Tambang Nikel di Raja Ampat
Singgung Kendali China, JATAM Ungkap PT Gag Nikel di Raja Ampat Kirim Produksinya ke PT IWIP
JATAM mengungkapkan nikel produksi PT Gag Nikel dikirim ke PT IWIP di Halmahera. PT IWIP disebutnya berada di bawah kendali China.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.com - Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), Melky Nahar, membeberkan ke mana nikel Raja Ampat, Papua Barat Daya, yang diolah oleh PT Gag Nikel, dikirim.
Ia mengatakan hampir seluruh nikel Raja Ampat olahan PT Gag Nikel, dikirim ke Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Nikel itu, ungkap Melky, dikirim untuk PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), yang menurutnya perusahaan itu berada di bawah kembali China.
"Produksi nikel yang diolah di Pulau Gag hampir seluruhnya dibawa ke Weda, Halmahera Tengah, yang notabene di bawah kendali China, melalui PT IWIP," ungkapnya dalam program Overview Tribunnews.com, Rabu (11/6/2025).
Melky menambahkan, tak hanya soal kendali China di PT IWIP, tapi produksi nikel olahan perusahaan di Weda itu, juga dikirim ke negeri tirai bambu.
Ia mengatakan, nikel-nikel olahan PT IWIP dikirim ke China untuk memenuhi kebutuhan bahan baku stainless steel.
Baca juga: Rekam Jejak 4 Komisaris PT Gag Nikel: Anak Buah Bahlil, Pensiunan Perwira TNI, hingga Ketua PBNU
"Kalau kita cek, hasil produksi olahan nikel di IWIP itu sebagian besar dibawa ke Tiongkok untuk menyuplai kebutuhan bahan baku stainless steel," jelas Melky.
Ia pun menyebut, dari alur itu, sudah terlihat siapa saja yang menerima manfaat dari aktivitas tambang nikel di Pulau Gag.
Pastinya, kata dia, bukan warga setempat yang sudah sejak lama mengandalkan hidup dari perairan dan wisata alam Raja Ampat.
"Jadi dari hulu ke hilir, kita bisa tahu, siapa yangg kemudian menerima manfaat di balik pembiaran terhadap operasi pertambangan PT Gag Nikel," pungkasnya.
Jadi Satu-satunya yang IUP Tak Dicabut
Diketahui, PT Gag Nikel menjadi satu-satunya dari total lima perusahaan, yang Izin Usaha Pertambangan (IUP)-nya tak dicabut.
Empat perusahaan yang IUP-nya dicabut adalah PT Anugerah Surya Pratama (PT ASP), PT Kawei Sejahtera Mining (PT KSM), PT Mulia Raymond Perkasa (PT MRP), dan PT Nurham.
Terkait hal itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, membeberkan alasannya.
Bahlil mengatakan, PT Gag Nikel yang merupakan anak perusahaan pT Aneka Tambang (Antam) Tbk, adalah aset negara.
Alasan itulah yang membuat pemerintah masih "mempertahankan" PT Gag Nikel beroperasi di Raja Ampat.
Sumber: TribunSolo.com
Tambang Nikel di Raja Ampat
Di Balik Kekuatan PT Kawei Sejahtera, Penambang Nikel Raja Ampat Dicabut Izinnya, Ada Sosok Ini |
---|
Bahas Persoalan Tambang Nikel di Raja Ampat, AMPI Gelar Diskusi di Kampus UNJ |
---|
Menjaga Masa Depan Pariwisata: Titik Temu Konservasi dan Ekstraksi Ekonomi Bagi Kesejahteraan Bangsa |
---|
Penataan Tambang Nikel di Raja Ampat Dinilai Sesuai Regulasi dan Prinsip Keberlanjutan |
---|
Said Didu sebut PT Gag Nikel Harus Dievaluasi, Minta Prabowo Audit Semua Kasus Pelanggaran Tambang |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.