Gelar Pahlawan Nasional
Gelar Aksi di Kemensos, Masyarakat Sipil Tolak Pemberian Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
Massa aksi membawa berbagai poster dan spanduk bertuliskan tuntutan agar pemerintah tidak melupakan catatan kelam pelanggaran HAM selama orde baru.
Penulis:
Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Puluhan aktivis yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (GEMAS) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025).
Mereka menyuarakan penolakan terhadap wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto.
Baca juga: Titiek Soeharto Pimpin Komisi IV DPR Temui 8 Profesor IPB Serap Aspirasi Hingga Bahas Isu Pangan
Massa aksi membawa berbagai poster dan spanduk bertuliskan tuntutan agar pemerintah tidak melupakan catatan kelam pelanggaran HAM dan korupsi yang terjadi selama masa Orde Baru.
Dalam aksinya, GEMAS menilai bahwa Soeharto tidak layak diberi gelar Pahlawan Nasional lantaran terlibat dalam berbagai pelanggaran berat selama menjabat.
Baca juga: Legislator PDIP Nilai Pemberian Gelar Pahlawan Nasional ke Soeharto Lukai Rasa Keadilan Rakyat
"Apakah sosok yang sudah membunuh jutaan orang layak dikatakan sebagai pahlawan? Soeharto bukan pahlawan!" teriak salah satu orator aksi.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf sebelumnya menyatakan keterbukaannya untuk berdialog terkait isu tersebut.
Namun, menurut GEMAS, hingga saat ini tak satu pun surat atau permohonan audiensi yang mereka kirimkan mendapatkan tanggapan resmi dari pihak Kemensos.
Menurut massa aksi, pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto akan memicu kontroversi dan merupakan penghianatan reformasi.
Sampai saat ini, aksi penolakan gelar pahlawan terhadap Soeharto masih berlangsung di depan gedung Kementerian Sosial, di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.
Usulan Soeharto jadi Pahlawan Nasional
Sementara itu Kementerian Sosial bersama Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) telah membahas pengusulan calon Pahlawan Nasional tahun 2025.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan semangat kerukunan dan kebersamaan menjadi dasar penentuan gelar kali ini.
“Nah, semangatnya Presiden sekarang ini kan semangat kerukunan, semangat kebersamaan, semangat merangkul, semangat persatuan. Mikul duwur mendem jero,” kata Gus Ipul melalui keterangan tertulis, Rabu (19/3/2025).
Gus Ipul memastikan proses pengusulan Pahlawan Nasional 2025 dipastikan berjalan transparan dan efektif.
Kemensos dan TP2GP memastikan bahwa tokoh-tokoh yang diajukan memiliki kontribusi besar bagi bangsa, selaras dengan semangat persatuan dan kebersamaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
“Jadi memenuhi syarat melalui mekanisme. Ada tanda tangan Bupati, Gubernur, itu baru ke kami. Jadi memang prosesnya dari bawah,” kata Gus Ipul.
Baca juga: Gelar Pahlawan untuk Soeharto Didukung Kader Muda Golkar, Pakar Politik dan Sosial Sebut Layak
Gelar Pahlawan Nasional
Ratusan Aktivis 98 Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Mustar: Ide Ini Nodai Perjuangan Reformasi |
---|
Pajang Ratusan Replika Tengkorak Manusia, Aktivis 98 Tolak Gelar Pahlawan Nasional Soeharto |
---|
Refleksi Reformasi, Aktivis 98 Tabur Bunga di TPU Pondok Rangon Jakarta Timur |
---|
Masinton Minta Wacana Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Dihentikan |
---|
Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Aktivis 98 Akan Gelar Refleksi Reformasi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.