Sabtu, 20 September 2025

Wacana Pergantian Wapres

Soal Pemakzulan Gibran Rakabuming, Rocky Gerung Sebut Polemik Fufufafa Jadi Kebohongan Berlapis

Akademisi Rocky Gerung menyebut bahwa isu akun Fufufafa bakal tetap bergaung di tengah masyarakat meski nanti bisa dihentikan di DPR.

Twitter/Gibran Rakabuming
GIBRAN DAN ROCKY - Dalam foto: Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Rocky Gerung, Jumat (23/9/2022). Pertemuan itu terjadi saat Gibran masih menjabat Wali Kota Solo. Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti isu akun Kaskus Fufufafa di tengah desakan pemakzulan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti isu akun Kaskus Fufufafa di tengah desakan pemakzulan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Mulanya, Rocky Gerung menyebut bahwa isu akun Fufufafa bakal tetap bergaung di tengah masyarakat meski nanti bisa dihentikan di DPR.

Sebab, isu tersebut berkenaan dengan konsep noblesse oblige, pepatah Prancis yang artinya, siapa pun yang mengemban jabatan atau status mulia atau luhur, wajib menunjukkan sikap dan perilaku yang mulia pula.

Rocky Gerung menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara di program Rakyat Bersuara yang diunggah di kanal YouTube Official iNews, Rabu (11/6/2025).

"Setiap kali kita buka social media, isu ini ada di situ terus dihentikan di DPR. Isu ini ada di situ terus. Kenapa begitu?" papar Rocky Gerung.

"Karena dia sudah jadi momentum, tinggal diwujudkan jadi monumen, satu langkah aja. Keburukan, dia dihitung di dalam konsep noblesse oblige," lanjutnya. 

"Presiden noblesse oblige, ketua mahkamah konstitusi noblesse oblige, wakil [presiden] noblesse oblige. Artinya dia tidak boleh menyembunyikan satu perbuatan tercela," jelas akademisi kelahiran Manado, Sulawesi Utara 20 Januari 1959 itu.

Selanjutnya, mantan dosen filsafat di Universitas Indonesia (UI) ini menerangkan, persoalan Fufufafa juga tidak berkaitan dengan kapan atau di mana terjadinya.

Sehingga, bakal terus dibicarakan karena berkaitan dengan masalah etika seseorang yang menempati jabatan penting.

"Jadi, kalau baru ditemukan sekarang kalau yang kemarin dia lakukan tempus delicti-nya, lokus delicti, enggak berlaku prinsip itu di dalam kondisi noblesse oblige, nobility kemuliaan. Orang mulia itu enggak boleh berbohong. Jadi itu prinsipnya," kata Rocky.

"Kenapa? Itu sama aja dengan ya itu barang lama? Iya tapi itu bukti baru tentang hal yang lama. Prinsip novum juga begitu," tambahnya.

Baca juga: Tuntutan Pemakzulan Gibran Rakabuming Raka, Eks Ketua MK: Mudah, Kalau Prabowo Menghendaki

Rocky Gerung menyebut, jika kasus Fufufafa yang diduga kuat milik Gibran terungkap lebih awal, maka anak sulung Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu tidak diterima di pendaftaran Calon Wakil Presiden untuk Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

Bahkan, menurut Rocky Gerung, meskipun akun Fufufafa baru terungkap belakangan ini, itu bisa berarti kebohongan berlapis.

"Seandainya diketahui ketika pendaftaran bahwa itu adalah Fufufafa, pasti tidak diterima pendaftaran itu," ujar Rocky.

'"Iya. Tapi waktu itu kan enggak diketahui baru sekarang.' Loh, justru kalau sekarang maka kebohongannya berlapis. Begitu cara melihat kondisionalitasnya itu," tandasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan