Kwik Kian Gie Meninggal Dunia
PDIP Kenang Sosok Kwik Kian Gie: Pikiran-pikiran Pak Kwik Selalu Bernas dan Kritis
Said Abdullah mengenang sosok Kwik Kian Gie. Said menyebut Kwik terus menyuarakan idealisme hingga akhir hayatnya.
Penulis:
Fersianus Waku
Editor:
Dewi Agustina
Pendirian sekolah itu dilakukannya dengan pakar ekonomi Jusuf Panglyakim atau Jusuf Pangestu.
Tak sampai di situ, Kwik juga mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII) pada 1987, bersama dengan pendiri PT Konimex, Djoenaedi Joesoef, dan mantan pemilik Bank Umum Nasional (BUN), Kaharudin Ongko.
Selain di dunia bisnis dan pendidikan, Kwik juga sempat terjun ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 1987.
Pada tahun yang sama, dia mewakili PDI sebagai anggota Badan Pekerja MPR.
Lalu, ketika PDI berubah nama menjadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri, Kwik merangkap jabatan sebagai Ketua DPP dan Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan.
Kariernya di dunia politik terus menanjak ketika dirinya menjadi Wakil Ketua MPR pada Oktober 1999.
Namun, jabatannya tersebut hanya diembannya lama karena di bulan yang sama, ia ditunjuk oleh Gus Dur menjadi Menko Ekuin.
Lalu, dia pun ditunjuk oleh Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri sebagai Kepala Bappenas pada 2001-2004.
Selepas Megawati lengser, Kwik sempat diwacanakan untuk menjadi capres independen pada Pemilu 2004.
Namun, hal tersebut tak terealisasi karena undang-undang saat itu tidak memperbolehkannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.