Minggu, 24 Agustus 2025

Hari Bhayangkara 2025

Belajar Integritas dari Jenderal Hoegeng: Keluarga Terima Hadiah Tak Diperbolehkan, Anggap Suap

Hoegeng dikenal sebagai polisi bersih dan anti suap. Bahkan, keluarganya pun sampai tidak diperbolehkan menerima hadiah dari siapapun.

|
Istimewa
INTEGRITAS HOEGENG - Kapolri periode 1968-1971, Jenderal Hoegeng Iman Santoso, dikenal sebagai polisi yang bersih dan anti korupsi. Bahkan, keluarganya sampai tidak diperbolehkan untuk menerima hadiah dalam bentuk apapun. Hoegeng khawatir hadiah itu adalah wujud suap dari pihak tertentu kepadanya. 

Meski sudah dikenal luas sebagai polisi anti suap, masih saja ada orang yang tetap mencoba menyuap Hoegeng.

Peristiwa ini terjadi ketika Hoegeng pindah dinas dari Surabaya ke Medan.

Didit mengungkapkan setibanya di rumah dinas, sudah ada perabotan lengkap yang disebut berasal dari pengusaha-pengusaha di Medan dan berindikasi sebagai langkah suap terhadap Hoegeng.

Hoegeng pun geram dan tak sudi untuk tinggal di rumah dinas tersebut dan lebih memilih menetap di hotel karena adanya perabotan tersebut.

Didit menceritakan sang ayah baru mau tinggal di rumah dinas itu ketika seluruh perabotan tersebut dikeluarkan.

"Ternyata bapak tidak menginginkan kita masuk rumah. Kita tetap tinggal di hotel sampai barang-barang itu dikeluarkan dari rumah."

"Bapak hanya mau yang tertinggal di rumah itu adalah yang ada tulisannya 'Inventaris Polri'. Itu saja yang boleh di dalam rumah," ujar Didit.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Ika)

 

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan