Jumat, 5 September 2025

Dituduh Lakukan Penyiksaan, Oriental Circus Indonesia Tegaskan Tak Ada Hubungan dengan Taman Safari

Tony pun menceritakan sejarah berdirinya OCI yang dimulai pada tahun 1960-an, di tengah situasi politik yang tidak stabil pasca peristiwa G30S PKI. 

Dok Tribunnews
KASUS OCI - Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Tony Sumampau, menjawab terkait eksploitasi anak, di Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025). Dia menyebut jika tidak ada kekurangan yang diterima para pekerjanya. (Tribunnews/Alfarizy) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polemik yang mengaitkan Oriental Circus Indonesia (OCI) dengan Taman Safari Indonesia (TSI) semakin mencuri perhatian publik. Isu tersebut muncul setelah OCI, yang kini tengah dilanda kasus penyiksaan pemain sirkus, dikaitkan dengan TSI. 

Namun, pendiri OCI, Tony Sumampau dengan tegas membantah adanya hubungan antara dua lembaga tersebut.

Dalam sesi bincang media di Jakarta Selatan pada Kamis (17/4/2025), Tony menyatakan bahwa tidak ada keterkaitan legal, finansial maupun sejarah antara OCI dan TSI. 

"Hubungan legal enggak ada, hubungan uang enggak ada, enggak ada sumber masuk dari OCI ke Safari. Enggak ada ide orang OCI bangun Taman Safari, enggak ada," tegas Tony.

Meski Tony mengakui pernah menjadi pionir dalam kedua entitas tersebut, ia menegaskan bahwa perjalanan OCI dan TSI terpisah jauh, dengan masing-masing memiliki jalurnya sendiri.

Tony pun menceritakan sejarah berdirinya OCI yang dimulai pada tahun 1960-an, di tengah situasi politik yang tidak stabil pasca peristiwa G30S PKI. 

Pada masa itu, OCI mulai dikenal berkat kerjasama dengan Kostrad, yang membutuhkan hiburan untuk pasukan.

"Kostrad punya band top, kami gabung dengan mereka, menampilkan akrobat, kami terbang ke berbagai daerah dengan pesawat Hercules untuk menghibur tentara," kenangnya.

Baca juga: Kronologi Oknum Polisi Jambak Mantan Pacar di Palembang, Cemburu Korban Punya Kekasih Baru

Awalnya, OCI saat itu hanya menampilkan pertunjukan akrobat. 

Namun, pada tahun 1971, kedatangan Royal Indian Circus dengan atraksi hewan membuat OCI beralih ke pertunjukan dengan singa dan harimau.

Keputusan tersebut memicu OCI untuk memperkenalkan atraksi hewan, yang pertama kali mencakup singa dari Sriwedari, Solo.

Namun, perjalanan tersebut tidak selalu mulus.

Pada 1974, Tony mengalami kecelakaan tragis saat melatih harimau yang menyebabkan kelumpuhan pada tangan kanannya.

“Saya digigit harimau, saraf tangan saya putus, hingga harus menjalani operasi di Australia, disambung-sambung sarafnya,” ujar Tony mengenang kejadian tersebut.

Baca juga: Korban Baru Dokter Kandungan di Garut: Konsultasi Keputihan Berujung Tangan Ditarik ke Dalam Kos

Selama pemulihan di Australia, Tony bekerja di African Lion Safari dan belajar tentang pengelolaan taman safari, yang akhirnya menginspirasi ide untuk mendirikan Taman Safari Indonesia. 

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan