Bendera One Piece
Heboh Bendera Bajak Laut, Dulu Prabowo Pernah Ngobrol One Piece dengan Bayu Skak
Bendera One Piece marak menjelang HUT ke-80 RI, ternyata Presiden Prabowo Subianto pernah berbincang mengenai serial itu dengan Bayu Skak.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Bendera serial asal Jepang, One Piece, yang dikibarkan di sejumlah tempat dan media sosial menjelang peringatan HUT ke-80 RI viral di media sosial.
Jolly Roger atau bendera berwarna hitam dengan gambar tengkorak bertopi jerami yang ada dalam cerita One Piece itu dikibarkan di kendaraan, rumah, bahkan di jalan.
Pengibaran bendera itu disebut sebagai ekspresi kekecewaan mereka terhadap kinerja pemerintah, dan sebagai bentuk perlawanan terhadap keadaan sosial dan politik yang ada.
Ternyata, Presiden Prabowo Subianto pernah mengaku mengetahui manga dan anime karya Eiichiro Oda tersebut.
Hal itu diungkap Prabowo saat berbincang dengan seorang aktor dan sutradara sekaligus kreator konten yang bernama Bayu Eko Moektito alias Bayu Skak.
Sebagai informasi, sebelum bermain film, pria asal Malang itu memulai kariernya sebagai seorang YouTuber.
Seiring ketenarannya yang terus meningkat, Bayu Skak kemudian merambah dunia film.
Sejumlah film yang dibintanginya antara lain Yowis Ben (2018), Lara Ati (2022), Sekawan Limo (2024), hingga yang terbaru adalah Cocote Tonggo (2025).
Perbincangan Prabowo-Bayu Skak
Momen perbincangan itu diunggah oleh akun resmi Bayu Skak, yaitu @moektito pada 5 Agustus 2023 lalu.
Awalnya, Bayu Skak bertanya kepada Prabowo yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), apakah tahu mengenai One Piece.
“Pak, Bapak tahu One Piece enggak, Pak?” tanya Bayu kepada Prabowo, dikutip Tribunnews.com, Selasa (5/8/2025).
Baca juga: 4 Fakta Penghapusan Mural One Piece di Sragen yang Disaksikan TNI-Polri
“One Piece? Kartun, apa ya, anime? Ya, tapi saya enggak terlalu mengikuti,” jawab Prabowo.
“Pak Prabowo tahu One Piece. Ini spektakuler, Pak. Ini sebuah karya kreatif dan ini berasal dari negara Jepang,” tutur Bayu.
Ketua Umum Partai Gerindra itu lalu bertanya, apakah anak-anak Indonesia bisa membuat karya serupa.
“Ada enggak anak-anak Indonesia yang bisa bikin kayak begitu?” tanya Prabowo ke Bayu.
“Banyak, Pak. Tapi kita selama ini hanya menjadi tukang, Pak. Tukang dalam artian, sumber daya manusia kita banyak. Tapi, kita tidak bisa membikin IP-nya sendiri, intelectual property-nya sendiri,” ungkap Bayu.
Keduanya lanjut berbicara mengenai bagaimana Jepang memperkenalkan budaya mereka ke kancah dunia lewat budaya populer, seperti One Piece.
Bayu Skak pun memberi tahu Prabowo bahwa Jepang mempunyai strategi budaya yang bagus dalam mendorong IP anak bangsanya yang bisa ditiru oleh RI.
Pemerintah Buka Suara soal Bendera One Piece
Terkini, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi telah buka suara soal pemasangan bendera One Piece oleh warga menjelang perayaan HUT ke-80 RI.
Secara pribadi, Hasan Nasbi mengaku belum pernah melihat bendera tersebut dikibarkan.
"Saya belum pernah lihat. Sepanjang jalan saya tiap hari jalan enggak pernah lihat," kata Hasan di SMAN 6 Tangerang Selatan, Banten, Senin (4/8/2025).
Hasan lantas mengatakan bahwa bendera merah putih merupakan suatu keniscayaan.
Ia menyebut bendera merah putih tak boleh diganti dengan bendera lain.
Meski rasa ketidaksukaan kepada pemerintah merupakan sebuah pilihan, tetapi untuk bendera merah putih bukanlah sebuah pilihan.
"Begini. Mau suka atau tidak suka pada pemerintah itu hak, keduanya pilihan yang sah di republik ini. Tapi bendera merah putih bukan pilihan, dia keniscayaan. Bendera merah putih tidak boleh diganti dengan yang lain," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, pengibaran bendera One Piece boleh-boleh saja sebagai sebuah ekspresi kreativitas.
Namun, Prasetyo tak memungkiri, penindakan bisa saja dilakukan jika terdapat penggeseran makna dari kreativitas itu.
Misalnya, ada gerakan yang mengajak lebih baik mengibarkan bendera One Piece daripada bendera merah putih.
"Kalau pun ada penindakan, itu yang tadi saya jelaskan berkali-kali. Kalau ada pihak-pihak yang menggeser makna dari ekspresi itu."
"Misalnya dengan mengimbau supaya lebih baik mengibarkan ini bukan ini (merah putih)," kata Prasetyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin.
Ia menyebut, sebagai WNI, ajakan itu tentu membuat banyak pihak merasa terusik.
Apalagi, bendera merah putih adalah bendera sakral yang pengibarannya bisa dilakukan secara sah selepas memperoleh kemerdekaan pada 80 tahun yang lalu.
"Kita semua ini kan anak bangsa Indonesia, warga bangsa Indonesia. Saya kira teman-teman juga pasti merasa terusik, ya," ucap Prasetyo.
Atas dasar itu, Prasetyo meminta semua pihak untuk menunjukkan semangat kebersamaan pada bulan kemerdekaan, serta saling bekerja sama, bersatu, bergotong royong, dan meningkatkan rasa optimisme.
Di sisi lain, pihaknya bakal berusaha memperbaiki kebijakan-kebijakan yang belum sempurna dengan mencari jalan keluar masalah satu per satu meskipun membutuhkan waktu.
"Bahwa ada masalah, iya. Kita tidak menutupi itu. Semua masalah, satu persatu coba kita cari jalan keluar. Pola-pola penyelesaian masalah seperti hari ini, kalau saudara-saudara perhatikan, ini menjadi gaya baru."
"Bahwa antara pemerintah, DPR, dengan seluruh stakeholder masyarakat, kita duduk bersama, kita cari jalan keluar. Kan memang semangatnya, semangat itu," ujar Prasetyo.
(Tribunnews.com/Deni/Taufik)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.