Bamsoet: Transformasi Pariwisata Butuh Anak Muda yang Unggul dan Adaptif
Bambang Soesatyo menegaskan masa depan pariwisata Indonesia berada di tangan generasi muda yang unggul, adaptif, dan berkarakter kebangsaan.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Anggota DPR RI, Bambang Soesatyo menegaskan masa depan pariwisata Indonesia berada di tangan generasi muda yang unggul, adaptif, dan berkarakter kebangsaan.
Transformasi industri pariwisata Indonesia menuju kelas dunia tidak cukup hanya mengandalkan kekayaan alam dan budaya, tetapi harus ditopang oleh sumber daya manusia yang kompeten, visioner, serta mampu menjawab tantangan global dengan cerdas dan inovatif.
"Anak muda Indonesia bukan hanya calon pekerja di industri pariwisata, mereka adalah agen perubahan yang akan membawa wajah baru pariwisata Indonesia ke tingkat global. Kita butuh generasi muda yang tidak hanya cerdas dan kompeten, tetapi juga memiliki integritas, jiwa kepemimpinan, dan kecintaan terhadap budaya bangsa," ujar Bamsoet.
Pernyataan itu disampaikannya saat menjadi Keynote Speech "2nd Grand Rendezvous" yang diselenggarakan Institut Pariwisata Trisakti di Parle Senayan, Sabtu (19/7/2025).
Acara ini turut dihadiri Rektor Institut Pariwisata, Fetty Asmaniati; Sekretaris Yayasan Trisakti, Prof. Muhammad Dimyati; CEO Parle Senayan, Sony Harsono; COO Artotel Group, Eduardo Rudolf; dan Ketua Korwil DKJ AMPHURI, Muhammad Rahmad.
Melanjutkan paparannya, Bamsoet menyebut bahwa sektor pariwisata Indonesia saat ini berada pada fase transisi yang sangat penting.
Baca juga: Bamsoet Harap YM Academy di Surabaya Bisa Jadi Role Model Cetak Teknisi Muda Berkualitas
Pertumbuhan signifikan kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 13,9 juta sepanjang 2024 atau tumbuh 19 persen dibanding tahun sebelumnya, menjadi bukti bahwa dunia kini memandang Indonesia sebagai destinasi utama yang menarik dan potensial.
"Tidak kalah membanggakan, perjalanan wisata domestik juga mencatat lonjakan luar biasa. Menembus angka 1,021 miliar perjalanan pada tahun 2024, meningkat 21,7 persen dari tahun sebelumnya. Ini bukan sekadar statistik, melainkan cermin dari geliat semangat masyarakat Indonesia dalam mengeksplorasi kekayaan budaya dan alamnya sendiri," kata Bamsoet.
Lebih lagi ia memaparkan data dari World Bank tahun 2024 yang mencatat, industri pariwisata di Indonesia telah menciptakan sekitar 1,2 juta lapangan kerja baru dan memberdayakan lebih dari 84.000 profesional melalui berbagai pelatihan.
Menurut Bamsoet, data Ini membuktikan bahwa sektor pariwisata bukan hanya sumber devisa, tetapi juga motor penggerak mobilitas sosial dan ekonomi nasional.
Meski demikian, tingkat pengangguran produktif usia muda rentang 16–30 tahun yang masih berada di kisaran 8 persen, menunjukkan adanya kebutuhan mendesak untuk membuka akses pelatihan, pendidikan vokasi, dan kesempatan kerja yang relevan bagi kaum muda.
"Transformasi digital dan tumbuhnya pariwisata berbasis teknologi membuka ruang baru. Nilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan menembus 145 miliar dolar AS pada 2025, termasuk dari sektor pariwisata digital. Ini adalah panggilan nyata agar anak-anak muda kita tidak sekadar menjadi penonton dalam revolusi digital ini, melainkan tampil sebagai pemain utama," lanjut Bamsoet.
Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan, mulai dari kementerian terkait, pemerintah daerah, dunia usaha, hingga lembaga pendidikan, untuk menciptakan ekosistem pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca juga: Tekan Angka Pengangguran, Waka MPR Dorong Kualitas Sekolah Vokasi Segera Ditingkatkan
Pendidikan vokasi berbasis digital yang merespons kebutuhan pasar global, inovasi yang berakar pada keunggulan lokal, dan pemanfaatan teknologi seperti big data, promosi digital, hingga konsep smart tourism akan menjadi pembeda utama Indonesia di kancah internasional.
Tidak hanya itu, nilai-nilai keberlanjutan dan karakter kebangsaan juga harus melekat kuat pada setiap insan pariwisata Indonesia. Kemampuan untuk menjunjung tinggi kearifan lokal, menjaga kelestarian alam, serta menghadirkan pengalaman yang bermakna bagi wisatawan global adalah kunci diferensiasi Indonesia dibanding negara lain.
"Karakter keramahan, toleransi, dan penghargaan terhadap budaya lokal adalah identitas kita. Inilah yang membuat Indonesia unik di mata dunia. Generasi muda harus menjadi penjaga dan sekaligus inovator dari nilai-nilai tersebut. Kita butuh generasi muda yang tidak hanya bekerja di pariwisata, tetapi menjadi inovator, pemimpin, bahkan duta bangsa di industri pariwisata," pungkas Bamsoet. (*)
Baca juga: Diminta Kembali Pimpin IMI 2025-2030, Bamsoet Kembali Dapat Dukungan dari IMI Kepri
Sumber: Kidnesia
IMI Coffee Morning dan Donor Darah, Bamsoet Satukan Komunitas Otomotif Lintas Generasi |
![]() |
---|
Hadiri Pembukaan Indonesia Art Motoring, Bamsoet Dorong Mobil Klasik Jadi Motor Ekonomi Kreatif |
![]() |
---|
Ketum IMI Bamsoet Dukung Pembalap Arai Agaska, Berikan Uang Pembinaan Rp 100 Juta |
![]() |
---|
Ketum IMI Bamsoet Ajak Komunitas Influencer Otomotif Majukan Pariwisata Indonesia |
![]() |
---|
Bamsoet Beri Uang Pembinaan Rp100 Juta untuk Pembalap Arai Agaska |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.