Selasa, 12 Agustus 2025

Dokter PPDS Rudapaksa Anak Pasien

Kasus Rudapaksa Dokter Priguna: Polisi Ungkap RSHS Bisa Ikut Diselidiki jika Ditemukan Kelalaian

Wadirreskrimum Polda Jabar AKBP Aszhari Kurniawan membuka kemungkinan RSHS Bandung ikut diperiksa dalam kasus rudapaksa Dokter Priguna Anugerah.

Kolase Tribunnews
PELAKU RUDAPAKSA KELUARGA PASIEN RSHS - Priguna Anugerah Pratama, dokter residen terduga pelaku rudapaksa keluarga pasien RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Priguna terdaftar sebagai peserta didik baru Program Studi Spesialis Anestesi Universitas Padjadjaran, Bandung. Wadirreskrimum Polda Jabar AKBP Aszhari Kurniawan membuka kemungkinan RSHS Bandung ikut diperiksa dalam kasus rudapaksa Dokter Priguna Anugerah. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Barat (Wadirreskrimum Polda Jabar) AKBP Aszhari Kurniawan menanggapi kasus rudapaksa yang yang terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Pelaku rudapaksa ini adalah dokter residen peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad), Priguna Anugerah Pratama.

Dari kasus rudapaksa ini, Aszhari mengungkap kemungkinan RSHS Bandung ikut diperiksa.

Namun, hal ini baru bisa dilakukan ketika ditemukan adanya kelalaian yang dilakukan RSHS Bandung sehingga ikut mengakibatkan terjadinya kasus rudapaksa ini.

Untuk saat ini Aszhari mengaku pihaknya tengah berfokus pada peristiwa rudapaksa yang dilakukan oleh Priguna.

“Untuk saat ini kita fokus terlebih dahulu kaitan dengan peristiwa (dugaan kekerasan seksual) yang dilaporkan oleh korban pertama, kemudian korban kedua maupun ketiga."

“Bilamana menang nanti ada hal-hal terkait yang disampaikan tadi (dugaan kelalaian), mungkin jadi masukan bagi kita untuk melakukan penyelidikan,” kata Aszhari dilansir Kompas TV, Sabtu (12/4/2025).

Aszhari menambahkan pihaknya kini telah menerima tiga laporan korban dugaan kekerasan seksual oleh Dokter Priguna.

“Yang kami terima sampai dengan saat ini, untuk korbannya dari sejak yang pertama tempo hari, korban FH, bertambah menjadi tiga. Jadi ada tambahan dua korban lagi," imbuhnya.

Tak hanya itu, penyidik juga telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini, termasuk dari pihak rumah sakit.

Baca juga: Pengacara Dokter PPDS Priguna Bohong? Polda Jabar Pastikan Korban Rudapaksa Tak Pernah Cabut Laporan

Nantinya akan dilakukan pemeriksaan saksi lanjutan jika memang informasi dari saksi ini diperlukan oleh penyidik.

“Beberapa saksi dari pihak rumah sakit, sejak awal kasus ini berjalan, sudah kami lakukan pemeriksaan.”

“Manakala memang nanti dibutuhkan pemeriksaan kembali terhadap para saksi tersebut ataupun ada saksi baru dari pihak rumah sakit, tentunya kami akan lakukan pemeriksaan,” terang Aszhari.

RS Hasan Sadikin Dinilai Tak Bisa Lepas Tangan

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan pihak RSHS tidak bisa lepas tangan dalam kasus rudapaksa yang dilakukan Priguna sekalipun dokter tersebut adalah mahasiswa titipan dari PPDS Jurusan Anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad). 

Menurut Reza, tindakan kejahatan itu dilakukan di rumah sakit dan dengan fasilitas rumah sakit.

Karena itu, pihak rumah sakit harus bertanggung jawab dalam kasus rudapaksa ini.

"TKP-nya di rumah sakit, instrumen yang dipakai dugaan saya adalah obat bius dari rumah sakit juga. Oknum pelakunya ternyata juga sedang bekerja di RS."

Baca juga: STR dan SIP Dicabut Priguna Anugerah Tidak Bisa Buka Praktik Dokter Seumur Hidup

"Tidak ada alasan bagi kemudian otoritas RS untuk lepas tangan," tegas Reza dalam sebuah wawancara televisi yang tayang pada Jumat (11/4/2025) dikutip dari Tribun Jakarta.

Terlebih, masyarakat memiliki asumsi bahwa rumah sakit dan dokter menjadi tempat pasien merasa aman dan nyaman dalam menjalani penyembuhan. 

Namun, yang terjadi justru rumah sakit menjadi tempat pelaku melakukan aksi kejahatan. 

"Tapi ternyata (tempat aman dan nyaman untuk penyembuhan itu) terpatahkan dalam peristiwa (kekerasan seksual) yang satu ini," tambah Reza. 

Baca juga: 2 Korban Lain Dokter PPDS Priguna Sudah Diperiksa, Ternyata Pasien RSHS, Pelaku Pakai Modus Serupa

Reza awalnya mengaku kaget dengan kasus yang mencuat ke publik ini.

Menurutnya, tindakan ini tergolong kejahatan yang serius dan bisa dikatakan tragedi yang sempurna.

"Saya awalnya bereaksi kaget dan takut membayangkan ada perkosaan dilakukan oknum dokter di rumah sakit."

"Sempurna sudah, individunya rusak dan organisasinya pun seakan-akan rusak. Dua ini perpaduan sempurna," ujar Reza.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Galuh Widya Wardani)

Baca berita lainnya terkait Dokter PPDS Rudapaksa Anak Pasien.

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan