Waktu Mustajab Memanjatkan Doa di Hari Jumat, lengkap dengan Hadits yang Menjelaskan
Hari Jumat merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak shalat, zikir, shalawat, dan ibadah lainnya. Ini waktu paling mustajab untuk memanjatkan doa.
Penulis:
Lanny Latifah
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Jumat adalah hari spesial bagi umat Islam.
Beberapa peristiwa besar yang terjadi di hari Jumat di antaranya adalah hari di mana Nabi Adam AS diciptakan dan dicabut nyawanya, terompet malaikat Israfil ditiupkan, berakhirnya kehidupan manusia di dunia dan masih banyak yang lainnya.
Hari Jumat juga merupakan waktu yang tepat untuk memperbanyak shalat, zikir, shalawat, dan ibadah lainnya.
Melansir kabtulungagung.baznas.go.id, di hari Jumat ini pula, ada waktu paling mustajab untuk memanjatkan doa.
Lantas, kapan waktu mustajab di hari Jumat itu?
Waktu Mustajab Hari Jumat
Pada dasarnya, terdapat beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam menentukan waktu mustajab pada hari Jumat.
Menurut mayoritas ulama madzhab Syafii, waktu ijabah yang paling diharapkan adalah waktu di antara duduknya khatib di atas mimbar sebelum ia berkhutbah dan salamnya imam jamaah shalat Jumat.
Pendapat tersebut bertendensi kepada hadits riwayat Imam Muslim dalam Kitab Jumat dan Imam Abi Dawud.
"Dari Abi Musa Al-Asy’ari, ia berkata: Abdullah bin Umar berkata kepadaku: Apakah kau pernah mendengar ayahmu bercerita dari Rasulullah SAW tentang waktu ijabah? Aku menjawab: Ya. Aku pernah mendengar ayahku mendengar dari Rasulullah bahwa beliau bersabda: Waktu ijabah adalah waktu di antara duduknya imam sampai selesainya shalat Jumat." (HR Muslim dan Abi Dawud).
Kemudian, sebagaimana dijelaskan banyak hadits Nabi, terdapat satu waktu di antara satu kali 24 jam di hari Jumat yang sangat manjur untuk berdoa.
Baca juga: 2 Khutbah Jumat tentang Haji, Pupuk Niat dan Semangat Pergi Beribadah ke Tanah Suci
Ulama mengisitilahkan waktu tersebut dengan sa'atul ijabah atau waktu terkabulnya doa-doa.
Barang siapa berdoa di waktu tersebut, maka segala permintaannya akan terkabul.
Disebutkan dalam hadits, "Dari sahabat Abi Hurairah RA, sungguh Rasulullah SAW menyebut hari Jumat kemudian berkomentar perihal Jumat: Pada hari itu terdapat waktu yang tidaklah seorang muslim menemuinya dalam keadaan beribadah seraya ia meminta kepada Allah sesuatu hajat, kecuali Allah mengabulkan permintaannya. Rasulullah memberi isyarat dengan tangannya bahwa waktu tersebut sangat sebentar." (HR Al-Bukhari)
Namun, tidak ada keterangan hadits Nabi yang secara tegas menjelaskan penentuan waktu ijabah tersebut, dan para ulama juga berbeda-beda pendapat mengenai penentu waktu-waktu ijabah ini.
Dalam riwayat lainnya juga disebutkan, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya pada hari Jumat ada satu waktu ketika tidaklah seorang hamba meminta sesuatu apapun kepada Allah SWT kecuali Allah SWT akan memberikan kepadanya."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.