
Bagja mengatakan Cica baru menerima paket tersebut pada hari ini setelah selesai liputan bersama rekannya bernama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran sekitar pukul 15.00 WIB.
Sementara itu, paket tersebut disebut Bagja, sudah diterima pihak petugas keamanan Tempo pada Rabu (19/3/2025) sekitar pukul 16.13 WIB.
"Nah begitu dibuka udah menyengat baunya. Nah udah menyengat baunya, lalu dibawa keluar. Begitu dibuka ya kepala babi dengan telinga yang potong," tuturnya.
Dari keterangan petugas keamanan, pengirim paket tersebut yakni seseorang yang mengenakan atribut ojek online. Namun, belum diketahui secara pasti yang mengirim paket teror tersebut.
Baca juga: Dapat Kiriman Kepala Babi dan Bangkai Tikus, Tempo Sebut Teror Ini Sia-sia: Kami Tak Takut
Di sisi lain, Bagja mengatakan selama sepekan terakhir, beberapa wartawan dan dirinya juga diteror oleh nomor-nomor asing. Namun, tak ada pesan-pesan bernada ancaman, melainkan ditelepon beberapa kali.
"Karena kan banyak ya setiap hari ada orang naik Gojek, kiriman, macam-macam. Jadi memang ada, apa namanya, seingat Satpam itu dia (pengirim) pakai apa ya, apa namanya, atribut ke aplikasi gitu. Iya atribut ojek online," jelasnya.
Lebih lanjut, Bagja mengatakan pihaknya belum membuat laporan polisi karena masih melakukan koordinasi dengan koalisi pendukung kebebasan pers.
Meski begitu, Tempo akan tetap memberikan perlindungan terhadap wartawannya yang menjalankan tugas jurnalistiknya.
"Kami di tempo punya SOP adalah pengamanan wartawan. Tentu kami sudah mulai menjalankannya SOP itu dan apa namanya, ya mendapatkan perlindungan tentu saja ya," ucapnya.
"Nah ini bagaimanapun, apapun tujuannya, kami belum tau tujuannya, tapi ini tentu saja teror gitu. Karena ya tidak ada orang yang mengirim kepala babi tanpa dipesan," sambungnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Reynas Abdilla)(Kompas.com/Fika Nurul Ulya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.