Haris Rusly Moti Sesalkan Penghakiman Sepihak yang Kaitkan Sufmi Dasco Ahmad dengan Judi Kamboja

TRIBUNNEWS.COM - Mantan aktivis gerakan mahasiswa 1998, Haris Rusly Moti menyesalkan penghakiman sepihak terhadap tokoh yang dikaitkan terlibat bisnis judi di Kamboja.

Termasuk tudingan terhadap Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad yang disebut terlibat dengan judi kasino Kamboja.

Haris menyebut kemerdekaan pers yang dijamin konstitusi perlu disertai fakta yang akurat.

"Namun, pemberitaan tanpa disertai data dan fakta yang kredibel adalah sebuah 'penghakiman sepihak', trial by the press," ungkapnya melalui keterangan tertulis, Selasa (8/4/2025).

Ia juga menekankan perlunya keberimbangan atas rumor dan desas-desus yang direkayasa sebagai fakta dan data.

"Jadi, sangat wajar jika Sufmi Dasco Ahmad berhak tidak meladeni konfirmasi rumor dan desas-desus yang ditulis salah satu media massa itu," ujarnya.

Haris mengatakan, sekalipun Dasco menggunakan hak jawabnya, penghakiman sepihak terhadapnya dinilai tidak akan sepenuhnya dapat memulihkan kredibilitas dan nama baik yang sudah terlanjur dicemarkan dan dirusak melalui berbagai platform media sosial. 

"Menurut saya, memang pemberitaan terkait Dasco bertendensi politik yang bertujuan merusak nama baik dan kredibilitasnya sebagai pejabat pemerintah dan 'orang dekat' Presiden Prabowo Subianto," ungkapnya.

Lebih lanjut, Haris menilai tidak ada data dan fakta yang diungkap terkait keterlibatan Dasco dengan judi kasino di Kamboja.

"Karena itu saya dapat memastikan pemberitaan yang mengaitkan nama Sufmi Dasco Ahmad dengan judi kasino di Kamboja berbasis pada rumor dan desas-desus, tanpa fakta dan data," ujarnya. 

Baca juga: Keluarga Pemuda Bekasi Terduga Korban Perdagangan Orang Bingung Dikirimi Berkas Medis Bahasa Kamboja

Berdasarkan pengalaman pribadinya, Haris mengaku mendengar berbagai informasi mengatakan nama Sufmi Dasco memang sering kali dipakai-pakai oleh berbagai pihak untuk kepentingannya.

"Ada yang ingin cari aman, cari untung, cari project dan cari jabatan, tentu tanpa sepengetahuan Sufmi Dasco Ahmad," ujarnya.

Haris berharap, kredibilitas lembaga pers terjaga sebagai salah satu pilar demokrasi.

"Pers yang dalam pemberitaanya melakukan 'penghakiman sepihak' sangat berperan dalam merusak kredibilitasnya yang diklaim sebagai salah satu pilar demokrasi."

"Saya berharap pers tidak bertindak menjadi bagian dari operasi pembusukan terhadap kebenaran (truth decay), ketika opini, rumor dan desas-desus diolah dan direkayasa sebagai fakta dan informasi," pungkasnya.