Minggu, 10 Agustus 2025

Mendikdasmen Abdul Mu'ti Puji Peran JSIT Indonesia Mendorong Transformasi Pendidikan Islam 

JSIT Indonesia secara resmi membuka Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI di Hotel Claro Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (25/07).

Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI JSIT Indonesia di Hotel Claro Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (24/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti memuji peran Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia dalam dunia Pendidikan Indonesia.

Menurut Mu'ti, JSIT Indonesia memberikan alternatif pendidikan dengan kurikulum 200 persen.

"100 persen kurikulum kementerian pendidikan, dan 100 persen kurikulum kementerian agama. Tanpa diskon dengan mengajukan istilah baru, Islam Terpadu,” ujar Mu'ti saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI JSIT Indonesia di Hotel Claro Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (24/7/2025).

Dengan mengusung tema 'Inovasi dan Kolaborasi Membangun Ekosistem Pendidikan Islam yang Modern', Munas VI ini menjadi momentum strategis bagi para pegiat dan pemimpin sekolah Islam terpadu dari seluruh Indonesia untuk memperkuat sinergi dalam menjawab tantangan zaman.

Mu’ti kemudian juga mengapresiasi kontribusi JSIT dalam membina karakter dan kompetensi generasi muda Indonesia.

Ia menyebut hadirnya JSIT Indonesia memberi bukti kaum muda muslim Indonesia turut memikirkan masa depan bangsa dan Islam yang tetap Indonesia.

Baca juga: Siap-siap! Indonesia Akan Terapkan Wajib Belajar 13 Tahun Dimulai PAUD, Diatur di RUU Sisdiknas

Ketua Umum JSIT Indonesia, Fahmi Zulkarnain, menyatakan bahwa sebagaimana pepatah, besar itu bukan hanya tentang jumlah, tapi tentang manfaat dan keberdayaan. 

"Maka Munas ini harus menjadi ruang konsolidasi nilai, pemantapan arah kebijakan, dan perumusan strategi baru yang lebih responsif, lebih kolaboratif, dan lebih berdampak," ujarnya.

Munas ini, lanjut Fahmi, adalah tonggak penting dalam perjalanan JSIT. 

Setelah lebih dari dua dekade, JSIT Indonesia telah berkembang menjadi jaringan besar yang menaungi lebih dari 2.600 sekolah, ratusan ribu guru, dan lebih dari 500 ribu siswa di seluruh Indonesia.

"Munas VI JSIT Indonesia diharapkan menjadi tonggak baru bagi gerakan pendidikan Islam yang berkualitas, modern, dan berdaya saing global. Munas ini juga menjadi momentum penting untuk regenerasi kepemimpinan yang amanah dan progresif. Kita butuh pemimpin yang kuat secara ruhiyah, tajam dalam visi, dan cerdas dalam strategi. Mari kita jadikan musyawarah ini sarana memadukan kekuatan akal dan nurani, strategi dan silaturahim, niat suci dan langkah terukur," terang Fahmi.

Munas VI JSIT Indonesia yang berlangsung pada 24—27 Juli 2025 ini menghadirkan lebih dari 1.200 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. 

Selain pembahasan program strategis organisasi, agenda Munas juga meliputi seminar internasional, pameran pendidikan, hingga pemilihan pengurus pusat JSIT untuk periode mendatang.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan