14 Bencana Berdampak Signifikan, BNPB Imbau Warga Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem ke Depan
Abdul Muhari mengatakan dari jumlah tersebut, 14 kejadian di antaranya terpantau memiliki dampak signifikan dan mendapat perhatian khusus.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemantauan harian Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat sebanyak 21 kejadian bencana dalam kurun waktu 22 April 2025 pukul 07.00 WIB hingga 23 April 2025 pukul 07.00 WIB.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan dari jumlah tersebut, 14 kejadian di antaranya terpantau memiliki dampak signifikan dan mendapat perhatian khusus.
Baca juga: Cuaca Tak Bersahabat Hantui Indonesia Minggu Ini, BNPB Imbau Warga Waspada
"Dari 14 kejadian bencana, ada tiga peristiwa baru yang tercatat meliputi cuaca ekstrem di Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara," ungkap Abdul Muhari dalam Siaran Pers BNPB pada Rabu (23/4/2025).
Bencana tersebut, kata dia, berdampak pada 26 KK dengan beberapa kerusakan meliputi 20 rumah rusak berat, 3 rumah rusak sedang, dan 3 rumah rusak ringan.
Baca juga: BNPB: Video Erupsi Gunung Gede yang Beredar di Media Sosial Hoaks
Untuk itu, lanjutnya, BPBD setempat merencanakan perbaikan rumah dalam waktu dekat.
Kemudian, ungkap dia, banjir terjadi di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Banjir berdampak pada 234 jiwa dari 50 KK, kerusakan bangunan hunian dan infrastruktur yang meliputi 50 rumah dan satu jembatan.
"Status siaga darurat telah ditetapkan dan masih berlaku hingga 29 April 2025. Kondisi terkini yang dilaporkan banjir mulai berangsur surut," kata dia.
Selanjutnya, banjir di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat yang berdampak pada 50 KK dan menyebabkan dua akses jalan terdampak.
Tinggi muka air terpantau antara 10 hingga 40 cm.
Selain itu, ungkap dia, ada sebelas kejadian lainnya merupakan pengkinian dari laporan sebelumnya yang meliputi banjir di Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah.
Banjir tersebut, kata dia, berdampak kepada 29.499 KK atau 90.493 jiwa.
"Sebanyak 18.127 unit rumah, 738 titik jalan, serta berbagai fasilitas umum dan gedung pemerintahan turut terdampak. Status tanggap darurat sedang dalam proses penetapan. Banjir belum surut dengan ketinggian air bervariasi antara 5 hingga 275 cm," jelasnya.
Di Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, banjir juga berdampak pada 20.333 KK atau 60.694 jiwa.
Banjir itu mengakibatkan sebanyak 11.354 rumah terdampak bersama dengan puluhan fasilitas umum dan jembatan.
Gempa Bekasi Tak Timbulkan Kerusakan Berat, Kepala BNPB: Tak Ada Penetapan Status Darurat |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Kendari Besok Jumat, 22 Agustus 2025: Dominasi Cerah dari Pagi Hingga Malam |
![]() |
---|
Penyintas Bencana Pergerakan Tanah Sukabumi Ungkap Upaya Perbaikan Lingkungan |
![]() |
---|
Sebelum Gempa Bekasi, Hujan dan Angin Kencang Terbangkan Atap Puskesmas Purwasari |
![]() |
---|
Gempa 4,9 M Guncang Bekasi: Warga Rasakan Goyangan Kuat, Air Akuarium Tumpah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.