Senin, 22 September 2025

Kwik Kian Gie Meninggal Dunia

PDIP Kenang Sosok Kwik Kian Gie: Pikiran-pikiran Pak Kwik Selalu Bernas dan Kritis

Said Abdullah mengenang sosok Kwik Kian Gie. Said menyebut Kwik terus menyuarakan idealisme hingga akhir hayatnya.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
SOSOK KWIK KIAN GIE - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kwik Kian Gie. Kwik Kian Gie meninggal pada Senin (29/7/2025) pukul 22.00 WIB di Rumah Sakit Medistra.  


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kwik Kian Gie.

"Kita kehilangan ekonom gigih, guru bangsa yang terus menyuarakan idealisme hingga akhir hayat," kata Said kepada wartawan, Selasa (29/7/2025).

Baca juga: Kwik Kian Gie Meninggal, Anwar Abbas: Beliau Tak Pernah Gila Jabatan

Said mengaku mengenal ekonom keturunan Tionghoa ini sejak 1988, saat dirinya masih menjabat sebagai Sekretaris PDI Kabupaten Sumenep.

"Pikiran-pikiran Pak Kwik selalu bernas dan kritis, terutama soal-soal ekonomi dan politik. Tak peduli, di dalam dan diluar kekuasaan, sikap politik dan kepribadiannya tidak berubah," ujarnya.

"Idealisme menjadi rel penyangga sekaligus “hakim” untuk menentukan langkah-langkahnya," sambungnya.

Said mengaku menyaksikan bagaimana kecintaan pria kelahiran tahun 1935 di Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah itu.

"Saat krisis 1997/1998, Pak Kwik menonjol sebagai figur terdepan mempersoalkan skema penyelesaian ala IMF terhadap utang para obligor. IMF dan sejumlah menteri di kabinet menyetujui skema pengambilalihan aset para obligor atas utang mereka di bank yang diambil alih oleh BPPN," jelasnya.

Ketika itu, kata dia, Kwik menilai bahwa sejumlah aset perusahaan yang disita BPPN jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah utang. Sebab, asetnya jauh lebih kecil dibandingkan kewajibannya.

Baca juga: Kwik Kian Gie Tutup Usia, Pemikir Ekonomi Kerakyatan yang Produktif Menulis Esai di Media

"Pak Kwik kalah dalam keputusan ini, namun beliau tetap berdiri dengan kepala tegak," ungkapnya.

Selain itu, Said menuturkan bahwa pada tahun 2004, Presiden kelima Megawati Soekarnoputri memerintahkan Kwik selaku Kepala Bappenas untuk mengelola Blok Migas di Cepu dari Exxon Mobil (EM) yang berposisi sebagai Technical Assitance Contract (TAC).

"Pak Kwik bersama Pertamina membuat konsep kontrak kerja sama operasi di mana EM nantinya menjadi subordinat Pertamina. Desain ini sangat memberi nilai ekonomi yang besar bagi bangsa, namun belum terimplementasi, masa pemerintahan Ibu Mega berakhir," tuturnya.

Menurutnya, rasa nasionalisme Kwik tak perlu diragukan. Menurutnya, Kwik meneruskan jalan pikiran Bung Karno dan Bung Hatta, yang menginginkan kemandirian ekonomi.

"Oleh sebab itu, beliau selalu memberi perhatian besar tentang bagaimana sumber daya alam dikelola, dan bagaimana cara mengelolanya. Selamat Jalan Pak Kwik," imbuhnya.

Kwik Kian Gie diketahui meninggal pada Senin (29/7/2025) pukul 22.00 WIB di Rumah Sakit Medistra. 

Kwik Kian Gie meninggal pada usia 90 tahun. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan