Kamis, 14 Agustus 2025

Prabowo Resmikan Proyek Baterai Kendaraan Listrik dengan Nilai Investasi Hampir Rp 100 Triliun

Presiden Prabowo Subianto melakukan groundbreaking proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di Karawang.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com/Taufik Ismail
PRABOWO DI KARAWANG - Presiden Prabowo Subianto melakukan groundbreaking proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di Kawasan Industri Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Minggu, (29/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto melakukan groundbreaking proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di Kawasan Industri Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Minggu, (29/6/2025).

Kepala Negara menekan tombol sirine tanda proyek tersebut dimulai, didampingi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Dubes China untuk Indonesia Wang Lutong, dan Co Founder CATL, Li Ping.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada siang hari ini, Minggu 29 Juni 2025. Saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia dengan penuh kebanggaan, meresmikan Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM, Indonesia Battery Corporation, dan CBL-Contemporary Brunp Lygend. Terima kasih. Dengan demikian, saya nyatakan dimulai," kata Prabowo.

Dalam sambutannya Presiden mengatakan kunci daripada pembangunan suatu bangsa adalah kemampuan dalam mengolah sumber alam menjadi bahan yang bermanfaat dan memiliki nilai tambah yang tinggi.

Dengan seperti itu kekayaan sumber daya alam bisa mendorong kemakmuran dan kesejahteraan.

"Dan cita-cita hilirisasi sudah sangat lama, sudah sangat lama. Dari sebenarnya Presiden Republik Indonesia yang pertama, dari Bung Karno sudah bercita-cita hilirisasi," katanya.

Selain itu, hilirisasi juga kata Prabowo terus didorong oleh para pemimpin pendahulu. Termasuk Presiden Ketujuh Joko Widodo (Jokowi).

"Dan terakhir, pendahulu saya, Presiden Republik Indonesia yang ketujuh, Pak Joko  Widodo, lebih menekankan pentingnya hilirisasi dan memulai secara nyata program hilirisasi di era sekarang, di era abad ke-21 ini," katanya.

Sementara itu Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan pabrik tersebut akan mulai beroperasi pada akhir 2026 dengan kapasitas awal sebesar 6,9 GWh dan akan ditingkatkan hingga 15 GWh pada tahap kedua, guna memenuhi kebutuhan kendaraan listrik dan sistem penyimpanan energi untuk pasar domestik maupun global.

"Untuk lokasi ini, Pak Presiden, kita resmikan kapasitas 15 GWh. 15 GWh ini setara dengan baterai untuk sekitar 250.000–300.000 mobil," katanya.

Proyek ini dibangun di area seluas 3.023 hektar serta diperkirakan dapat  menyerap 8.000 tenaga kerja langsung.

Selain itu proyek ini juga diharapkan mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal, dan 18 proyek infrastruktur dermaga multifungsi.

Baca juga: Prabowo Hadiri Groundbreaking Ekosistem EV Baterai di Karawang dengan Nilai Investasi USD 5,9 Miliar

"Secara keseluruhan, proyek ini hampir kurang lebih sekitar enam miliar USD, ini kurang lebih sekitar 100 triliun. Ini bukan angka kecil. Lapangan pekerjaan 35.000 yang tidak langsung, yang langsung sekitar 8.000," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan