Minggu, 10 Agustus 2025

Peredaran Narkoba

2 Sosok WNI Anggota Golden Triangle, Ada Menantu Bos Narkoba Thailand, Kini Sama-sama Buron Interpol

Dua WNI tercatat menjadi anggota jaringan narkoba internasional, Golden Triangle. Salah satunya, Fredy, bahkan sudah buron sejak 2014.

|
Istimewa/Dok. Interpol
WNI BURON INTERPOL - WNI asal Ponorogo, Jawa Timur, bernama Dewi Astutik, menjadi sorotan setelah BNN bersama Bea Cukai dan TNI AL berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton di perairan Kepulauan Riau, Kamis (22/5/2025). Dewi yang buron sejak 2024, diketahui masih satu organisasi jaringan narkoba internasional dengan Fredy Pratama, yakni Golden Triangle. 

Ia memiliki beberapa nama samaran, seperti The Secret, Casanova, Airbang, Mojopahit, Miming, Fredy Miming, dan Wang Xiang Ming.

Dirresnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Ahmad David, mengatakan dari 1.556 kasus peredaran narkoba yang terungkap, hampir keseluruhan terkait dengan Fredy.

"Kami sampaikan untuk jaringan Fredy Pratama, ini adalah jaringan besar internasional cukup luas maka dari beberapa ungkapan yang kita lakukan, setelah kita pelajari kita analisa, maka itu masih ada kaitannya," jelasnya.

Hasil pengungkapan dari Februari sampai April 2025 sedikitnya ada  2.038 orang yang ditetapkan tersangka. 

Para tersangka terbukti mengedarkan ratusan kilogram berbagai jenis narkotika, jenis sabu, ganja, tembakau sintetis, hingga obat keras psikotropika.

Baca juga: Munculnya Nama Dewi Astutik dalam Penyelundupan Sabu 2 Ton, Punya Peran Penting di Golden Triangle

"Walaupun tidak secara langsung, tapi dia merupakan dulunya kaki-kaki tangan daripada saudara Fredy itu," pungkas dia.

Dewi Astutik

GEMBONG NARKOBA - Dewi Astutik WNI asal Jawa Timur yang malang melintang sebagai gerbong narkoba di sejumlah negara. Dia menguasai segitiga emas peredaran narkoba di Asia Tenggara.  /Foto tangkapan layar
GEMBONG NARKOBA - Dewi Astutik WNI asal Jawa Timur yang malang melintang sebagai gembong narkoba di sejumlah negara. Dia menguasai segitiga emas peredaran narkoba di Asia Tenggara. /Foto tangkapan layar (Istimewa)

Nama Dewi Astutik muncul ketika tim gabungan yang terdiri dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Bea Cukai, dan TNI AL, berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat dua ton di perairan Kepulauan Riau, Kamis (22/5/2025).

Dari operasi tersebut, tim gabungan mengamankan enam awak kapal yang empat di antaranya merupakan WNI.

Keempat WNI itu dikatakan terafiliasi dengan Dewi.

"Keempat WNI yang diamankan memiliki hubungan dengan Dewi Astutik, dan kini berada di jaringan internasional Golden Triangle," ungkap Kepala BNN, Komjen Marthinus Hukom, dalam konferensi pers, Senin (26/5/2025), dilansir Kompas.com.

Di Golden Triangle, Dewi memiliki dua peran penting terkait penyelundupan barang haram.

Ia mendapat tugas untuk mengendalikan dan merekrut kurir untuk jaringan internasional di Indonesia.

Dewi, kata Marthinus, diketahui terakhir kali berada di Kamboja.

Saat ini, BNN bekerja sama dengan Badan Intelijen Nasional (BIN) mencari keberadaan Dewi.

"Kami bekerja sama dengan BIN untuk mencari Dewi Astutik di Kamboja dan sekitarnya," kata Marthinus.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan