Rabu, 6 Agustus 2025

Bahaya Game Roblox Bagi Anak-anak Menurut Penelitian, Mendikdasmen Soroti Dampaknya

Mendikdasmen Abdul Mu’ti mencontohkan dalam permainan tersebut adegan membanting karakter.

|
Penulis: Hasanudin Aco
roblox.com
GAME BERBAHAYA - Game Roblox dikritik oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti karena dianggap berbahaya bagi anak-anak. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu'ti,  melarang anak-anak bermain permainan digital Roblox.

Tokoh Muhammadiyah ini menganggap game yang banyak digemari anak-anak ini mengandung unsur berbahaya bagi anak-anak yang secara psikologis belum matang.

Abdul Mu'ti menjelaskan bahwa ketidakmampuan anak membedakan realitas dan fiksi membuat mereka cenderung meniru adegan-adegan dalam game, termasuk aksi kekerasan yang lazim terjadi di dunia virtual seperti permainan Roblox itu. 

"Sehingga praktek kekerasan yang ada di berbagai game itu bisa memicu kekerasan dalam kehidupan sehari-hari anak," ujar Abdul Mu’ti saat menghadiri acara peluncuran program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk anak sekolah di SDN Cideng 02, Jakarta Pusat, Senin (4/7/2025).

Abdul Mu’ti mencontohkan dalam permainan tersebut adegan membanting karakter.

Hal itu dianggap wajar dalam konteks permainan tetapi bisa menjadi masalah serius jika dilakukan dalam kehidupan nyata.

Abdul Mu’ti pun menyoroti pentingnya orang tua dalam mengatasi fenomena paparan digital ini.

"Sejak  awal harus kita pandu anak-anak kita ini untuk tidak mengakses informasi-informasi termasuk game-game yang mengandung kekerasan," imbuhnya. 

Hasil penelitian bahaya Roblox bagi anak-anak

April 2025 lalu, media The Guardian menurunkan artikel risiko bagi anak-anak yang bermain Roblox menurut para peneliti.

Penelitian dimaksud mengungkap betapa mudahnya bagi anak-anak untuk menemukan konten yang tidak pantas di game Roblox.

Apalagi banyak anak-anak berinteraksi di game itu tanpa pengawasan orang tua.

Orang tua menyampaikan kekhawatiran serius tentang anak-anak yang mengalami kecanduan, melihat konten yang menimbulkan trauma, dan didekati oleh orang asing di game tersebut.

Roblox mengakui bahwa anak-anak yang menggunakan platformnya mungkin terpapar konten berbahaya dan "aktor jahat".

Roblox menyatakan sedang berupaya keras untuk memperbaikinya tetapi kolaborasi di seluruh industri dan intervensi pemerintah diperlukan.

Roblox merupakan game terpopuler di online yang kerap dimainkan anak-anak di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Pada 2024, platform ini memiliki lebih dari 85 juta pengguna aktif harian, diperkirakan 40 persen diantaranya berusia di bawah 13 tahun.

Dalam investigasi yang diperoleh The Guardian, pakar perilaku digital Revealing Reality menemukan sesuatu yang sangat mengganggu bagi anak-anak di game Roblox.

Dimana ada kesenjangan yang meresahkan antara tampilan Roblox yang ramah anak dan realitas yang dialami anak-anak di platform tersebut.

Revealing Reality menciptakan beberapa akun Roblox, mendaftarkannya kepada pengguna fiktif berusia 5, 9, 10, 13, dan 40 tahun ke atas. 

Akun-akun tersebut hanya berinteraksi satu sama lain, dan tidak dengan pengguna di luar eksperimen, untuk memastikan perilaku avatar mereka tidak terpengaruh dengan cara apa pun.

Laporan tersebut menemukan bahwa anak-anak berusia lima tahun ke atas mampu berkomunikasi dengan orang dewasa saat bermain game di platform tersebut.

Juga menemukan contoh interaksi antara orang dewasa dan anak-anak tanpa verifikasi usia yang efektif.

Hal ini terjadi meskipun Roblox telah mengubah pengaturannya November lalu sehingga akun yang terdaftar sebagai akun anak di bawah 13 tahun tidak lagi dapat berkirim pesan langsung kepada orang lain di luar game atau pengalaman, dan hanya dapat mengakses pesan siaran publik.

Laporan tersebut juga menemukan bahwa avatar milik akun anak berusia 10 tahun tersebut dapat mengakses "lingkungan yang sangat sugestif".

Ini termasuk ruang hotel tempat mereka dapat melihat avatar perempuan mengenakan stoking jala berputar-putar di tempat tidur.

Ada juga avatar lain berbaring di atas satu sama lain dalam pose yang sugestif secara seksual, serta ruang toilet umum tempat karakter buang air kecil dan avatar dapat memilih aksesori fetish untuk dikenakan.

Para peneliti menemukan bahwa avatar uji mereka mendengar percakapan antar pemain lain yang mengungkapkan aktivitas seksual, serta suara-suara menyeruput, berciuman, dan mendengus berulang kali, saat menggunakan fungsi obrolan suara.

Roblox menyatakan bahwa semua obrolan suara – yang tersedia untuk akun terverifikasi telepon yang terdaftar sebagai milik pengguna berusia 13 tahun ke atas – tunduk pada moderasi AI.

Mereka juga menemukan bahwa avatar uji coba yang didaftarkan atas nama orang dewasa dapat meminta detail Snapchat avatar uji coba berusia lima tahun tersebut menggunakan bahasa yang hampir tidak terkode.

Meskipun Roblox menyatakan bahwa obrolan teks dalam gim tunduk pada filter dan moderasi bawaan, laporan tersebut menyatakan bahwa ini merupakan contoh betapa mudahnya tindakan tersebut dielakkan, sehingga menciptakan peluang bagi perilaku predator.

Roblox menyadari adanya "aktor-aktor jahat di internet" tetapi menambahkan bahwa ini adalah "masalah yang bukan hanya terjadi di Roblox, tetapi juga perlu ditangani melalui kerja sama dengan pemerintah dan komitmen industri terhadap langkah-langkah keamanan yang kuat di semua platform".

Roblox juga mengakui bahwa verifikasi usia untuk anak di bawah 13 tahun “masih menjadi tantangan industri”.

The Guardian melaporkan seorang anak perempuan berusia sembilan tahun yang mulai mengalami serangan panik setelah melihat konten seksual saat bermain game.

Damon De Ionno, Direktur riset Revealing Reality, mengatakan fitur keamanan baru yang  telah diumumkan Roblox tidak cukup memadai.

Anak-anak masih bisa mengobrol dengan orang asing yang tidak ada di daftar teman mereka.

"Dan dengan 6 juta pengalaman [di platform], yang seringkali dengan deskripsi dan peringkat yang tidak akurat, bagaimana mungkin orang tua diharapkan untuk memoderasi?”

Anggota parlemen lintas partai dan aktivis keamanan internet Beeban Kidron mengatakan penelitian tersebut mengungkap "kegagalan sistematis platform tersebut dalam menjaga keamanan anak-anak".

"Penelitian pengguna semacam ini seharusnya menjadi kegiatan rutin untuk produk seperti Roblox."

Matt Kaufman, kepala petugas keamanan di Roblox, mengatakan: “Kepercayaan dan keamanan adalah inti dari semua yang kami lakukan. Kami terus mengembangkan kebijakan, teknologi, dan upaya moderasi untuk melindungi komunitas kami, terutama kaum muda. Ini termasuk berinvestasi dalam perangkat keamanan canggih, bekerja sama dengan para ahli, dan memberdayakan orang tua serta pengasuh dengan kontrol dan sumber daya yang kuat.

“Pada tahun 2024 saja, kami menambahkan lebih dari 40 peningkatan keamanan baru, dan kami tetap berkomitmen penuh untuk terus berupaya menjadikan Roblox tempat yang aman dan beradab bagi semua orang.”

 

Berita Terkait
  • Berita Terkini

    © 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
    About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan