Konflik Iran Vs Israel
Kemlu Sebut 59 WNI dan 1 WNA Sudah Dipulangkan ke Indonesia dari Iran, 5 dari Oman dan Yordania
Pemerintah masih menunggu sisa 37 WNI lainnya yang saat ini masih ada di Baku menunggu penerbangan menuju ke Indonesia
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan sudah ada puluhan orang yang dievakuasi dengan dipulangkan ke Indonesia sampai Rabu (25/6/2025) terkait adanya konflik antara Iran dan Israel.
Total, sudah sudah ada 59 warga negara Indonesia (WNI) dan 1 warga negara asing (WNA) yang menikah dengan WNI yang sudah tiba di Indonesia.
"Jadi total selama 2 hari ini kita sudah bisa memulangkan ke Indonesia 60 evacuee dan kita sedang menunggu sisa 37 lainnya yang saat ini masih ada di Baku untuk penerbangan menuju ke Indonesia. Baik menggunakan negara transit di Turkey maupun di Doha," kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha kepada wartawan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (25/6/2025) malam.
Baca juga: Keluarga dan Pekerjaan Jadi Alasan WNI di Iran Memilih Menetap, Tidak Ikut Evakuasi ke Indonesia
Hari ini, kata Judha, ada sebanyak 49 orang yang dievakuasi dengan menaiki empat pesawat domestik mulai dari pagi hingga malam hari.
Di sisi lain, terdapat tiga orang WNI dari Muscat, Oman dan dua WNI dari Amman, Yordania juga dievakuasi pada hari ini untuk mengamankan dari peperangan tersebut.
Judha mengatakan dalam hal ini, ada puluhan WNI lainnya yang masih menuju Indonesia untuk dievakuasi. Namun, hal ini tertunda karena kendala beberapa wilayah udara yang masih ditutup akibat konflik tersebut.
"Mayoritas tadi mahasiswa, mahasiswa yang banyak kuliah di kota Qom ada juga pekerja migra, dosen, tadi ada juga itu dosen yang mengajar di Teheran dan juga keluarga dari KBRI," tuturnya.
Sebagai informasi, Israel melancarkan perang udara secara mendadak pada Jumat (13/06/2025) lalu.
Dalam serangan udara itu, Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran dan menewaskan jenderal terkemuka dan ilmuwan nuklir Iran.
Menanggapi serangan Tel Aviv, Iran kemudian membalas dengan rentetan rudal ke situs militer dan kota-kota Israel.
Baca juga: Kementerian Luar Negeri: Ada 48 WNI dan 1 WNA Dievakuasi dari Iran Akan Tiba di Indonesia Hari Ini
Dalam hal ini, Presiden Prabowo Subianto meminta agar semua WNI segera keluar dari wilayah konflik di Timur Tengah. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPPIK) Aries Marsudiyanto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, (24/6/2025).
"Ya harus segera, WNI kalau bisa harus segera keluar dari konflik kan," kata Aries.
Pemerintah kata Aries terus memantau perang yang terjadi antara Iran dan Israel. Terutama dalam masalah keamanan para WNI. Saat ini proses evakuasi sedang dijalankan oleh Kementerian terkait.
"Ya kita memantau semua jalannya proses itu ya yang penting kan semuanya berjalan dengan lancar oleh kementerian masing-masing," pungkasnya.
Baca juga: Mahasiswa RI di Iran Sebut Masih Banyak WNI yang Pilih Bertahan di Iran Karena Sudah Berkeluarga
Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengikuti secara cermat perkembangan perang antara Iran dan Israel. Presiden juga telah mengambil langkah-langkah strategis guna memastikan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayah terdampak.
Konflik Iran Vs Israel
Kementerian Intelijen Iran Merinci Taktik Kontraintelijen Jitu Selama Perang Iran Lawan Israel & AS |
---|
Arab Tolak Perintah Trump, Enggan Serahkan Rudal THAAD untuk Bantu Israel Hadapi Iran |
---|
Tanda-Tanda Israel Sedang Siapkan Serangan Baru ke Iran, Ancaman Nuklir Cuma Kedok |
---|
Iran Siap Berperang dengan Israel, Tidak akan Menghentikan Program Nuklir, Kata Presiden Pezeshkian |
---|
Iran Izinkan Tim IAEA Kunjungi Teheran, tapi Tolak Akses ke Lokasi Nuklir |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.