Teror Terhadap Tempo Justru Dinilai Rugikan Prabowo, Kapolri Diminta Ungkap Pelaku hingga Motifnya
DPP Relawan Arus Bawah Prabowo mengecam keras tindakan teror terhadap kantor dan jurnalis Tempo dan KontraS.
Penulis:
Malvyandie Haryadi
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi teror yang ditujukan kepada media dan jurnalis Tempo serta Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dinilai merugikan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP Relawan Arus Bawah Prabowo, Supriyanto kepada wartawan.
"Ini seperti ada yang mengail di air keruh untuk membuat persepsi negatif dan beragam kegaduhan akibat berbagai aksi demonstrasi mahasiswa yang menolak RUU TNI," ujarnya, Selasa (25/3/2025) kemarin.
Baca juga: Rudianto Lallo Dukung Bareskrim Polri Tuntaskan Aksi Teror di Kantor Tempo
Supriyanto menegaskan, pihaknya mengecam keras tindakan teror tersebut karena mencederai semangat demokrasi dan kebebasan pers yang dijamin oleh konstitusi.
"Kami mendukung langkah hukum yang sedang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengungkap pelaku, dalang, dan motif rangkaian teror tersebut," imbuh Supriyanto.
Supriyanto memastikan bahwa rangkaian teror yang ditujukan ke kantor Tempo dan KontraS tidak dilakukan jajaran pemerintahan Prabowo dan relawan pendukungnya.
Ia mengatakan, target utama pelaku intimidasi kepada media massa dan organisasi masyarakat sipil itu adalah merekayasa persepsi bahwa pemerintahan Prabowo adalah pemerintahan yang militeristik dan antidemokrasi.
Ia juga mengingatkan, dalam pidato Presiden Prabowo pada 19 Maret 2025 sudah sangat jelas bahwa presiden telah memperingatkan jajaran pemerintahannya untuk melakukan introspeksi dan menganggap muncul beragam kesalahpahaman dan protes karena kegagalan komunikasi publik pemerintah.
"Kami melihat rangkaian kegaduhan ini sebagai serangan dari pihak-pihak yang tidak ingin pemerintahan Prabowo ini mendapatkan legitimasi yang kuat dalam memberantas korupsi," tandasnya.
Noel: Tidak Boleh Dibiarkan
Sebelumnya, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer yang juga relawan pendukung Presiden Prabowo Subianto, ikut, mengutuk teror berupa kiriman kepala babi tak bertelinga dan bangkai tikus terpenggal tersebut.
Noel, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa teror seperti ini harus dilawan dan tidak boleh dibiarkan, sehingga aparat penegak hukum harus mengungkap pelaku dan dalang teror tersebut.
Baca juga: TNI Siap Bantu Polisi Tangkap Pelaku Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus yang Dikirim ke Tempo
"Saya sangat berharap Polri bisa membuka tabir misteri teror Tempo,” kata Noel dalam keterangannya, Minggu (23/3/2025).
Menurut Noel, Polri semestinya bisa mengungkap siapa pelaku teror dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang dimiliki.
“Ada adagium yang berkata: tidak ada kejahatan yang sempurna. Dengan adanya rekaman CCTV, maka teknologi face recognition (pengenalan wajah) milik Polri seharusnya bisa mengungkap siapa pelaku teror ini,” kata dia.
Noel menilai, teror kepada Tempo berupa kiriman kepala babi dan tikus adalah teror terhadap demokrasi.
Oleh sebab itu, ia meminta pelaku teror terhadap Tempo harus diproses secara hukum.
Janji Kabareskrim
Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada memastikan proses penyelidikan kasus teror kepala babi dan bangkai tikus ke kantor media Tempo akan diusut tuntas.
Baca juga: Kabareskrim Pastikan Akan Usut Tuntas Kasus Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus di Kantor Tempo
“Kita sedang bekerja ya. Ya Tentu (diusut tuntas) tim kita sedang di lapangan dan sedang awal penyidikan,” kata Wahyu kepada wartawan, Senin (24/3/2025).
Meski begitu, Wahyu Widada belum memastikan sudah sejauh mana proses penyelidikan kasus tersebut.
“Semua proses pelaporan masyarakat tentu kita sikapi, dan untuk dilakukan penyelidikan dengan baik. Mohon doanya dari teman-teman semuanya,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Media Tempo mendapatkan teror dari orang tak dikenal. Kali ini, satu paket berisikan kepala babi dikirimkan ke kantor Tempo.
Wakil Pemimpin Redaksi (Wapemred) Tempo, Bagja Hidayat mengatakan paket itu ditujukkan untuk wartawannya yang juga host 'Bocor Alus' bernama Francisca Christy Rosana atau Cica.
"Jadi paket itu ditujukan buat Cica, Cica itu kan host halus ya, Francisca," kata Bagja kepada Tribunnews.com, Kamis (20/3/2025).
Bagja mengatakan Cica baru menerima paket tersebut pada hari ini setelah selesai liputan bersama rekannya bernama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran sekira pukul 15.00 WIB.
Sementara itu, paket tersebut disebut Bagja, sudah diterima pihak petugas keamanan Tempo pada Rabu (19/3/2025) sekira pukul 16.13 WIB.
"Nah begitu dibuka udah menyengat baunya. Nah udah menyengat baunya, lalu dibawa keluar. Begitu dibuka ya kepala babi dengan telinga yang potong," tuturnya.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (22/3/2025), kantor Tempo kembali diteror dengan sebuah kotak berisi enam ekor tikus sudah dipenggal bagian kepalanya.
Petugas kebersihan Tempo mulanya menduga kotak kardus yang dibungkus dengan kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mi instan.
Bentuk kotak itu sedikit penyok. Tak ada tulisan apa pun di kotak kardus tersebut.
Pemeriksaan sementara oleh manajemen gedung, bungkusan berisi bangkai tikus itu dilempar orang tak dikenal pada pukul 02.11 WIB dari luar pagar kompleks kantor Tempo.
Petugas keamanan menduga kotak bangkai tikus itu mengenai mobil yang sedang diparkir sebelum membentur aspal.
Ada jejak baret pada mobil yang terkena lemparan kotak tikus itu.
Kasus teror ini pun dilaporkan pihak media Tempo bersama Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) ke Bareskrim Polri pada Jumat (21/3/2025).
Jasman Tongi Minta Prabowo Bertindak, Tambang Ilegal Kotamobagu Meningkat Usai Pidato Kenegaraan |
![]() |
---|
Elite Golkar Bertemu Prabowo Hampir Tiga Jam di Istana, Sejumlah Hal Dibahas, Termasuk Isu Munaslub? |
![]() |
---|
Kisah Teungku Nyak Sandang, Tokoh Kemerdekaan Bantu Beli Pesawat Pertama RI, Terima Bintang Jasa |
![]() |
---|
Jaja Miharja Tahan Air Mata Saat Terima Tanda Kehormatan dari Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Anies Baswedan: Pemerintah yang Anti Kritik Sedang Buat Kebijakan Tak Masuk Akal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.