Peringatan 108 Tahun Profesor Sumitro, Buah Pikiran Sang Begawan Ekonomi Tetap Relevan hingga Kini
Sumitro Center diposisikan sebagai sebuah think tank nasional kelas utama, profesional dan independen.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Eko Sutriyanto
"Namun, jika ada kebijakan yang kurang tepat, beliau juga memberi masukan Oleh karena itu, Sumitro Center, walaupun hadirnya di era pemerintahannya Pak Prabowo, kita tidak ingin hanya sekadar cheerleader, tapi ketika memang ada yang perlu diperbaiki, kita akan memberikan masukan," kata Reddy
Terutama dalam koridor pemikiran Profesor Sumitra, Reddy melihat selalu mengedepankan pembangunan manusia, pembangunan sentra-sentra ekonomi di daerah, untuk melahirkan SDM yang baik, dan melahirkan pengusaha-pengusaha lokal yang berdaya.
Menurut ekonom Stefan Sapto Handoyo, kontribusinya Profesor Soemitro sangat besar sekali di awal-awal Indonesia merdeka.
"Keunikan Profesor Sumitro adalah bisa membaca situasi ekonomi makro pada saat itu dan bagaimana menerjemahkannya untuk bisa tepat guna, untuk menghidupkan ekonomi mikro Indonesia," katanya.
Dalam pandangan Stefan, Profesor Sumitra adalah bapak perkreditan rakyat. Karena ekonomi kerakyatannya luar biasa.
"Kenapa beliau menekankan kredit dan perbankan? Karena beliau memahami benar, jika ekonomi itu diartikan tubuh manusia, jantungnya itu adalah bank. Kalau jantungnya nggak sehat dulu, ekonominya nggak akan jalan. Itulah briliannya Profesor Sumitra," jelas Stefan.
Dengan lahirnya Sumitro Center bisa membantu pemerintah untuk menciptakan. generasi muda pemikir yang melek teknologi. Karena ekonomi tanpa dibarengi dengan teknologi tidak akan bisa berkelanjutan
Aldila Septiadi, Pengusaha, Pendiri WorldWhite, dan Fellow Sumitro Center mengatakan ekonomi kerakyatan adalah fakta. Jika Anda ke Bandung, silakan mampir ke Jalan Cigondewah dan daerah Margasih, maka ekonomi kerakyatan itu benar-benar tumbuh di kawasan tersebut.
"Jadi memang ekonomi kerakyatan sangat powerful ya. Karena kita melihat bahwa pada saat menguatkan ekonomi kerakyatan, akses terhadap modal sampai ke ranah yang paling kecil," tukas Aldila.
Dan ini hal berkaitan dengan bisnis yang ditekuni, yang dalam 2 tahun terakhir bisa tumbuh hingga 60 persen.
Sebagai pelaku bisnis, hasrat terbesar Aldila agar brand-brand Indonesia, bisa menguasai pasar dunia dalam 20 tahun ke depan.
"Jadi kalau misalnya kita di tahun 2045 menjadi negara top 5 GDP, jangan hanya dengan konsumsi yang paling besar, tapi juga kita bisa melakukan ekspansi dengan brand-brand kita," harapnya.
Tak hanya memperingati 108 tahun Profesor Soemitro, Leonardo A. Putong selaku General Convener Peringatan 108 Tahun ini mengatakan pada pukul 03.00 dini hari, 29 Mei 2025, telah terbentuk Deklarasi Black Garuda: Unit Taktis Etis untuk Republik
Apa itu Black Garuda? Black Garuda adalah gerakan sipil strategis yang terdiri dari perwira cadangan TNI, Peneliti ekonomi dan sosial, penggiat bela diri & spiritualitas, p akar Al & strategi digital.
Mereka dilatih terkait sejarah dan strategi perang, handgun combat & bela diri, meditasi berjalan dan kendali batin dan taktik lapangan serta sistem Al.
"Black Garuda adalah tangan kiri Sumitro Center. Mereka bukan sekadar penjaga, tapi pendidik sunyi, ekonom pejuang, dan prajurit moral Republik," jelas Leonardo.
Tugas Black Garuda adalah melindungi warisan intelektual dan patriotik Indonesia, menjaga ketertiban dari ancaman ideologis, melatih generasi muda menjadi ekonom dan pejuang nilai serta menjadi kekuatan senyap yang menjaga terang Republik dalam gelap
Leonardo mengatakan Prof Sumitro adalah suara yang terus bergema di tengah keheningan moral bangsa. "la tidak pernah berhenti hidup," pungkas Leonardo. (tribunnews/fin)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.