Langkah Ahmad Luthfi soal Demo Sopir Truk di Jateng, Pilih Sosialisasi Kebijakan Zero ODOL
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi akan melakukan sosialisasi kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (ODOL) kepada para sopir truk di Jawa Tengah
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turut menanggapi aksi demonstrasi yang dilakukan para sopir truk di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, Kamis (19/6/2025) kemarin.
Diketahui, para sopir truk melakukan demo karena menolak kebijakan Zero Over Dimension Over Loading (ODOL) yang kabarnya telah direncanakan Korps Lalu Lintas Polri sejak 1 Juni 2025.
Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah ini mengambil sikap untuk melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat maupun kepolisian daerah (Polda) wilayah setempat agar kebijakan berjalan dengan lancar.
Menurutnya, masyarakat hanya belum mendapatkan sosialisasi yang baik soal kebijakan Zero ODOL.
Untuk itu, ia berencana melakukan sosialisasi agar masyarakat memahami kebijakan yang disusun Polri ini.
Hal itu disampaikan Luthfi saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Semarang, Jumat (20/6/2025) dilansir jatengprov.go.id.
“ODOL ini kan tidak berbicara terkait nilai ekonomi semata, tetapi dampak sosialnya juga yang harus kita pikirkan."
“Nanti saya akan koordinasi dengan Polda, apa saja yang harus kita lakukan. Kebijakan ini harus disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat,” ujar Luthfi.
Demo Sopir Truk di Jawa Tengah
Di Jawa Tengah, aksi demo sopir truk terjadi beberapa daerah, seperti di Karanganyar, Boyolali hingga Klaten.
Baca juga: Sopir Truk Berdemo, Tolak Aturan Zero ODOL di Sejumlah Wilayah: Jabar, Jateng, hingga Jatim
Di Karanganyar, aksi tersebut digelar di Jalan Ring Road, Kecamatan Gondangrejo, di area SPBU Plesungan.
Puluhan komunitas sopir truk pengangkut barang berada di lokasi sejak pukul 11.00 WIB.
Melansir TribunSolo, truk berjejer di bahu jalan di masing-masing ruas jalan tersebut sepanjang 800 meter.
Mereka juga sempat memblokade jalan Ring Road Karanganyar.
Rohmat, anggota Asosiasi Sopir Antar Penjuru (ASAP) Soloraya, mengungkapkan aksi ini adalah bentuk solidaritas antar sesama sopir yang melakukan demonstrasi di Surabaya, Jawa Timur.
Mereka sama-sama menolak kebijakan zero truk ODOL.
"Kita menjunjung solidaritas antar sesama driver terkait kebijakan zero ODOL, silahkan kalau mau menerapkan itu tapi jangan sampai tebang pilih yang menengah keatas dibiarkan dan menengah kebawah disikat," kata Rohmat, Kamis (19/6/2025).
Di Boyolali, ratusan sopir truk di Boyolali menggelar aksi unjuk rasa menolak aturan ODOL yang dinilai memberatkan.
Para sopir menuntut adanya toleransi dan peninjauan ulang terhadap kebijakan tersebut.
Dalam aksi damai yang berlangsung di sekitar kantor DPRD Boyolali itu, para sopir membawa berbagai poster dengan tulisan-tulisan bernada kritik dan protes keras.
Di Klaten sekitar 500-an sopir truk melakukan aksi mogok massal di Sub Terminal Delanggu, Kecamatan Delanggu.
Penanggung jawab aksi, Wahid Nagata, menyebutkan bahwa mogok ini juga merupakan bentuk solidaritas terhadap sopir-sopir truk di wilayah lain, yang menolak kebijakan ODOL.

(Tribunnws.com/Galuh Widya Wardani)(TribunSolo.com/Zharfan Muhana/Tri Widodo/Mardon Widiyanto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.