Minggu, 7 September 2025

4 Gubernur dan Wagub Hubungannya Retak dan Memburuk, Ini Daftar Lengkapnya

Banyak faktor penyebabnya, mulai terkait adanya penyidikan KPK hingga kewenangan yang mendadak dipangkas.

Editor: willy Widianto
Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy
HUBUNGAN RETAK KEPALA DAERAH - Wakil Gubernur Bangka Belitung (Babel), Hellyana. Hubungannya dengan Gubernur Babel Hidayat Arsani mulai retak sejak dilantik pada 17 April 2025. Tidak hanya di Babel, hubungan memanas antara kepala daerah dan wakilnya juga terjadi di Jawa Barat, Riau dan Maluku. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan beberapa kepala daerah dan wakilnya belakangan dikabarkan banyak yang retak. Banyak faktor penyebabnya, mulai terkait adanya penyidikan KPK hingga kewenangan yang mendadak dipangkas.

Kekinian Wakil Gubernur Bangka Belitung (Babel) Hellyana mencurahkan kegelisahannya mengenai hubungan retak dengan Gubernur Hidayat Arsani.

Baca juga: Mengaku Tidak Difungsikan, Hubungan Gubernur dan Wakil Gubernur Babel Retak

Menurut Hellyana sejak hari pertama dirinya dilantik bersama Hidayat Arsani proses komunikasi sudah bermasalah.

“Dari hari pertama sebenarnya sudah agak susah berkomunikasi, tidak seperti biasanya waktu kampanye, telepon setiap hari bahkan video call,” kata Hellyana, Jumat(11/7/2025) lalu.

Tidak hanya itu Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut juga berencana menggugat Hidayat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan Ombudsman. Tuduhannya adalah, Hellyana merasa kewenangannya sebagai Wakil Gubernur Bangka Belitung dipangkas.

Kendati ada keretakan, Ketua PPP Bangka Belitung tersebut tetap berusaha menjaga hubungan agar tetap baik dan menjaga nama baik di hadapan masyarakat demi menjaga kondusifitas.

"Secara pribadi yang saya rasakan itu, mulai keluar surat edaran yang saya sempat komplain kepada beliau (Gubernur Babel) bahwa surat edaran itu bukan produk hukum dan bertentangan dengan Pergub,” katanya.

Diketahui duet Hidayat Arsani dan Hellyana diusung oleh empat partai koalisi, yakni PDI Perjuangan, Golkar, PPP, dan PKS. Duet tersebut meraih total suara sebanyak 299.591 suara pada Pilkada tahun 2024 mengungguli pasangan Erzaldi Rosman dan Yuri Kemal Fadlullah yang meraih 290.548 suara.

Baca juga: 6 Kontroversi Dedi Mulyadi Paling Disorot: Masuk Sekolah 06.30 WIB Bikin Emak-emak dan Buruh Rungkad

Dedi Mulyadi dan Erwan Retak

Hubungan yang memanas juga terjadi di Provinsi Jawa Barat. Hubungan Dedi Mulyadi dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan juga tegang.

Gara-garanya Erwan merasa selalu dilangkahi kewenangannya oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Herman Suryatman. Bahkan, banyak informasi yang tidak tersampaikan ke Erwan terkait kegiatan di Provinsi Jawa Barat.

Erwan juga menganggap Herman kerap mengambil perannya sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat untuk turun ke lapangan tanpa adanya koordinasi.

Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi membantah ada keretakan hubungan dirinya dengan Erwan. Kata KDM, Erwan dan Herman sudah berteman lama ketika Erwan menjabat Wakil Bupati Sumedang dan Herman sebagai Sekdanya. Bahkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pernah menugaskan keduanya bersama-sama ke DPRD Jawa Barat.

Diketahui, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih hasil Pilkada serentak 2024. Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan ini memperoleh suara terbanyak dengan total 14.130.192 suara atau 62,22 persen dari suara sah.

Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan didukung 14 partai Koalisi Indonesia Maju (KIM). Lima di Antara adalah partai pemilik kursi di DPRD Jabar, yaitu Gerindra, Demokrat, Golkar, PAN, Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan